Menu

NFP AS Terus Menurun, Dolar Makin Tertekan

Nadia Sabila

Meski angka bulan lalu melebihi ekspektasi, Non Farm Payroll Amerika Serikat terus menurun sejak Mei. Dolar AS pun belum keluar dari jalur pelemahan.

Seputarforex - Di sesi perdagangan Jumat (06/November) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) tergelincir 0.12 persen ke 92.41, melanjutkan kemerosotan kemarin yang mencapai hampir satu persen. Namun, USD/JPY berhasil mengerem penurunan tajam di sesi perdagangan sebelumnya dan diperdagangkan di 103.551 saat berita ini ditulis.

 

Trend NFP AS Terus Menurun

Secara umum, data ketenagakerjaan AS yang dirilis oleh Departemen Ketenagakerjaan malam ini tak seburuk perkiraan. Tercatat 638,000 pekerjaan tercipta di bulan Oktober, lebih banyak daripada ekspektasi 595,000. Namun, hasil tersebut menurun jika dibandingkan dengan data bulan September yang mencapai 672,000. Trend penurunan ini bahkan sudah terlihat sejak bulan Juli.

Penyebab permasalahan masih sama, yakni berakhirnya bantuan tunjangan ekstra tanpa pengganti. Kesepakatan stimulus fiskal yang mencakup bantuan tersebut tak kunjung diteken sampai tersela oleh pemilu presiden AS 2020. Beruntung, tingkat pengangguran AS masih bisa menurun 1 persen menjadi 6.9 persen di bulan Oktober. Pendapatan Rata-Rata per jam juga naik tipis dari 0.0 persen ke 0.1 persen, walaupun tak setinggi ekspektasi 0.2 persen.

Menanggapi laporan ketenagakerjaan AS malam ini, tim analis ING memperkirakan adanya penurunan lebih lanjut. Dalam catatannya, ING menyebutkan, "638,000 pekerjaan tercipta di bulan Oktober. Namun, momentum naik memudar, dengan ketenagakerjaan yang masih berkurang 10 juta dibandingkan bulan Februari lalu. Lebih lanjut, meningkatnya risiko pencegahan COVID (lockdown) baru boleh jadi membuat jumlah orang yang bekerja kembali berkurang."

 

Dolar Masih Dalam Tekanan

Stimulus fiskal untuk memulihkan ekonomi dari krisis akibat pandemi merupakan suatu urgensi, terutama jika melihat angka NFP AS yang semakin tipis. Namun, karena Senat diyakini akan dikuasai oleh Republikan, anggaran stimulus dalam jumlah besar masih jauh dari harapan.

Selain itu, penurunan besar dalam Yield Obligasi AS jangka panjang yang berkombinasi dengan reli ekuitas semakin menekan Dolar AS di level rendah. "Kita masih melihat ekonomi AS terus menurun. Hal inilah yang membuat Dolar AS melemah tajam," kata Joe Manimbo dari Western Union Business Solutions.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE