Menu

Retail Sales AS Kian Menurun, Dolar Tertekan

Nadia Sabila

Retail Sales AS hanya tumbuh 0.6 persen di bulan Agustus 2020. Hasil tersebut mengecewakan ekspektasi, sehingga Dolar semakin tertekan jelang pengumuman FOMC.

Seputarforex - Dihentikannya program tunjangan pengangguran sebesar $600 per akhir Juli lalu membuat aktivitas belanja konsumen AS mulai melambat di bulan Agustus 2020. Ini terlihat dari data Retail Sales AS yang hanya tumbuh 0.6 persen dalam basis bulanan, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 1.1 persen. Data Retail Sales bulan lalu pun direvisi turun menjadi dari 1.2 persen 0.9 persen, melengkapi kabar negatif malam ini (16/September).

Sembilan dari 13 sektor yang paling mempengaruhi data penjualan ritel AS memang masih menunjukkan peningkatan. Namun demikian, peningkatan tersebut masih berada di bawah level-level pra pandemi.

Sementara itu, Core Retail Sales turun hampir separuh, yakni dari 1.3 persen menjadi 0.7 persen di bulan Agustus. Data penjualan ritel yang tidak memperhitungkan barang-barang volatile seperti makanan dan bahan bakar ini juga lebih rendah daripada ekspektasi 1.0 persen.

Departemen Perdagangan melaporkan bahwa hasil Retail Sales saat ini sejalan dengan data-data ekonomi AS lainnya. Dinamika pertumbuhan ekonomi dalam beberapa pekan terakhir memang merosot meski sempat melambung di kuartal kedua. Data produksi industri AS contohnya, jeblok dari 3.5 persen ke 0.4 persen di bulan Agustus. Angka tersebut jauh di bawah harapan penurunan ke 1.0 persen saja.

 

USD Turun, The Fed Diproyeksi Dovish

Dolar AS melemah pasca rilis laporan penjualan ritel bulan Agustus. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.19 persen ke 92.90, gagal melanjutkan penguatan tipis di sesi sebelumnya.

Pasar saat ini tengah mengantisipasi pengumuman kebijakan moneter The Fed. Bank sentral AS tersebut diekspektasikan untuk mengulangi pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Jerome Powell di Jackson Hole. Menurut para analis, hal itu karena belum ada lagi cara baru yang dapat ditempuh oleh bank sentral AS setelah memberikan pendekatan baru pada inflasi.

"Saya rasa, porsi kejutan dovish akan cukup tinggi kali ini. Khususnya, karena perangkat kebijakan yang dimiliki oleh The Fed agak terbatas," kata Vasili Serebriakov, analis dari UBS New York.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE