Harga Emas Jatuh Pasca Pidato Trump Soal Rencana Stimulus |
Harga emas turun setelah Presiden AS mengajukan sejumlah opsi stimulus untuk membantu perekonomian menghadapi dampak buruk wabah Corona.
Seputarforex.com - Harga emas merosot menuju level rendah enam hari di sesi perdagangan Selasa (10/Maret) malam. Hal itu terjadi menyusul Dolar AS dan ekuitas yang menguat pesat, setelah Presiden AS mengajukan sejumlah opsi untuk menanggulangi dampak buruk wabah Corona terhadap perekonomian.
Harga emas futures untuk bulan April anjlok 1 persen ke $1,660.30 per ons, begitu pula dengan harga emas spot yang turun 1.6 persen ke $1,652.46. Grafik XAU/USD berikut ini telah menampilkan penurunan harga emas hingga hampir 1.78 persen ke 1,649.93, terendah sejak tanggal 05 Maret.
Rencana Stimulus Trump Hidupkan Minat Risiko Pasar
Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya kemarin malam mengungkapkan gagasan penggunaan Federal Emergency Management Agency atau dana darurat, untuk menstimulasi ekonomi yang didera dampak virus Corona. Stimulus ekonomi yang diusulkan oleh Trump tersebut akan mencakup bantuan untuk sektor ekspor, maskapai, industri minyak Shale, dan lain-lain.
Di samping itu, menurut tiga narasumber anonim yang diwawancarai oleh Bloomberg, Trump berniat meringankan pajak penghasilan bagi WN Amerika Serikat jika ia terpilih kembali sebagai Presiden. Sehingga, hampir bisa dipastikan tidak akan ada kenaikan pajak sebelum Pilpres AS diglear pada bulan November mendatang.
Opsi-opsi pendukung ekonomi yang diajukan oleh pemerintahan Trump dinilai menggiurkan oleh pasar, meski para pejabat pemerintah AS mengakui akan perlu proses panjang untuk memanifestasikan gagasan tersebut. Minat risiko pasar pun kembali bangkit; Dolar AS menguat sementara harga emas mengalah turun.
"Harga emas sedang berjuang di sini, karena para investor mulai kemblai ke pertaruhan aset-aset yang lebih berisiko," kata analis OANDA, Edward Moya.
Kendati demikian, Moya menambahkan bahwa outlook emas tak lantas berubah suram karena penurunan harga hari ini. Emas masih tahan gempuran apabila trader dapat menangani pergerakan liar yang ditimbulkan oleh gelombang pelonggaran moneter global. Selain itu, stimulus fiskal pada akhirnya bisa mengerek harga ke level tinggi tahun 2011.