Menu

RBNZ Naikkan Suku Bunga, NZD/USD Malah Anjlok

Nadia Sabila

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2014. NZD/USD malah turun karena isu pasar lainnya dinilai lebih berdampak.

Seputarforex - Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menaikkan suku bunga dari 0.25% ke 0.50% pada pertemuan kebijakan hari Rabu (06/Oktober) kemarin. Kenaikan suku bunga yang diputuskan oleh RBNZ tersebut menandai permulaan siklus pengetatan moneter yang telah diekspektasikan sejak Agustus lalu. Langkah ini sempat tertunda karena wabah virus Corona varia Delta yang mengharuskan pemerintah New Zealand menerapkan lockdown.

Dalam pengumuman kebijakan moneternya, RBNZ mengatakan bahwa penghapusan stimulus kebijakan moneter lebih lanjut juga telah diekspektasikan. Bahkan, ada kemungkinan rate hike lanjutan pada bulan November guna menanggulangi kenaikan inflasi dan lesunya pasar perumahan. Akan tetapi, hal ini bergantung pula pada prospek inflasi dan lapangan kerja dalam jangka menengah.

Per Oktober 2021, pemerintah New Zealand sudah meninggalkan strategi zero-tolerance (lockdown wajib dilakukan meski hanya ada satu kasus COVID) dalam menangani wabah COVID-19. Meski strategi tersebut sempat menjadikan New Zealand sebagai negara nihil kasus COVID di awal pandemi, tetapi kini pemerintah setempat lebih memilih untuk bergantung pada vaksinasi sebagai langkah pencegahan virus.

Keputusan pemerintah New Zealand tersebut dinilai sesuai apabila diiringi dengan kenaikan suku bunga. Lagipula, tingkat inflasi New Zealand saat ini memang sudah di atas 1-3% yang ditargetkan, sementara kondisi pasar ketenagakerjaan juga telah menguat. Kenaikan suku bunga RBNZ kali ini menempatkan Selandia Baru sebagai negara yang paling awal mengetatkan kebijakan moneter dibandingkan dengan negara maju lainnya.

 

NZD/USD Justru Tersungkur

Terlepas dari kebijakan RBNZ untuk menaikkan suku bunga, Dolar New Zealand melemah terhadap Dolar AS. Saat berita ini ditulis pada Kamis (07/Oktober) dini hari, NZD/USD turun 0.69% ke 0.6912, kembali ke level rendah tiga hari sebelumnya.

Mengomentari kondisi tersebut, Kenny Fisher dari Market Pulse mengatakan bahwa penguatan Dolar AS menjadi salah satu penyebab melemahnya Kiwi. Selain itu, isu-isu pasar lain termasuk batas utang AS, kasus utang Evergrande, serta krisis energi, telah memicu aksi risk-off yang membebani mata uang komoditas seperti Dolar New Zealand. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga RBNZ yang memang sudah banyak diekspektasikan menjadi kurang berdampak bagi NZD.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE