Menu

Jobless Claim AS Tembus 6 Juta, Harga Emas Naik

Nadia Sabila

Harga emas naik merespon data ketenagakerjaan AS dan pernyataan Trump soal harga minyak. Prospek ketidakpastian akibat pandemi, turut mendukung aksi beli emas.

Seputarforex.com - Harga emas naik meskipun Dolar AS juga sedang menguat. Memburuknya data ketenagakerjaan AS dan gejolak pasar minyak di tengah pandemi global, masih membuat emas dibeli sebagai aset safe haven. Harga emas spot naik 1.2 persen ke $1,609.55, sementara harga emas futures melonjak 2.4 persen menembus 1,629.4 pada pukul 16:35 GMT. Saat berita ini ditulis, XAU/USD naik 1.5 persen ke 1,612.01.

 

Klaim Pengangguran AS Capai Rekor Tertinggi

Salah satu katalis yang menguatkan harga emas malam ini adalah memburuknya pengangguran di Amerika Serikat akibat seruan Physical Distancing untuk memutus wabah Corona. Dalam pekan yang berakhir pada tanggal 28 Maret, jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran AS naik dari 3.3 juta menjadi 6.65 juta.

"Data kali ini merupakan level klaim pengangguran tertinggi sepanjang masa, dalam rangkaian penyesuaian musiman," demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Menurut Andrew Gratham, analis dari CIBC, pasar tampaknya belum sepenuhnya bersiap menghadapi data terbaru yang cukup mengejutkan ini.

"Meskipun pasar sudah bersiap untuk hasil yang buruk dari klaim pengangguran hari ini, kenyataan yang mengejutkan karena hasil lebih buruk (daripada ekspektasi) masih direspon moderat oleh sebagian pelaku pasar," tutur Gratham sebagaimana dikutip Kitco.

"Data ini jelas menunjukkan bahwa tingkat pengangguran akan meningkat lebih tinggi daripada yang diasumsikan sebelumnya dalam jangka pendek, dengan prediksi kenaikan hingga 10 persen dalam beberapa bulan ke depan."

 

Pernyataan Trump Soal Minyak Dan Proyeksi Moneter Longgar

Dalam konferensi pers dan cuitan di akun Twitter-nya hari ini, Presiden AS Donald Trump secara spekulatif mengatakan bahwa perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia akan segera berakhir. Namun, kedua negara yang disebutkan itu belum menyampaikan klarifikasi apapun. Harga emas pun naik bersama dengan harga minyak yang melonjak sekitar 2 persen pasca pernyataan tersebut.

Menurut pengamatan analis Investing, harga emas yang kuat meski sentimen sedang mengarah ke Risk-On disebabkan oleh ketidakpastian akibat pandemi. Portofolio para buyer menampilkan keyakinan bahwa dampak pandemi masih membutuhkan suku bunga bank sentral yang rendah. Suku bunga rendah atau kebijakan moneter longgar, pada umumnya memang mendukung bullish emas.

 


Berita di atas juga kami sajikan dalam bentuk podcast yang bisa Anda simak pada video berikut ini:


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE