Menu

Harga Emas Jatuh Gegara Prospek Kebijakan The Fed

Nadia Sabila

Harga emas turun karena divergensi kebijakan moneter The Fed dan bank sentral mayor lain membuat Dolar AS dan Yield kian mentereng.

Seputarforex - Harga emas jatuh akibat penguatan Dolar AS dan yield obligasi US Treasury di sesi perdagangan Rabu (19/April) malam. Harga emas spot turun 1.3% ke $1952.92 per ounce, harga emas futures di Comex New York sudah tenggelam 1.5% ke $1956.60. Saat berita ini ditulis, XAU/USD merosot 1.11% ke $1956.16.

Indeks Dolar AS saat ini sedang berada di atas angin akibat divergensi kebijakan The Fed dan bank sentral mayor lainnya. The Fed semakin gencar mengetatkan moneter dengan wacana kenaikan suku bunga, sedangkan bank sentral lain masih berkutat dengan risiko stagflasi. Bank sentral Jepang bahkan bersikukuh mempertahankan suku bunga rendah walaupun inflasi sudah memanas. Akibatnya, yield obligasi 10-tahunan AS melesat ke kisaran 2.39%.

 

Komentar Bullard The Fed Menekan Emas

Pernyataan James Bullard malam ini semakin menegaskan bahwa bank sentral AS membutuhkan suku bunga yang tinggi untuk mengatasi lonjakan inflasi. Menurut Presiden The Fed St.Louis tersebut, Fed Rate perlu dinaikkan sampai 3.5% hingga akhir tahun ini karena inflasi AS sudah terlampau tinggi.

"Komentar hawkish dari para pejabat The Fed mendorong naik nominal dan suku bunga AS sehingga membebani emas," kata analis UBS, Giovanni Staunovo. "Namun, inflasi dalam jangka pendek dan risiko geopolitik masih akan mendukung arus masuk ke produk-produk emas dan menahan harganya di kisaran saat ini untuk beberapa pekan ke depan."

Posisi emas saat ini terbilang berada di tengah-tengah. Di satu sisi, emas adalah aset aman dalam situasi ekonomi politik yang tidak pasti dan inflasi tinggi. Namun di sisi lain, inflasi yang tinggi cenderung mengarah pada kenaikan suku bunga yang akan menaikkan biaya kepemilikan emas. Padahal, emas tidak memberikan imbal hasil.

"Dalam waktu dekat, kita mungkin bakal melihat kemunduran harga emas hingga ke kisaran $1920," kata Phillip Streible, analis di Blue Line Futures di Chicago.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE