Menu

NFP AS Naik, Dolar Tertekan Tingkat Pengangguran

Nadia Sabila

NFP AS bertambah 850,000 di bulan Juni. Sayangnya Tingkat Pengangguran AS justru naik ke 5.9 persen. Dolar AS pun melemah tipis merespon laporan tersebut.

Seputarforex - Dolar AS melemah meski Non Farm Payroll (NFP) AS melebihi ekspektasi. Pasalnya, detail data ketenagakerjaan lainnya melunturkan optimisme pengetatan kebijakan moneter The Fed lebih cepat. Saat berita ini ditulis pada Jumat (02/Juli) malam, Indeks Dolar AS tergelincir 0.1% ke 92.4. Kendati demikian, indeks tersebut masih mengakhiri pekan ini dengan penguatan 0.6%.

 

Data Ketenagakerjaan AS Kurang Memuaskan

NFP AS bertambah 850,000 di bulan Juni dan menjadi yang tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Perolehan tersebut lebih baik dari ekspektasi 700,000 dan data bulan Mei yang hanya mencapai 583,000. Sektor yang menambah pekerjaan paling banyak adalah hiburan dan jasa, disusul kemudian oleh layanan publik dan pendidikan. Kemajuan ini terjadi seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial di negara-negara bagian AS.

Berdasarkan catatan Departemen Tenaga Kerja, kegiatan sekolah yang mulai tatap muka di lembaga pendidikan negeri maupun swasta juga berkontribusi besar pada penambahan pekerjaan. Namun, apabila dibandingkan dengan level pra-pandemi pada bulan Februari 2020, NFP AS kali ini turun 6.8 juta atau 4.4 persen lebih rendah. Kekurangan tenaga kerja akan berakibat membebani kapasitas produksi.

Selain itu, Tingkat Pengangguran AS yang dilaporkan lebih buruk daripada ekspektasi turut menjadi perhatian pasar. Tingkat Pengangguran naik ke 5.9% pada bulan Juni, mengecewakan proyeksi penurunan dari 5.8% ke 5.6%. Data Average Hourly Earnings AS atau pendapatan rata-rata per jam juga mengecewakan karena hanya naik 0.3% versus ekspektasi 0.4%.

Menurut analis, dua data yang mengiringi laporan NFP AS malam ini lebih diperhatikan pasar. Oleh karena itu, begitu hasilnya tak sesuai ekspektasi, Dolar AS pun melemah. "Kita awalnya bereaksi positif pada headline (data NFP AS) yang lebih kuat daripada ekspektasi," kata Vasilli Serebriakov dari UBS New York. "Namun kemudian, (Dolar AS) turun sedikit karena detail laporan seperti kenaikan tingkat pengangguran terbilang mengejutkan."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE