Analisa Forex
Rizki Rosadi
 Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
65
|
Selasa, 15 Maret 2022
- Jam 07:30 WIB: notulen meeting RBA tanggal 1 Maret 2022 (Berdampak tinggi pada AUD).
Notulen ini dirilis 11 kali setiap tahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga oleh RBA. Pertama kali dirilis pada Desember 2007, notulen ini penting diperhatikan karena menyangkut pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Australia pada saat menentukan tingkat suku bunga. Jika hasil meeting secara keseluruhan dianggap hawkish, maka AUD akan cenderung menguat; begitu pula sebaliknya apabila hasil meeting dinilai dovish.
Pada meeting terakhir tanggal 1 Maret lalu, RBA mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini merupakan rekor terendah sepanjang sejarah RBA. Bank sentral juga menyebutkan bahwa peperangan di Ukraina merupakan sumber ketidakpastian baru di tengah kenaikan inflasi, perkembangan di pasar energi, dan masalah pasokan.
Pada proyeksi ekonomi, inflasi diperkirakan terus meningkat hingga sekitar 3.25% pada kuartal mendatang, lalu turun menjadi sekitar 2.75% pada tahun 2023. Sementara itu, tingkat pengangguran diproyeksikan melemah di bawah 4.0% pada akhir tahun dan tetap di bawah 4.0% pada tahun 2023.
Para pejabat bank sentral menambahkan bahwa pertumbuhan upah akan tetap moderat sebelum berada pada tingkat yang konsisten dengan kenaikan inflasi. Selain itu, ditegaskan bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga acuan hingga inflasi mencapai target 2% hingga 3% secara berkelanjutan. Notulen meeting tanggal 1 Maret 2022 bisa dibaca di sini.
- Jam 17:00 WIB: indeks ZEW Economic Sentiment Jerman dan kawasan Euro bulan Maret 2022 (Berdampak medium pada EUR).
Angka indeks Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) atau Centre for European Economic Research dibuat berdasarkan survei terhadap sekitar 275 investor dan analis di Jerman. Fokusnya adalah mengenai pandangan mereka terhadap perekonomian kawasan Euro pada umumnya dan Jerman pada khususnya untuk 6 bulan mendatang. Laporan ini dinilai penting karena sentimen investor dan analis adalah indikator awal bagi kondisi perekonomian.
Indeks ZEW Jerman dan kawasan Euro dirilis secara bersamaan, tetapi angka indeks untuk Jerman dianggap lebih berdampak. Angka positif (lebih besar nol) menunjukkan optimisme, sedangkan angka negatif menunjukkan pesimisme.
Bulan Februari lalu, indeks ZEW Jerman naik menjadi +54.3, masih lebih rendah dari perkiraan +55.1, tetapi yang tertinggi sejak Juli 2021. Indikator economic situation mengalami kenaikan, sementara indikator expectation mengalami kontraksi. Indeks ZEW kawasan Euro turun menjadi +48.6, lebih rendah dari perkiraan +54.4. Meski demikian, indikator current economic situation di kawasan Euro mengalami kenaikan.
Dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina yang berdampak pada perekonomian Eropa, indeks ZEW Jerman untuk bulan Maret 2022 diperkirakan merosot menjadi +5.2. Angka untuk kawasan Euro pun diperkirakan turun menjadi +10.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.
- Jam 19:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan Februari 2022 (Berdampak tinggi pada USD).
Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi atau persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen. Data ini akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah, dan ekspor.
Ada 2 data yang dirilis yaitu PPI total dan PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk energi dan bahan makanan. Masing-masing data dihitung dalam basis bulanan (m/m atau month over month) dan tahunan (y/y atau year over year).
PPI total AS m/m bulan Januari lalu naik 1.0%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.5%, dan menjadi yang tertinggi sejak Mei 2021. Untuk basis tahunan (y/y), PPI total naik 9.7%, lebih tinggi dari perkiraan naik 9.1%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang +9.8%. Kenaikan terjadi pada harga energi dan bahan makanan. PPI inti m/m naik 0.8%, lebih tinggi dari perkiraan dan bulan sebelumnya yang naik 0.5%.
Untuk bulan Februari 2022, PPI total m/m diperkirakan kembali naik 1.0%, PPI inti m/m akan naik 0.6%, dan PPI total y/y diperkirakan naik 10.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.
Simak juga: Di Mana Bisa Mendapatkan Analisa Pasar Secara Eksklusif?
- Jam 19:30 WIB: indeks Empire State Manufacturing AS bulan Maret 2022 (Berdampak medium pada USD)
Indikator ini disebut juga dengan New York Manufacturing Index dan dirilis oleh Federal Reserve Bank of New York. Indeks manufaktur New York dibuat berdasarkan survei terhadap 200 pelaku industri di kawasan tersebut dan sekitarnya, untuk mengukur pandangan mereka akan kondisi bisnis saat ini dan yang akan datang.
Angka indeks positif (lebih besar dari nol) mencerminkan kondisi bisnis semakin baik, sedangkan angka negatif mencerminkan kondisi yang menurun. Meski kawasan industri di New York relatif kecil, namun indeks manufaktur dari kawasan ini dirilis lebih awal dari indeks Philly Fed Manufacturing dan indeks ISM Manufacturing sehingga bisa mencerminkan keadaan awal sektor manufaktur di AS. Pada gilirannya, data ini bisa mempengaruhi tenaga kerja, pengeluaran konsumen, dan investasi.
Bulan Februari lalu, indeks Empire State Manufacturing berada pada angka +3.1, masih jauh lebih rendah dari perkiraan +11.9, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang -0.7. Indeks orders dan tenaga kerja mengalami kenaikan.
Untuk bulan Maret 2022, diperkirakan indeks akan naik menjadi +6.9. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.
Arsip Analisa By : Martin
