Menu

Tensi Politik Amerika Serikat Mereda, Dolar Melemah

Nadia Sabila

Meski Trump masih melanjutkan gugatan kekalahannya di Pilpres AS, ia mengizinkan proses transisi kepemimpinan. Minat risiko pun naik dan menyebabkan Dolar AS tergelincir.

Seputarforex - Dolar AS melemah di sesi perdagangan Selasa (24/November) malam akibat kenaikan minat risiko. Tensi politik Amerika Serikat berangsur kalem setelah Presiden petahana Donald Trump membuka jalan bagi transisi Joe Biden sebagai presiden baru. Disamping itu, ada sejumlah katalis lain yang membuat sentimen pasar tak berpihak pada Dolar.

Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di 92.29, menghapus semua kenaikan yang diperoleh kemarin. Sementara itu, EUR/USD naik 0.3 persen ke 1.1876 setelah volume trading yang tipis sejak 16 November.

Para analis mencermati bahwa Dolar AS sepertinya membutuhkan katalis baru untuk menunjukkan pergerakan yang signifikan setelah turun ke level rendah tiga bulan pekan lalu.

"Tampaknya ada tensi yang sangat, sangat kuat antara bulls dan bears... antara kabar positif vaksin dalam jangka panjang, dan apa yang tampaknya relatif kokoh bagi ekonomi AS dan outlook jangka pendek. Ada pula situasi (kasus) COVID-19 yang sedikit lebih suram," kata Erik Nelson, analis makro dari Wells Fargo.

Dari segi politik AS, tensi mulai mendingin setelah Trump mengizinkan kepala General Services Administration untuk melanjutkan proses transisi pemerintahan menuju era kepemimpinan Biden. Hal itu dilakukan Trump meski ia masih berencana menggugat kekalahannya dalam Pilpres AS awal bulan lalu.

Selain itu, berembus spekulasi akan rencana penunjukkan Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Biden. Selama masa pandemi ini, Yellen kerap menyerukan penambahan anggaran belanja pemerintah untuk mengentaskan ekonomi dari resesi yang disebabkan oleh virus Corona.

Para pengamat pasar pun optimis jika Yellen bisa meminimalisir gesekan antara Kemenkeu dan bank sentral AS. Chris Rupkey dari MUFG Union Bank New York meyakini jika fasilitas pinjaman Fed untuk pendanaan kota, pasar obligasi korporat, dan Main Street kemungkinan dapat segera kembali setelah tanggal kedaluwarsa 31 Desember.

Kepercayaan Konsumen AS (Consumer Confidence) yang turun lebih rendah daripada ekspektasi turut mempersulit kenaikan Dolar AS malam ini. The Conference Board melaporkan, indeks kepercayaan konsumen turun dari 101.4 menjadi 96.1 di bulan November. Padahal, data ini semula hanya diekspektasikan turun ke 98.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE