Menu

Pound Jeblok, Masa Depan Manufaktur Inggris Suram

N Sabila

PMI Manufaktur Inggris merosot ke 55.9 dibandingkan dengan 56.9 sebelumnya. Meski masih ekspansi, sektor produksi dan manufaktur Inggris terancam dalam beberapa bulan ke depan.

Seputarforex.com - Sektor Manufaktur Inggris masih berekspansi solid pada bulan September, walaupun ada perlambatan dalam lajunya. Dalam laporan yang diterbitkan oleh Markit CIPS pada Senin (02/Oktober) sore ini, PMI Manufaktur Inggris merosot ke angka 55.9 dalam penyesuaian musiman, dibandingkan dengan 56.9 pada bulan Agustus lalu. Padahal para analis mengeskpektasikan indeks akan menurun ke kisaran 56.4 pada bulan September.

Kendati level pada bulan September itu masih tergolong dalam ekspansi, namun melemahnya pertumbuhan new order dan perlambatan yang terjadi di antara para produsen barang-barang investasi dinilai tidak menjanjikan untuk data beberapa bulan ke depan.

"Melambatnya pertumbuhan pada bulan September merupakan sinyal tambahan yang menunjukkan bahwa momentum mulai memudar dalam ekonomi Inggris secara luas," kata Rob Dobson, direktur IHS Markit yang menghimpun survei tersebut.

Ada pula sinyal-sinyal yang menunjukkan bahwa inflasi akan mengalami kenaikan. Masalahnya, itu akan menjadi dilema bagi Bank Sentral Inggris (BoE) yang mengemban tugas untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat kenaikan harga yang disebabkan oleh jebloknya Sterling.

Dobson menambahkan bahwa tekanan naik yang terjadi dalam inflasi dapat menurunkan profitabilitas dan berpotensi mengganggu jadwal produksi dalam beberapa bulan ke depan.

Menyusul laporan PMI Manufaktur Inggris hari ini, GBP/USD terguling dan menyentuh level 1.331 terlemah sejak tanggal 14 September. Sedangkan EUR/GBP berada pada kisaran 0.8221. Euro masih tertekan akibat upaya kemerdekaan Catalonia.

 

Frustasi Dengan Negosiasi Brexit

Sementara itu, perkembangan Brexit menemui jalan buntu. Menurut Menkeu Inggris Philip Hammond dalam wawancara televisi hari ini, baik PM Theresa May maupun menteri-menterinya, semuanya sedang frustasi dengan lambatnya negosiasi Brexit . Hammond juga mulai ragu dengan kapabilitas Boris Johnson sebagai Menlu akibat negosiasi dengan Uni Eropa yang tak kunjung membawa hasil.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE