Menu

Harga Emas Naik, Hentikan Kemerosotan Pasca Notulen FOMC

Nadia Sabila

Setelah merosot pasca rilis notulen rapat FOMC, harga emas kembali naik malam ini. Para investor kembali fokus pada ketidakpastian ekonomi.

Seputarforex - Harga emas merangkak naik di sesi perdagangan Kamis (20/Agustus) malam ini, setelah anjlok lebih dari 3 persen pasca rilis notulen FOMC dini hari tadi. Para investor kini lebih menyoroti pernyataan The Fed soal ketidakpastian yang masih membelit pemulihan ekonomi AS. Akibatnya, minat risiko kembali menyusut dan harga emas terdongkrak.

Harga emas futures di Comex New York masih turun 1.6 persen ke $1,938.50. Namun, harga emas spot mulai naik tipis 0.1 persen ke $1,931.76 per ounce pada pukul 11:14 GMT. Grafik XAU/USD berikut ini juga menunjukkan kenaikan 0.78 persen ke $1,943.86.

 

Masa Depan Ekonomi AS Masih Tak Pasti

Notulen rapat The Fed dari pertemuan yang telah digelar tanggal 29-31 Juli lalu menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan masih prihatin akan ketidakpastian yang akan dihadapi oleh ekonomi AS ke depan. Oleh karena itu, dukungan dari kebijakan moneter masih dibutuhkan. Meski demikian, mereka mengesampingkan kemungkinan akan kebutuhan untuk pemotongan yield dan sejumlah target lainnya.

Pandangan The Fed terhadap kondisi ekonomi terbaru menyebabkan aksi jual di pasar ekuitas global. Hal ini mendongkrak permintaan terhadap logam mulia. Namun, kenaikan harga emas masih terbatas karena Indeks Dolar AS sedang cukup bullish meskipun data klaim pengangguran AS kembali memburuk. Dolar AS yang masih kuat menyebabkan pembeli emas dengan mata uang selain Dolar AS merasakan harga emas lebih mahal.

Kendati demikian, harga emas dalam jangka panjang masih terdukung oleh faktor fundamental. Menurut Edward Meir, analis dari ED&F Man Capital Markets, stimulus masih gencar dilakukan. Oleh karena itu, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa ekonomi sudah pulih secara global dan suku bunga perlu dinaikkan. Dengan kata lain, kebijakan yang lebih hawkish masih sangat jauh.

"Keyakinan (pasar) masih terletak pada The Fed yang hampir pasti tak akan mengizinkan suku bunga naik untuk saat ini, serta bahwa pengendalian tertentu tidak dapat dikesampingkan," kata Ole Hansen dari Saxo Bank.

Ia menambahkan bahwa pasar masih melihat "dips" sebagai sebuah peluang beli. "Arah Dolar AS dan yiled obligasi juga akan melanjutkan agenda," imbuhnya.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE