Menu

Harga Emas Naik Tipis Menyambut Pilpres AS

Nadia Sabila

Jelang pemilu presiden AS besok, harga emas naik lagi. Selain itu, pemberlakuan lockdown terbaru di sejumlah wilayah Eropa turut menaikkan ketidakpastian.

Seputarforex - Harga emas naik tipis menantikan perhelatan Pilpres AS, dan perkembangan kebijakan lockdown di Eropa lantaran peningkatan kasus Corona. Saat berita ini ditulis pada hari Senin (02/November) malam, grafik XAU/USD naik 0.56 persen ke $1,888.45,

Sementara itu, harga emas spot naik 0.7 persen ke $1,890.96 per ounce pada pukul 12:13 GMT. Harga emas futures di Comex New York juga naik 0.5 persen ke $1,889.60.

Namun demikian, para analis menilai bahwa ini hanyalah kenaikan kecil yang wajar sebelum volatiitas besar. "Kami hanya melihat perolehan kecil (dalam harga emas), dan hal itu tidaklah mengejutkan. Pekan ini adalah pekan yang sangat masif dipengaruhi oleh event, jelas dengan adanya pemilu," kata analis OANDA, Craig Erlam.

Ia menambahkan bahwa emas dapat menunjukkan ayunan harga yang sangat volatile pada hari pemilu. "Kita akan menyaksikan sedikit konsolidasi pergerakan, setelah emas berada di bawah tekanan pekan lalu," ungkap Erlam. Sebagai informasi, harga emas memang anjlok hingga 1.2 persen pada minggu lalu.

Dalam jangka pendek, para investor bersiap menghadapi gejolak trading jelang pemilu presiden AS. Sedangkan dalam jangka panjang, mereka mengantisipasi peluang peralihan kebijakan seiring dengan pergantian masa jabatan presiden.

Selain itu, analis lain juga memperhatikan gerak Dolar AS dan hubungannya dengan harga emas. Afshin Nabavi dari MKS SA menilai bahwa harga emas masih terjerat dalam trend ranging. Dolar AS sebagai rival emas memang naik, tetapi masih berada dalam rentang perdagangan sebulan terakhir.

Nabavi menjelaskan, selama tidak tampak break up atau break down signifikan dalam Dolar AS, maka pasar tak perlu mengharapkan perubahan harga yang mencolok. Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di 94.16 saat berita ini ditulis, stabil di kisaran tinggi yang terbentuk sejak 29 Oktober.

 

Lockdown Di Eropa

Di sisi lain, jumlah kasus COVID-19 di Eropa semakin bertambah. Sebagian wilayah seperti Inggris bahkan terpaksa memberlakukan lockdown kembali demi memperlambat pertumbuhan kasus. Kendati demikian, para analis menilai bahwa hal itu hanya berpengaruh sedikit pada harga emas; tak lebih besar daripada antisipasi akan situasi politik AS.

"Pengumuman kebijakan lockdown baru di Eropa dan sejumlah wilayah di dunia tidak memberikan dampak yang signfikan pada harga emas sejauh ini. Artinya, para investor mungkin merasa bahwa dampak virus Corona masih sesuai dengan ekspektasi.... Namun secara umum, mereka sedang dalam kondisi wait-and-see menjelang pilpres AS," kata analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE