EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,049.60   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

10-11 Agustus 2021: Inflasi AS Dan Indeks ZEW Jerman

Penulis

Data berdampak hari ini adalah indeks kepercayaan bisnis Australia dan ZEW Jerman. Besok ada CPI dan persediaan minyak di AS.

Selasa, 10 Agustus 2021

Indeks kepercayaan bisnis ini dirilis oleh National Australia Bank (NAB) berdasarkan survei terhadap 350 pebisnis di luar sektor pertanian mengenai kondisi perekonomian Australia saat ini. Dalam praktiknya, indeks kepercayaan bisnis NAB menjadi indikator awal untuk pengeluaran konsumen, perekrutan tenaga kerja, dan investasi. Angka indeks lebih besar dari 0 (nol) menunjukkan ekspansi bisnis, sedangkan di bawah 0 menunjukkan kontraksi.

10-11 Agustus 2021: Inflasi AS Dan

Bulan Juni lalu, indeks kepercayaan bisnis NAB merosot menjadi +11.0, lebih rendah dari perkiraan +19.0, dan merupakan yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Sentimen bisnis pada hampir semua sektor mengalami penurunan kecuali pertambangan dan manufaktur.

Untuk bulan Juli 2021, diperkirakan indeks akan kembali naik menjadi +14.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan AUD.

 

  • Jam 16:00 WIB: indeks ZEW Economic Sentiment Jerman dan kawasan Euro bulan Agustus 2021 (Berdampak medium pada EUR).

Angka indeks Zentrum für Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) atau Centre for European Economic Research dibuat berdasarkan survei terhadap sekitar 275 investor dan analis di Jerman. Fokusnya adalah mengenai pandangan terhadap perekonomian kawasan Euro pada umumnya dan Jerman pada khususnya untuk 6 bulan mendatang.

Indeks ZEW Jerman dan kawasan Euro dirilis secara bersamaan, tetapi angka indeks untuk Jerman biasanya dianggap lebih berdampak. Data ini dinilai penting karena sentimen investor dan analis adalah indikator awal bagi kondisi perekonomian. Angka positif (lebih besar nol) menunjukkan optimisme, sedangkan angka negatif menunjukkan pesimisme.

10-11 Agustus 2021: Inflasi AS Dan

Bulan Juli lalu, indeks ZEW Jerman turun menjadi +63.3, jauh lebih rendah dari perkiraan +75.0, dan merupakan yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Meski demikian, indikator ekspektasi untuk 6 bulan ke depan masih positif. Sementara itu, indeks ZEW kawasan Euro juga turun menjadi +61.2, jauh lebih rendah dari perkiraan +79.0, dan merupakan yang terendah dalam 6 bulan.

Untuk bulan Agustus 2021, diperkirakan indeks ZEW Jerman akan kembali turun menjadi +54.9, dan untuk kawasan Euro diperkirakan turun menjadi +55.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Rabu, 11 Agustus 2021

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi dirilis pada saat yang sama, masing-masing dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y.

The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Laju inflasi baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.

10-11 Agustus 2021: Inflasi AS Dan

Bulan Juni lalu, CPI total y/y melonjak menjadi +5.4%, lebih tinggi dari perkiraan +4.9%, dan merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2008. Naiknya permintaan akibat ekonomi yang mengalami recovery menjadi latar belakang lonjakan CPI total.

Sementara itu, CPI inti y/y bulan Juni 2021 naik 4.5%, lebih tinggi dari perkiraan +4.0%, dan menjadi yang tertinggi sejak November 1991. Jika diuraikan, kenaikan inflasi tahunan AS terutama disebabkan oleh meningkatnya harga gasoline hingga 45.1%, kendaraan bermotor bekas (+45.2%), gas (+15.6%), biaya transportasi (+10.4%), harga makanan (+2.4%), dan sewa tempat tinggal (+2.6%).

Untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.9%, lebih tinggi dari perkiraan +0.5%, dan menjadi yang tertinggi sejak Juni 2008. CPI inti m/m naik 0.9%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.7%.

Untuk bulan Juli 2021, diperkirakan CPI total y/y akan turun menjadi +5.3%, CPI inti y/y +4.3%, CPI total m/m diperkirakan +0.5%, dan CPI inti m/m +0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

  • Jam 21:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 6 Agustus 2021 (Berdampak medium pada WTI/USD dan CAD).

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski dirilis oleh AS, indikator ini berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Data persediaan minyak juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan berdampak pada tingkat inflasi.

10-11 Agustus 2021: Inflasi AS Dan

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah 3.63 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan berkurang 3.20 juta barel, dan menjadi yang tertinggi sejak Maret lalu. Untuk minggu ini, analis tidak memberikan perkiraan. Jika hasil rilis lebih tinggi dari minggu sebelumnya (+3.63 juta barel), maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Namun apabila angka rilis lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Kasus Corona Delta Kian Meluas, Harga Minyak Tertekan

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
296188
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.