Menu

Harga Emas Tertekan Ke Kisaran 1870

Nadia Sabila

Kabar bahwa Pfizer Inc. akan segera mendaftarkan vaksinnya untuk otoritas darurat COVID-19 AS kembali melemahkan harga emas.

Seputarforex - Harga emas kembali turun ke kisaran $1,870 sehubungan dengan optimisme atas suksesnya percobaan vaksin COVID-19 keluaran Pfizer. Saat berita ini ditulis pada hari Kamis (19/November) pagi, harga emas spot turun 0.3 persen ke $1,872.38 per ounce pada pukul 01:57 WIB. Harga emas futures di Comex New York pun anjlok 0.6 persen ke $1,873.90. Sementara itu, grafik di bawah ini menunjukkan XAU/USD yang tergelincir hampir setengah persen ke $1,870.41.

Perusahaan farmasi Pfizer Inc. menyatakan telah bersiap mengajukan vaksin mereka untuk otorisasi darurat AS. Hal itu berdasarkan dari hasil akhir percobaan yang efektivitasnya mencapai 95 persen.

"Kemunculan perkembangan vaksin yang positif mengurangi daya tarik emas sebagai safe haven. (Harga emas) ini tampaknya akan diperdagangkan ranging.. pergerakan besar sudah selesai untuk sekarang," kata Edward Meir dari ED&F Man Capital Markets.

Meski tengah melemah, penurunan emas tidak terlalu drastis karena ditopang oleh isu lain seperti peningkatan infeksi virus Corona di sejumlah negara dan tambahan stimulus ekonomi.

"(Vaksin) sepertinya mengalami kemajuan yang pesat dan ada beberapa lagi (vaksin dari perusahaan lain) yang akan segera menyusul... Hal itu semestinya akan membantu ekonomi global untuk pulih dan berpotensi bearish bagi emas. Akan tetapi untuk saat ini, kita belum benar-benar keluar dari ketidakpastian dan tampaknya membutuhkan lebih banyak stimulus sebagai dukungan," tambah Meir.

Emas yang digunakan sebagai aset lindung nilai telah menghimpun kenaikan 24 persen sepanjang tahun ini. Stimulus global besar-besaran dan suku bunga di kisaran nol menjadi faktor utama yang melambungkan harga emas.

"Perlu diingat bahwa pendorong arus investasi ke logam mulia belakangan ini bersumber dari dorongan suku bunga riil yang rendah," tulis TD Securities dalam catatan analisisnya. Menurutnya, upaya lanjutan Federal Reserve AS untuk membiarkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi akan menekan suku bunga riil lebih dalam ke wilayah negatif, dan ini akan terus mendorong hasrat investasi ke logam mulia.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE