Menu

Retail Sales AS Kembali Melenting, Unemployment Claims Melonjak

Kukuh Raharjo

Dua survei penting malam ini muncul dengan hasil yang bertolak belakang. Retail Sales naik signifikan le level 0.6 persen sedangkan Unemployment Claims harus merosot dengan bertambahnya jumlah pengangggur sebanyak 274 ribu orang. Fenomena penting patut dicermati para investor mengingat sebentar lagi jadwal perubahan suku bunga semakin dekat.

Survei kinerja penjualan eceran (Retail Sales) bulan Agustus ini patut diacungi jempol. Hasil menggembirakan diraih dengan menggeser prestasi yang sudah diraih bulan lalu di level 0.0 menjadi 0.6 persen. Sementara disaat yang bersamaan jumlah pengangguran (Unemployment Claims) justru anjlok performanya dengan tercatat naik ke tingkat 274 ribu orang dari periode sebelumnya 269 ribu.


Gambar Besar Masih Kelabu

Gairah perekonomian yang AS kembali terlihat bergeliat. Dari tiga belas kategori survei ini, sebelas kategori menunjukkan peningkatan. Salah satu sektor yang nampak melejit adalah sektor otomotif dengan mencatatkan kenaikan sebanyak 17.5 juta kendaraan sampai dengan saat ini. Dengan diirilisnya data Retail Sales yang menggambarkan tujuh puluh persen kekuatan ekonomi AS melebihi pencapaian periode lalu bertambah lagi data positif di tahun ini. Seperti sudah diketahui sebelumnya, munculnya indikasi positif tentang naiknya kinerja secara umum ekonomi di AS baru terlihat paling banyak dua kali. Dengan hasil survei positif terbaru malam tadi maka diharapkan tanda-tanda kebangkitan performa itu semakin nyata.

Kinerja positif ini mendapatkan apresiasi positif pula dari salah satu ekonom. Harm Bandholz dari UniCredit Group melihat arah pergerakan tren ini semakin baik. “Tingkat konsumsi masyarakat di dalam negeri sudah kembali bergerak pada jalurnya, data-data fundamental semakin nyata dalam periode setengah tahun belakangan ini”, demikian disampaikannnya kepada salah satu situs berita, Bloomberg.com

Fakta lain yang bersamaan terjadi dalam survei malam ini ternyata Unemployment Claims tidak bergerak senada dengan hasil di atas. Unemployment Claims yang juga menjadi tanda “kesehatan” penting juga dari perkembangan perekonomian AS melemah dengan kembali bertambahnya jumlah pemohon jaminan hidup karena menganggur sebanyak 274 ribu orang pemohon.

Kedua data survei di atas semakin penting dicermati mengingat semakin kencangnya rumor dan sentimen akan terjadinya perubahan suku bunga acuan di bulan September ini. Hari-hari mendatang tampaknya akan semakin menjadi hari yang sibuk bagi para petinggi The Fed. Mereka akan mulai menimbang-nimbang faktor dari dalam dan luar yang mungkin bisa mengganggu tercapainya harapan tersebut. Salah satu pernyataan tentang sedikit keraguan, muncul dari petinggi The Fed William Dudley yang masih belum yakin kapan akan mulai dilaksanakannya rencana tersebut mengingat kedua faktor (dalam dan luar) belum terlihat dengan jelas.

“Kami tidak yakin kapan keputusan itu diambil, namun kami memang melihat banyak perkembangan baik telah terjadi selama ini, kami memang sudah mengarah kesana namun masih membutuhkan lebih banyak kejelasan data”’ demikian disampaikannya juga kepada Bloomberg.com.

Akhir-akhir ini telah terjadi banyak perkembangan baik dari dalam dan luar yang berpotensi untuk mengganggu pelaksanaan perubahan tingakat suku bunga di bulan September. Dari luar, devaluasi mata uang Yuan baru-baru ini sangat mengagetkan banyak analis, tentu saja data sepenting ini juga akan menjadi pertimbangan The Fed. Belum lagi dari dalam negeri, tingkat upah yang hanya bergerak 0.2 persen ternyata kembali menjadi isu penting.


Greenback Masih Mendekam

Dirilisnya data penting malam tadi ternyata tidak serta merta menguatkan dolar AS secara signifikan. Tren buruk paling terlihat seharian kemarin dialami oleh Looney. Mata uang komoditas ini paling terlihat melemah setelah dibuka di level 1.2977, Looney bagaikan tanpa daya, ditarik oleh dolar AS sampai ke level terlemah di 1.3084 atau kurang lebih 0.8 persen. Suatu pelemahan yang besar di saat sentimen positif juga muncul dari dala negeri Looney sendiri yaitu dengan naiknya indeks NHPI ke level 0.3 persen. Apakah sentimen ini dapat dijadikan indikasi awal The Fed akan mengerek tingkat suku bunga acuan sesuai jadwal?


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE