Menu

Meski PPI AS Naik, Euro Kembali Melonjak

Kukuh Raharjo

Perubahan kondisi perekonomian membuat para produsen di Amerika Serikat harus kembali merubah harga jual barang dan jasa. Alhasil, survei PPI AS menorehkan hasil di atas perkiraan analis. Namun sentimen positif tersebut tak serta merta membuat Euro terdesak.

Perubahan kondisi perekonomian membuat para produsen di Amerika Serikat harus kembali merubah harga jual barang dan jasa. Alhasil, survei PPI AS menorehkan hasil di atas perkiraan analis. Namun sentimen positif tersebut tak serta merta membuat Euro terdesak. Justru fenomena muncul dengan meroketnya Euro pasca rilis hasil survei tersebut.

Kekuatan Semu

Sebagai salah satu indikator unggulan bagi para pelaku pasar, termasuk juga para ekonom untuk memperkirakan kondisi perekonomian AS, PPI malam ini tampil begitu ciamik. Di bulan sebelumnya, para produsen hanya berani melangkah sebanyak 2 persen saja sedang pada periode berikutnya yaitu bulan Mei kemarin, mereka menaikkan harga hingga 4 persen. Mulai menggeliatnya kembali harga minyak ditengarai menjadi salah satu komponen yang berpengaruh pada kejadian tersebut.

Namun, fakta di belakang survei PPI di atas ternyata tak seindah angka kenaikannya. Bagi sebagian analis, komponen-komponen yang membentuk hasil survei tersebut tergolong komoditas yang cepat berubah-ubah harganya. Mereka tidak melihat hal itu layak bagi tolok ukur inflasi di AS. Bagi para analis, komponen biaya produksi adalah acuan yang lebih tepat untuk menggambarkan bagaimana kondisi industri-industri dalam menyikapi perubahan situasi ekonomi terutama di dalam negeri. Disini, biaya produksi justru diketahui mengalami penurunan sebesar 0.1 persen jauh berkurang dari kenaikan yang terjadi sebelumnya yang sempat mencapai level 1.3 persen.

Euro Tak Menyerah

Kuatnya sentimen dari dalam negeri Paman Sam tak begitu saja membuat limbung Euro. Mata uang tunggal Eropa ini malahan justru mulai membalas kekalahan di hari-hari sebelumnya. Garis psikologis penting yaitu 1.1200 justru kembali berubah menjadi pijakan yang kokoh bagi Euro untuk kembali mengangkasa. Hanya sesaat saja Euro sempat terkoreksi ke level 1.1185 an.

Setelah itu semangat para investor pendukung Euro kembali mengalir dengan terus-menerus mengambil posisi beli. Energi Euro kembali tertahan di level 1.1250 an. Mungkinkah ini menjadi pijakan kedua bagi Euro untuk kembali lari makin tinggi jika esok skenario perubahan suku bunga acuan AS gagal disepakati?


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE