Menu

Sensitivitas Isu Meningkat Di Tengah Libur Pasar, Harga Emas Naik

Nadia Sabila

Rendahnya likuiditas membuat pasar menjadi lebih sensitif terhadap isu. Harga emas naik didukung kekhawatiran akan peningkatan Omicron.

Seputarforex - Harga emas naik mendekati level tinggi satu pekan di sesi perdagangan Senin (27/Desember) malam. Kekhawatiran akan risiko infeksi varian Omicron pasca liburan membantu harga emas naik. Grafik XAU/USD di bawah ini menampilkan kenaikan lebih dari setengah persen ke $1811.91.

Sementara itu, harga emas spot menguat 0.3% ke $1812.21 per ounce, begitu pula dengan harga emas futures di Comex New York yang naik 0.1% ke $1812.80. Secara umum, harga emas masih bertahan di atas $1800 sejak pekan lalu.

Kenaikan harga emas pada malam ini lebih disebabkan oleh rendahnya likuiditas di tengah libur pasar dalam rangka Natal dan Tahun Baru.

"Meskipun Dolar AS cenderung kuat, pergerakan harga emas tak begitu banyak hari ini. Dalam minggu yang tenang ini, likuiditas yang rendah membuat headline apapun menjadi lebih sensitif, karena pasar yang sepi cenderung menciptakan price action yang lebih gelisah jika sesuatu terjadi," komentar Ilya Spivak, analis dari DailyFX.

Isu yang menjadi katalis di pasar saat ini adalah perkembangan infeksi varian Omicron. Kasus yang terus meningkat di Amerika Serikat berpotensi membuat The Fed harus berpikir ulang untuk mengetatkan kebijakan moneter secara lebih agresif. Menurut pengamat, kecenderungan The Fed untuk sedikit mengetatkan kebijakan moneter tampaknya agak melegakan bagi para trader emas.

 

Inflasi Jadi Fokus Tahun Depan

Jim Wyckoff dari Kitco Metals berkomentar bahwa penentu utama pergerakan harga emas ke depan adalah perkembangan data inflasi. "Outlook bagi harga emas di kuartal pertama 2022 cukup kuat. (Namun) dengan inflasi sebagai penggerak utama, yang mana akan menahan kenaikan harga emas secara signifikan," kata Wyckoff.

Harga emas cenderung naik seiring dengan kenaikan inflasi. Akan tetapi, sebagai aset non-yielding, harga emas akan tertekan oleh potensi kenaikan suku bunga bank sentral. Terkait hal ini, emas berisiko didorong turun oleh penguatan Dolar AS dan yield obligasi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE