Menu

Harga Emas Naik, Ambil Celah Dari Penurunan Dolar

Nadia Sabila

Perlambatan reli Dolar AS dan yield obligasi AS akhirnya memberi kesempatan bagi emas untuk menguat. Dalam jangka panjang, stimulus fiskal AS mendukung bullish harga emas.

Seputarforex - Harga emas naik dari level rendah dua hari, merespon perlambatan reli Dolar AS dan yield obligasi AS. Prospek tambahan stimulus fiskal Amerika Serikat pun kembali mengemuka dan mendukung penguatan emas malam ini. Harga emas spot naik 0.2 persen ke $1,848.31 per ounce pada pukul 19:04 GMT. Harga emas futures yang beberapa hari terakhir cenderung lebih kuat daripada emas spot, malah turun 0.4 persen ke $1,844.20. Meskipun demikian, di sesi perdagangan Rabu (12/Januari) dini hari, grafik XAU/USD menunjukkan kenaikan harga emas 0.73 persen ke $1,856.27.

Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) jatuh hampir setengah persen ke 90.045. Sebelumnya, bullish Dolar AS tetap tangguh meski wacana tambahan stimulus fiskal di era Biden cukup kencang. Dalam hal ini, kenaikan mata uang AS tersebut lebih berkaitan dengan yield obligasi AS bertenor 10-tahun yang naik hingga lebih dari 20 basis poin ke level 1.1187%. Namun dengan melambatnya kenaikan yield obligasi AS pada hari ini, Dolar AS pun kehilangan penopang.

 

Paket Stimulus AS Cerahkan Prospek Emas Jangka Panjang

Ekspektasi tambahan stimulus fiskal AS terkonfirmasi dari pidato Joe Biden kemarin. Presiden AS yang akan menggantikan Donald Trump tersebut mengatakan bahwa warga Amerika Serikat membutuhkan bantuan ekonomi dari dampak negatif pandemi COVID-19. Biden berjanji akan mengalokasikan anggaran senilai triliunan Dolar untuk hal itu.

Stimulus ekonomi cenderung melemahkan fungsi Dolar AS sebagai safe-haven. Sebaliknya, emas dinilai sebagai aset anti inflasi yang lebih tepat daripada Dolar AS.

"Akan ada paket stimulus besar yang semestinya dapat mendukung pasar emas. (Stimulus fiskal AS) itu tak hanya dapat menstimulasi permintaan (emas), tetapi juga mendorong masalah yang ditimbulkan oleh inflasi harga," komentar Jim Wyckoff dari Kitco Metals.

Oleh karena itu, walaupun saat ini harga emas tampak rentan melemah, namun analis Nicholas Frappel dari ABC Bullion memproyeksikan penguatan emas dalam jangka panjang. "Meskipun emas masih rentan dalam jangka pendek karena perolehan Dolar AS dan yield obligasi, tetapi gambaran makro masih positif untuk emas," kata Frappel.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE