Menu

Pound Merosot Drastis Akibat Tiga Faktor Ini

Nadia Sabila

Penguatan Dolar AS, konflik geopolitik Rusia-Ukraina, dan rilis data PMI Inggris merupakan tiga faktor yang menjatuhkan Poundsterling hari ini. Sedangkan skandal PM Johnson dinilai tak mempengaruhi kurs.

Seputarforex - GBP/USD anjlok akibat antisipasi pasar jelang rapat FOMC, konflik Rusia-Ukraina, dan rilis data PMI Inggris yang kurang memuaskan. Di sesi perdagangan Senin (24/Januari) malam, GBP/USD merosot 0.74% ke $1.345.

Pound tergerus akibat penguatan Dolar AS yang didukung olah ekspektasi pasar terhadap pengumuman waktu kenaikan suku bunga The Fed pada rapat pekan ini. Namun berdasarkan data CFTC, para spekulan mengurangi posisi net short mereka pada Pound dalam satu pekan hingga 18 Januari, sehingga membuat posisi spekulatif keseluruhan pada Sterling mendekati netral dan yang paling bullish sejak Oktober tahun lalu.

Sementara itu, perseteruan politik antara blok Barat dan blok Timur turut mempengaruhi kinerja pasar keuangan. Saham-saham melemah karena para investor lebih memilih untuk mencari safe haven. AS meminta kepada para diplomat dan keluarga mereka di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut. Tak lama kemudian, Inggris juga memberikan perintah yang sama pada staff kedutaan mereka di Ukraina.

AS dan sekutunya menduga Rusia akan segera menginvasi Ukraina secara besar-besaran. Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Menteri Luar Negeri Ukraina. Ia mengatakan bahwa kebijakan pemulangan duta besar dari Ukraina terlalu prematur. Kondisi keamanan politik di Ukraina masih stabil dan tak akan ada perubahan yang radikal. Namun tetap saja, situasi ini membuat ketidakpastian geopolitik meningkat sehingga mata uang berisiko tinggi seperti Pound cenderung ditinggalkan para investor.

 

PMI Inggris Kurang Solid, Skandal PM Johnson Tak Berpengaruh

Data PMI Inggris yang dirilis sore tadi malah menambah beban Sterling. PMI Manufaktur Inggris turun dari 57.9 ke 56.9 pada bulan Januari, lebih rendah daripada ekspektasi 57.7. Setali tiga uang, PMI Jasa Inggris turun dari 53.6 ke 53.3 pada bulan Januari, lebih rendah daripada ekspektasi 53.9.

Adapun isu yang sedang ramai dibicarakan pasar yakni kisruh politik internal Inggris terkait skandal PM Boris Johnson. Akan tetapi, hal ini dinilai tidak menyebabkan pelemahan Pound. Analis Monex Simon Harvey mengatakan bahwa penguatan Dolar dan memburuknya PMI Inggris lebih tepat disebut sebagai katalis terkuat bearish Pound malam ini.

Analis MUFG Lee Hardman juga mengatakan, "Kami tidak mengekspektasikan ketidakpastian politik yang meningkat secara material akan berdampak pada kinerja Pound, mengingat tidak mungkin ada perubahan jangka pendek dalam kebijakan pemerintah."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE