Menu

Volume Trading Bitcoin Turun 90 Persen Di India

Yodik Prastya

Sikap pemerintah dan bank lokal yang cenderung protektif berakibat buruk pada volume trading Bitcoin di India.

Bursa kripto di India saat ini mengalami ketidakpastian besar tentang masa depan operasionalnya. Tekanan regulasi dan pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah maupun bank lokal telah mempengaruhi kegiatan perdagangan dan pertukaran mata uang kripto di India. Dalam dua bulan terakhir ini, volume trading Bitcoin di India telah turun sebesar 90%.

 

Aturan Semakin Diperketat

Pihak berwenang di Delhi mengeluarkan peringatan dan ancaman tentang penggunaan mata uang kripto. Mereka berulang kali menyatakan bahwa mata uang kripto tidak dianggap sebagai alat pembayaran yang sah di India, sebab belum ada peraturan yang jelas mengenai hal ini.

Alih-alih membentuk kerangka hukum yang komprehensif dan bisa diberlakukan dalam waktu dekat, beberapa pejabat pemerintah justru mengakui bahwa hal tersebut mustahil untuk dilakukan. Hingga sekarang, belum ada mandat resmi dari Bank Sentral India (RBI) tentang tindakan yang harus diambil. Namun, bank-bank komersial telah berinisiatif untuk memperketat aturan mereka kepada akun nasabah yang terkait mata uang kripto.

Lembaga keuangan terbesar di negara India, termasuk Citibank, ICICI Bank, HDFC Bank, Kotak Mahindra Bank, dan State Bank of India, telah menangguhkan ratusan akun perdagangan Bitcoin. Mereka juga memberlakukan langkah-langkah protektif untuk membatasi transaksi kripto yang dilakukan oleh warga biasa.

 

Beberapa Bursa Kripto Gulung Tikar

Batasan-batasan yang diterapkan di India menyebabkan penurunan signifikan dalam transaksi trading Bitcoin dan kripto lainnya di platfrom Coinsecure. Mohit Kalra, Kepala Eksekutif Coinsecure mengatakan, "Penurunan volume trading setidaknya mencapai 90%, dari rata-rata 300 – 400 BTC per hari pada bulan Desember tahun lalu, menjadi sekitar 30 – 40 BTC per hari ini."

Dampak yang lebih buruk dialami oleh dua platform india, Btcxindia dan Ethexindia, yang sudah melayani sekitar 35,000 pelanggan aktif. Mereka terpaksa menutup operasi mulai 5 Maret lalu akibat ketidakpastian aturan dan regulasi Bitcoin saat itu. Berbagai jenis pelarangan ini ini sangat disayangkan mengingat banyaknya peminat pasar kripto di India.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE