Menu

Yen Tertekan, Pasar Nantikan Langkah Kuroda Selanjutnya

SFN

Yen jatuh ke level terendah pekan ini terhadap Euro seiring dengan melajunya saham Asia dan spekulasi pasar secara global yang berpotensi menenggelamkan permintaan akan aset-aset safe haven. Mata uang Jepang anjlok terhadap hampir semua mata uang mayor sebelum Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menyampaikan pidatonya dalam konferensi besok.

Yen jatuh ke level terendah pekan ini terhadap Euro seiring dengan melajunya saham Asia dan spekulasi pasar secara global yang berpotensi menenggelamkan permintaan akan aset-aset safe haven. Mata uang Jepang anjlok terhadap hampir semua mata uang mayor sebelum Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menyampaikan pidatonya dalam konferensi besok.


Menurut Janu Chan, ekonom dari St. George Bank Ltd. di Sydney, BOJ cenderung untuk menambah stimulus. Apabila minat risiko global dan perekonomian global terus meningkat, maka risikonya adalah Yen yang melemah. Sementara itu, Dolar AS terpantau masih lemah terhadap mata uang-mata uang mayor menanti rilis data hari ini mengenai prediksi data barang-barang tahan lama. Pada hari ini, Yen telah menurun 0.1 persen ke angka 139.30 per Euro pada pukul 11:17 pagi waktu Tokyo dari kemarin.

Nantikan Pidato Kuroda BOJ

Bank Sentral Jepang (BOJ) mulai menggeser fokus mereka dari mendukung pertumbuhan, ke alternatif untuk perlahan-lahan mengurangi stimulus masif. BOJ ingin mengambil langkah pertama secara hati-hati, mengingat momentum ekonomi mereka juga akan berpengaruh pada ekonomi dunia.

Saat ini, pasar telah familiar dengan pernyataan-pernyataan informal dari pejabat bank sentral bahwa mereka sedang berjuang keras untuk memikirkan solusi bagaimana agar BOJ dapat keluar dari kebijakan pelonggaran moneter kuantitatif maupun kualitatif.

Stimulus merupakan inti dari kampanye PM Shinzo Abe untuk mengakhiri deflasi yang telah berlangsung selama dua dekade serta untuk menyehatkan pertumbuhan ekonomi Jepang. Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda telah bersumpah untuk tetap mengucurkan aliran tunai hingga target inflasi 2 persen tercapai.

Namun, dengan inflasi yang mulai naik setengah jalan dan perubahan ekonomi yang terjadi pasca kenaikan pajak, para pejabat bank sentral telah siap untuk memikirkan langkah selanjutnya. Pada dasarnya, BOJ tak ingin menimbulkan kebingungan pasar seperti yang terjadi saat The Fed mulai mengangkat isu tapering pada Mei 2013 lalu. Para investor sedang menunggu penerapan bagian ketiga dari kebijakan Abenomic, yaitu melakukan restrukturisasi ekonomi untuk mendorong prospek pertumbuhan jangka panjang. Oleh karena itulah, BOJ dan pemerintah Jepang akan terus berupaya mendorong outlook pertumbuhan nasional.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE