Menu

Pasar Cerna Kebijakan Bank Sentral, Dolar AS Melesat

Nadia Sabila

Para trader beralih dari mata uang minat risiko ke Dolar AS sehubungan dengan pengetatan moneter bank sentral dan perkembangan kasus infeksi Omicron.

Seputarforex - Dolar AS melonjak di akhir pekan, mengungguli mata uang mayor lain seperti Euro dan Dolar Australia. EUR/USD turun 0.8% ke 1.1238, sementara AUD/USD merosot 0.81% ke 0.7124. Di lain pihak, Indeks Dolar AS melesat naik hingga 0.70% ke 96.67.

 

Pejabat The Fed Makin Hawkish, Eropa Sibuk Cegah Omicron

Kebijakan moneter The Fed memberikan pengaruh paling besar terhadap pergerakan Dolar AS saat ini. Pasalnya, para pejabat The Fed terus memberikan pernyataan bersentimen hawkish pasca pengumuman hasil rapat FOMC Kamis lalu. Anggota Dewan Gubernur The Fed, Chris Waller, mengatakan bahwa kenaikan suku bunga AS hampir pasti dilaksanakan secepatnya begitu pembelian obligasi berakhir pada Maret 2022.

"Waktu yang tepat untuk kenaikan suku bunga pertama dalam kebijakan, akan bergantung pada evolusi aktivitas ekonomi," ungkap Waller dalam pidatonya di Forecasters Club of New York. "Namun, dengan tingginya inflasi dan ketenagakerjaan yang mendekati maksimum, saya yakin suatu target kenaikan (rate) akan dipastikan pada Maret mendatang.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Presiden The Fed New York, John Williams. Dalam wawancaranya dengan CNBC Jumat lalu, Williams mengatakan bahwa bank sentral AS akan mendapatkan opsi untuk menaikkan suku bunga begitu program pembelian obligasi berakhir di bulan Maret.

Para trader mencerna kebijakan-kebijakan bank sentral pekan lalu dengan cara membandingkan perubahan dan laju kenaikan suku bunga. Selain The Fed yang mengakselerasi tapering obligasi, ada BoE Inggris yang menaikkan rate hingga 15 basis poin, serta ECB yang memotong pembelian obligasi PEPP meskipun masih condong pada kebijakan akomodatif tahun depan.

Perkembangan hasil penelitian terhadap varian COVID Omicron juga menjadi perhatian trader. Studi terbaru dari Inggris menyebutkan bahwa varian Omicron lima kali lebih menular daripada varian Delta. Hal ini memicu sejumlah negara di Eropa untuk kembali memberlakukan restiriksi perjalanan dan aktivitas sosial.

Tim analis TD Securities memperingatkan agar trader tidak terlalu banyak membaca perubahan nilai tukar pada tahap ini. Setelah pekan kebijakan bank-bank sentral, hanya akan ada sedikit informasi yang memengaruhi price action sehingga Dolar AS kemungkinan akan terkonsolidasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE