Menu

Harga Emas Menguat Tipis, Fokus Stimulus Biden Dan FOMC

Nadia Sabila

Harga emas cenderung fluktuatif pada hari ini. Ekspektasi terhadap stimulus fiskal AS dan rapat FOMC menjadi fokus pasar yang memicu ketidakpastian.

Seputarforex - Sempat tergelincir di awal sesi Amerika hari Senin (25/Januari) malam, harga emas kembali bangkit. Emas spot naik 0.1 persen ke $1,854.21 pada pukul 15:41 GMT, sedangkan harga emas futures turun 0.2 persen ke $1,853.50 per ounce. Saat berita ini ditulis pada hari Selasa pukul 00:30 WIB, XAU/USD naik tipis 0.22 persen ke $1,858.96.

Harga emas tertahan di level rendah karena pemulihan Dolar AS bersama yield obligasi US Treasury. Indeks Dolar AS diperdagangkan di 90.35, memantul naik dari level rendah akhir pekan kemarin.

"Kita mulai mendapatkan indikasi awal bahwa Indeks Dolar telah mencapai dasar jangka pendek. Jika itu masalahnya, maka kenaikan Dolar akan bekerja berlawanan dengan bullish pasar logam mulia," kata analis Kitco Metals Jim Wyckoff.

 

Ekspektasi Stimulus Fiskal Biden Dan Rapat FOMC

Ekspektasi terhadap stimulus fiskal AS dan rapat FOMC pekan ini menjadi fokus pasar. Setelah Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat, tim pemerintahannya kini gencar menekankan urgensi proposal anggaran penanggulangan dampak pandemi sebesar $1.9 triliun. Namun, mereka masih memiliki pekerjaan rumah, yakni meyakinkan para petinggi Republikan yang menunjukkan penolakan keras karena menilai jumlahnya terlalu banyak.

"Kita melihat pertanyaan besar tentang paket stimulus Biden, di mana para Republikan di senat mulai menunjukkan penolakan terhadap beberapa bagian di paket tersebut," kata Lachlan Shaw, analis NAB.

"Jadi, ini (bakal) menimbulkan pertanyaan tentang kecepatan dan timing paket. (Walaupun) beberapa isu penundaan vaksin di Amerika Serikat boleh jadi akan menambah dukungan kepada paket stimulus (Biden) tersebut."

Sementara itu, bank sentral AS akan menggelar rapat FOMC pertama tahun ini pada tanggal 26-27 Januari. Para analis memperkirakan bahwa mereka akan mempertahakan pandangan dovish dengan suku bunga tetap di kisaran nol. Selain itu, The Fed diekspektasikan untuk menyorot kemungkinan guncangan inflasi pasca pandemi. Hal itu dapat mengakibatkan kenaikan harga emas dalam jangka panjang.

"Prospek inflasi yang bakal berjalan di tengah semua stimulus dan pelonggaran bank sentral yang telah dilakukan dunia membuat sistem finansial kebanjiran cash. Hal ini dapat mendukung harga emas dalam jangka panjang," kata Jim Wyckoff.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE