Menu

Inflasi AS Terkoreksi, Euro Mencoba Menanjak

Kukuh Raharjo

Tren naik inflasi AS secara berturut-turut mendekati target The Fed kembali tercatat pada survei malam ini. Namun, di tengah optimisme hasil tersebut tersingkap data yang menunjukkan adanya koreksi di bulan April kemarin.

Tren naik inflasi AS secara berturut-turut mendekati target The Fed kembali tercatat pada survei malam ini. Namun, di tengah optimisme hasil tersebut tersingkap data yang menunjukkan adanya koreksi di bulan April kemarin. Sementara di lokasi yang berjauhan, Euro mendapat "bola muntah" penurunan inflasi AS tersebut dengan mencoba merangsek naik.

Menimang-nimang Dugaan

CPI AS pada bulan April tercatat melonjak 0.4% MoM, lebih tinggi dari sebelumnya 0.1%, melebihi perkiraan 0.3%. Sedangkan dibanding kondisi setahun belakangan ini, inflasi telah bergerak sesuai perkiraan banyak khalayak dengan mencatat peningkatan hasil sebanyak 1.1 persen.

Kenaikan harga-harga yang terjadi pada bulan April kemarin di Amerika Serikat masih dimotori oleh sektor perumahan. Walau ada juga sektor lain seperti sektor kesehatan dan transportasi yang turut mendukung. Jika dirunut selama setahun belakangan ini perhitungan sektor perumahan bahkan sudah melebihi rata-rata dari keseluruhan inflasi setahun, yaitu 3.2 persen.
Sektor energi dan pangan yang selama ini mengalami perbedaan arah tren dan cenderung untuk menahan laju inflasi ternyata sudah juga mulai menunjukkan perbaikan. Harga bahan bakar terpantau sudah mulai mengarah pada tren pembalikan kembali mengarah pada harga lima puluh dolar AS per barelnya. Begitu juga sektor makanan, pada survei kali ini menunjukkan kembali gairahnya dengan naik sebanyak 0.2 persen.
Namun hasil menggembirakan di bidang energi dan pangan tersebut ternyata belum semuanya seragam. Masih terdapat banyak sektor yang cukup dalam terkoreksi, hingga menambah berat beban laju roda inflasi. Sektor perlengkapan rumah tangga, otomotif baik baru ataupun bekas dan sandang diantaranya, berkontribusi negatif dalam situasi tersebut.
Ketidakmerataan performa inflasi tentu saja dapat menjadi tanda tanya bagi banyak pihak. Apakah tingkat inflasi ini bakal stabil minimal sampai dengan pertengahan tahun? Apalagi The Fed dalam melakukan perubahan kebijakan moneter lebih menyukai pengukuran tingkat inflasi yang dikeluarkan oleh departemen perdagangan, yaitu indeks PCE, yang punya kecenderungan berbeda jauh dari hasil survei departemen tenaga kerja.

Euro "Menuai Angin"

Para investor Euro kembali mendapat momentum malam ini meskipun hasil survei inflasi AS sepintas tampil manis. Sinyal sebenarnya sudah muncul sejak kemarin dengan munculnya candle bullish setelah terjadi tekanan yang cukup kuat di beberapa hari sebelumnya. Walau Euro masih mengalami koreksi. Level 1.1320 masih cukup kuat untuk dijadikan pijakan. Hingga akhirnya malam ini, Euro kembali merangkak naik dan menembus angka 1.1348 an.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE