Menu

Harga Emas Turun Akibat Reli Dolar Pasca Plan B Inggris

Nadia Sabila

Penerapan pembatasan sosial Plan B di Inggris meredupkan minat risiko, tetapi tak menguatkan harga emas. Pasar lebih memilih Dolar AS di tengah ekspektasi tapering Fed.

Seputarforex - Harga emas tergelincir akibat penguatan Dolar AS di sesi perdagangan Kamis (09/Desember) malam ini. Di tengah pembatasan sosial yang kembali diberlakukan Inggris guna menangkal penyebaran varian Omicron, fungsi safe haven Dolar AS dianggap lebih menarik oleh para investor ketimbang emas.

Harga emas spot turun 0.4% ke $1774.80 per ounce, sementara emas futures di Comex New York turun 0.6% ke $1775.40. Saat berita ini ditulis, grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan pelemahan 0.26% ke $1778.02.

Dolar AS menguat sedangkan saham-saham dunia tersangkut di level tinggi. Inggris mengumumkan penerapan pembatasan Plan B demi mencegah penyebaran varian Omicron. Kebijakan ini mengharuskan warga Inggris untuk kembali bekerja dari rumah, menggunakan masker di tempat umum, dan melakukan vaksinasi booster. Hal itu dikhawatirkan berdampak pada perlambatan aktivitas ekonomi.

 

Pasar Emas Awasi Perkembangan Omicron Dan Tapering The Fed

Kekhawatiran terhadap pandemi umumnya akan menguatkan harga emas. Namun, harga emas justru tergelincir karena Dolar AS malam ini mengingat varian Omicron terbukti tidak memberikan dampak separah varian Delta. Kendati begitu, penelitian masih berlanjut. Apabila pandemi kembali memburuk, maka bukan tak mungkin harga emas akan kembali naik.

"... Emas bisa mendapatkan permintaan baru jika pasar menjadi lebih ketakutan lagi menghadapi perkembangan pandemi atau meluasnya tensi geopolitik di antara negara-negara maju," komentar Han Tan, analis lain dari Exinity. Adapun tensi gepolitik yang dimaksud merujuk pada ketegangan diplomatik Rusia dan Ukraina, boikot Olimpiade Musim Dingin di Beijing oleh sebagian negara-negara Barat, serta sanksi AS terhadap Iran.

Selain itu, ekspektasi terhadap percepatan tapering The Fed yang akan diputuskan minggu depan turut menjadi faktor. "Jika The Fed memasukkan tapering lebih cepat daripada yang mereka umumkan di rapat sebelumnya, maka tentu saja probabilitas kenaikan suku bunga meningkat. Hal inilah yang negatif bagi harga emas," kata analis komoditas di Quantitative Commodity Research, Peter Fertig. Selanjutnya, pasar akan fokus pada data Inflasi CPI AS guna mendapatkan petunjuk mengenai tapering The Fed.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE