Menu

Tensi Politik Italia Mereda, EUR/USD Menguat Dari 1.15 Ke 1.17

N Sabila

Euro naik terhadap Dolar AS kemarin malam, dan mempertahankan kenaikan tersebut hingga Kamis siang ini. Melunaknya tensi geopolitik di Italia menjadi penyebab utama.

Seputarforex.com - Euro naik kemarin malam dan mempertahankan kenaikan tersebut hingga Kamis (31/Mei) siang ini, setelah tensi geopolitik di Italia melunak. Para pemimpin di negara beribukota Roma tersebut akhirnya mengambil kebijakan yang berdampak pada meredanya turbulensi politik. Contoh keputusan terkait adalah menghindari pemilu lebih awal dan mengecilkan potensi keluarnya Italia dari Zona Euro, atau yang dikenal dengan sebutan "Quitaly".

 

 


Pemilu Italia Lebih Awal Dan "Quitaly" Dapat Dihindari

Perdana Menteri terpilih Italia, Carlo Cottarelli, kemarin malam mengatakan bahwa telah muncul "kemungkinan baru lahirnya pemerintahan politik". Pernyataan tersebut muncul setelah pertemuan singkatnya dengan Presiden Sergio Mattarella, yang membahas kemajuan proses pembentukan pemerintahan interim, menyusul gagalnya Pemilu pada bulan Maret lalu.

Pembentukan pemerintahan sementara Italia tersebut meredakan kemungkinan untuk kembali digelarnya Pemilu pada bulan Juli, dan inilah hal yang dipandang bisa meredakan kekhawatiran.

"Meredanya gejolak politik akut pada hari Rabu kemarin... dimana dilaporkan bahwa Presiden Italia akan mengizinkan Partai Five-Star Movements dan The League untuk kembali mengupayakan pembentukan koalisi pemerintahan. Selain itu, Ketua Five-Star Movements, Luigi Di Maio telah mengungkapkan rencananya untuk mengajukan pilihan Menteri Ekonomi baru," kata Ray Attrill, Kepala Ahli FX Strategy di National Australia Bank.

Tambahan pernyataan dari Di Maio yang menyebut bahwa pihaknya dan The League tidak melihat kemungkinan untuk keluar dari Zona Euro (Quitaly), serta bersedia untuk bekerja sama dengan presiden, kian menambah energi bagi Euro untuk menguat.


Euro Menguat Pesat, Analis Masih Waspada

EUR/USD diperdagangkan pada level 1.1700 saat berita ini ditulis, memperpanjang kenaikan 1.1 persen tadi malam. "Saya rasa, hari Selasa lalu merupakan puncak selling Euro. Level $1.15 merupakan level terendah untuk Euro saat ini," ungkap seorang trader di bank AS kepada Reuters.

Kendati demikian, para analis masih memasang mode waspada terhadap Euro. Salah satunya adalah Naoya Oshikubo, Ahli Strategi di Barclays. Menurutnya, Euro dibeli kembali karena yield obligasi Italia mengalami penyusutan. Namun demikian, situasi saat ini terbilang masih suram dan jauh dari kepastian apakah pemulihan Euro akan benar-benar menjadi titik balik dari pelemahan sejak awal tahun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE