Menu

Visco ECB Desak Bank Sentral Eropa Segera QE

N Sabila

Kepala Bank Sentral Italia, Ignazio Visco, pada hari Minggu kemarin mengatakan bahwa risiko deflasi Zona Euro tak boleh dikesampingkan. Cara terbaik bagi Bank Sentral Eropa (ECB), menurutnya, adalah menyelesaikan masalah tersebut dengan membeli obligasi-obligasi pemerintah.

Senin (12/01) sore hari ini, mata uang Euro terpantau masih mengungguli Dolar AS menyusul menyusutnya harapan pasar akan kenaikan suku bunga The Fed akibat lemahnya pertumbuhan upah. EUR/USD naik hingga 1.1852, lepas dari level rendah sembilan tahunnya yang sempat tercapai pada hari Kamis pekan lalu, di 1.1753.


Kepala Bank Sentral Italia, Ignazio Visco, pada hari Minggu kemarin mengatakan bahwa risiko deflasi Zona Euro tak boleh dikesampingkan. Cara terbaik bagi Bank Sentral Eropa (ECB), menurutnya, adalah menyelesaikan masalah tersebut dengan membeli obligasi-obligasi pemerintah. Visco menyampaikan komentarnya terkait rencana para pembuat kebijakan ECB untuk mencetak uang guna membeli sovereign debt, atau yang disebut juga dengan program kuantitatif easing (QE). Hal itu dilakukan untuk menghindarkan Zona Euro dari belitan deflasi.

Utamakan Pembelian Obligasi

Di samping itu, Visco juga menyinggung masalah rendahnya harga minyak dunia, sehingga menyebabkan negatifnya inflasi Zona Euro pada bulan Desember lalu.

"Murahnya harga minyak memang membantu perekonomian, tak bisa dipungkiri. Di sisi lain, hal ini juga menyebabkan harga-harga menjadi murah. Ini tentu menjadi masalah jika tingkat inflasi sebuah negara sedang mendekati nol," tuturnya. Menurut Visco, bukan tak mungkin jika ekspektasi inflasi akan terus jatuh. Itulah mengapa, cara paling efektif baginya adalah melakukan pembelian obligasi pemerintah.

Sementara itu, Danske Bank sore ini juga meluncurkan ramalannya terkait pertumbuhan GDP Zona Euro. Untuk tahun 2015, diperkirakan pertumbuhan Zona Euro akan mencapai 1.5 persen dan 2.1 persen pada tahun 2016. Seperti yang dikatakan oleh Visco, Danske juga meramalkan bahwa rata-rata inflasi wilayah tersebut juga bisa kembali ke area negatif pada tahun 2015 ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE