Menu

Harga Emas Melesat Ke 1899 Pasca Rilis Data AS

Nadia Sabila

Harga emas naik setelah Dolar AS ditekan oleh lemahnya data Consumer Confidence. Investor memperkirakan The Fed akan dovish lebih lama lagi.

Seputarforex - Harga emas melejit ke puncak tertinggi empat bulan di sesi perdagangan Selasa (25/Mei) malam. Dolar AS yang semakin lesu pasca rilis data kepercayaan konsumen menjadi pijakan utama bagi kenaikan harga emas. Saat berita ini ditulis, XAU/USD naik 1.04% ke $1899.50, semakin mendekati level psikologis $1900.

Sementara itu, harga emas spot naik 0.7% ke $1893.40 per ounce pada pukul 16:36 GMT, dan harga emas futures di Comex New York naik setengah persen ke $1893.50.

 

Indeks Kepercayaan Konsumen Tidak Sesuai Ekspektasi

The Conference Board Inc. malam ini melaporkan bahwa Indeks Kepercayaan Konsumen (Consumer Confidence) Amerika Serikat untuk bulan Mei turun dari 117.5 menjadi 117.2. Hasil tersebut sangat mengecewakan jika dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan ke 119.

"Dengan kepercayaan konsumen yang agak mundur, maka kita mendapatkan reaksi spontan. Sebagian pihak mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih dovish untuk waktu yang lebih lama dari sekarang," komentar Philip Streible dari Blue Line Futures.

"Jika kita mendapatkan data kepercayaan konsumen yang lemah dan ekspektasi inflasi uang meninggi, maka artinya The Fed boleh jadi akan membiarkan inflasi naik lebih tinggi daripada ekspektasi sebelumnya. Hal itu dapat berarti juga bahwa kenaikan suku bunga mungkin masih akan lebih lama lagi."

Kenaikan inflasi dan suku bunga yang rendah adalah dua faktor pendukung bullish emas. Di samping itu, Dolar AS yang terus melemah membuat harga emas bullion menjadi lebih terjangkau.

Sebelum data Consumer Confidence dirilis, Presiden The Fed St. Louis, James Bullard, sudah menegaskan bahwa bank sentral AS belum siap berpaling dari stimulus moneter agresif. Ekonomi AS baru saja mengupayakan normalisasi dan 8 juta orang masih menganggur gara-gara pandemi. Inilah mengapa The Fed dinilai tak semestinya memangkas pelonggaran moneter.

Kendati demikian, analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir, mengatakan bahwa pasar sebenarnya merasakan inflasi saat ini lebih kuat daripada perkiraan Fed. "Hal itu menyebabkan arus investasi masuk ke aset lindung nilai seperti emas. Ada peluang bagus untuk emas mencapai $2000 di paruh kedua tahun ini. Namun untuk jangka pendek, $1900 tampaknya menjadi target logis berikutnya," kata Meir.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE