Harga Emas Melejit Terdukung Prospek Kenaikan Inflasi |
Stimulus fiskal masif AS diperkirakan akan disetujui pekan ini. Fokus para investor pun kembali mengarah pada kenaikan inflasi, sehingga mendorong minat beli emas.
Seputarforex - Harga emas melonjak lebih dari 1 persen di sesi perdagangan Senin (22/Februari) malam ini. Emas bergerak menuju level tinggi satu pekan berkat prospek kenaikan inflasi yang memicu para investor untuk membeli logam mulia sebagai safe haven.
Harga emas spot naik 1.3 persen ke $1805.45 per ounce pada pukul 15:20 GMT, level tertinggi sejak 16 Februari. Emas futures di Comex New York melejit 1.6 persen ke $1805.10, begitu pula dengan grafik XAU/USD di bawah ini yang menampilkan kenaikan 1.57 persen ke $1811.40.
"Kita sedang menyaksikan investasi mengalir ke emas, karena para pelaku pasar menjadi semakin resah tentang kenaikan suku bunga riil yang bisa berdampak pada valuasi ekuitas," komentar Daniel Ghali dari TD Securities.
Kenaikan harga emas hari ini terjadi sekalipun yeld obligasi AS di atas angin. Padahal sebelumnya, emas sempat melemah ketika yield obligasi AS menunjukkan penguatan. Pasalnya, isu kenaikan inflasi semakin kencang seiring dengan ekspektasi diloloskannya paket stimulus fiskal AS senilai $1.9 triliun akhir pekan ini. Stimulus berguna untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Namun, efek sampingnya adalah kenaikan inflasi. Hal inilah yang diantisipasi oleh para investor sehingga mereka kembali membeli emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.
Disamping itu, Indeks Dolar AS yang sedang meredup turut menjadi katalis kenaikan harga emas hari ini. Indeks Dolar AS diperdagangkan di kisaran 90.34, melanjutkan penurunan akhir pekan lalu. "Dolar AS saat ini sedang (bergerak di level) rendah dan ini mendukung (harga emas). Selain itu, alasan riil kenaikan harga emas dalam jangka panjang memang pada peluang kenaikan inflasi," kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg.