Menu

Sentimen Risk On Meningkat, Penguatan Rupiah Tembus 14,560

Rena

Minat risiko pasar menguat setelah rilis data ekonomi AS dan China menunjukkan pemulihan global. Rupiah pun menguat di angka Rp14,560

Seputarforex – Akibat derasnya sentimen positif dari luar negeri, nilai tukar Rupiah yang sempat stagnan selama berhari-hari akhirnya menguat sebesar 0.57% hari ini (16/April) di angka Rp14,560. Grafik di bawah ini menunjukkan pelemahan Dolar AS terhadap Rupiah yang cukup signifikan setelah bergerak flat dalam beberapa hari terakhir.

Membaiknya data ekonomi AS dan China berhasil mendongkrak minat pelaku pasar terhadap aset-aset berisiko termasuk Rupiah. Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan:

"Kondisi ini seiring dengan menguatnya indeks saham AS semalam yang didukung oleh data penjualan ritel AS pada Maret dan data klaim tunjangan pengangguran AS," ujar Ariston.

Klaim tunjangan pengangguran AS yang dirilis semalam turun drastis dari 769,000 menjadi 576,000, terendah sejak pandemi COVID-19 mulai berkembang Maret tahun lalu. Tak hanya itu, data penjualan ritel AS pun mencatatkan laju kenaikan tercepat sejak Mei 2020 di level 9.8 persen.

Sentimen lain yang turut mendongkrak penguatan Rupiah datang dari China. Data Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut dilaporkan naik sebesar 18.3% dalam basis tahunan selama kuartal pertama 2021.

Pertumbuhan pesat tersebut berpotensi mengakibatkan kenaikan permintaan di China dan memicu kenaikan ekspor negara-negara lain. Hal ini mengingat peran China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia saat ini.

Dampak positif pemulihan ekonomi China terhadap Indonesia terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan nilai ekspor Indonesia bulan lalu mencapai $18.35 miliar, atau meroket 30.47%.

"Pertumbuhan ekspor pada bulan Maret 2021 ini sangat bagus. Pertumbuhan ekspor secara bulanan tak lepas dari kenaikan ekspor minyak dan gas (migas) maupun non migas," tutur Suharyanto, Kepala BPS.

Terlepas dari pengaruh data-data ekonomi global yang menunjang sentimen risk on, Rupiah juga diuntungkan oleh pelemahan Dolar AS yang dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi US Treasury. Yield obligasi AS tenor 10 tahun tergelincir di level 1.57 persen, turun sekitar 4 persen dari level sebelumnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE