Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
60
|
Selasa, 23 Juni 2020:
- Jam 14:15 WIB: indeks Flash Manufacturing PMI dan Flash Services PMI Prancis bulan Juni 2020.
- Jam 14:30 WIB: indeks Flash Manufacturing PMI dan Flash Services PMI Jerman bulan Juni 2020.
- Jam 15:00 WIB: indeks Flash Manufacturing PMI dan Flash Services PMI kawasan Euro bulan Juni 2020 (Berdampak medium-tinggi pada EUR).
Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit dan didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Data terdiri dari 2 versi, yaitu Flash dan Final. Biasanya, dampak Flash lebih tinggi daripada Final.
Indeks Flash PMI mulai dirilis sejak Maret 2008 dan merupakan estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 500 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.
Dengan adanya wabah COVID-19 di benua Eropa sejak bulan Maret yang berdampak pada aktivitas manufaktur dan jasa, hampir semua indeks PMI kawasan Euro yang terhitung pada bulan April dan Mei anjlok ke rekor terendah. Untuk bulan Juni 2020, indeks Flash Manufacturing PMI Prancis diperkirakan naik dari +31.1 ke +44.9, sementara Flash Services PMI diprediksi naik dari +40.6 menjadi +46.1. Flash Manufacturing PMI Jerman diperkirakan naik dari +36.6 ke +41.5, sementara Flash Services PMI-nya diprediksi naik dari +32.6 ke +41.7.
Indeks Flash Manufacturing PMI kawasan Euro untuk bulan Juni 2020 diperkirakan naik dari +39.4 menjadi +43.8, sementara Flash Services PMI diperkirakan naik dari +30.5 ke +40.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.
- Jam 15:30 WIB: indeks Manufacturing PMI Inggris bulan Juni 2020 (Berdampak medium-tinggi pada GBP).
Dirilis oleh Markit setiap bulan, indeks PMI (Purchasing Managers Index) untuk sektor manufaktur ini didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), dan jumlah tenaga kerja.
Di Inggris, indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, juga sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.
Bulan Mei lalu, indeks Manufacturing PMI naik menjadi +40.7, lebih tinggi dari perkiraan +35.1, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +32.6. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pelonggaran lockdown yang memungkinkan dimulainya kembali aktivitas bisnis termasuk sektor manufaktur. Untuk bulan Juni 2020, diperkirakan indeks akan kembali naik menjadi +45.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.
- Jam 15:30 WIB: indeks Services PMI Inggris bulan Juni 2020 (Berdampak medium-tinggi pada GBP).
Indeks Services PMI Inggris yang dirilis oleh Markit ini dibuat berdasarkan survei terhadap sejumlah purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Indeks PMI untuk sektor jasa didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor jasa sedang tinggi, sedangkan hasil di bawah 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.
Bulan Mei lalu, indeks Services PMI naik ke +29.0, lebih tinggi dari perkiraan +24.1, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +13.4. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pelonggaran lockdown yang memungkinkan dimulainya kembali aktivitas bisnis termasuk sektor jasa. Untuk bulan Juni 2020, diperkirakan indeks akan kembali naik menjadi +39.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.
- Jam 15:45 WIB: pidato gubernur BoE Andrew Bailey (Berdampak medium-tinggi pada GBP).
Andrew Bailey dijadwalkan berbicara di London. Isi pidato Bailey bisa dibaca di sini.
- Jam 20:45 WIB: indeks Flash Manufacturing PMI AS versi Markit bulan Juni 2020 (Berdampak tinggi pada USD).
Di AS, indeks Flash Manufacturing PMI yang dirilis oleh Markit ini kurang berdampak jika dibandingkan indeks Manufacturing PMI dari Institute for Supply Management (ISM). Data PMI ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager, sedangkan Markit melakukan survei terhadap 600 purchasing manager. Sehingga, hasil akhir keduanya belum tentu sama.
Menurut survei Markit bulan Mei lalu, indeks Manufacturing PMI AS naik ke +39.8, lebih tinggi dari perkiraan +39.3, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +36.1. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pelonggaran lockdown di beberapa negara bagian, yang memungkinkan dimulainya kembali aktivitas bisnis termasuk sektor manufaktur. Untuk bulan Juni 2020, diperkirakan indeks akan kembali naik menjadi +50.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.
Rabu, 24 Juni 2020:
- Jam 09:00 WIB: hasil meeting RBNZ: pengumuman suku bunga bulan Juni 2020 dan statement kebijakan moneter (Berdampak tinggi pada NZD).
Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau yang lazim disebut Official Cash Rate (OCR), setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan rilis 8 kali dalam setahun.
Pada meeting terakhir 13 Mei lalu, RBNZ mempertahankan OCR pada level +0.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini adalah yang terendah sejak tahun 1985. Sebelumnya, RBNZ telah memangkas OCR sebesar 0.75% pada bulan Maret lalu sebagai langkah darurat mengatasi dampak pandemi COVID-19.
Statement pada meeting terakhir menyebutkan bahwa kondisi perekonomian domestik memburuk akibat pandemi, sehingga bisa berujung pada merosotnya target inflasi dan lapangan pekerjaan dalam beberapa tahun ke depan. Bank sentral juga meningkatkan program pembelian asset menjadi NZD60 miliar dari batas sebelumnya di NZD33 miliar. Pembuat kebijakan menyatakan bahwa pilihan OCR negatif bisa saja diberlakukan di waktu mendatang, namun saat ini secara operasional belum siap. Selanjutnya, bank sentral akan menggunakan instrumen kebijakan moneter tambahan jika diperlukan, termasuk pemangkasan suku bunga acuan lebih lanjut.
Untuk meeting bulan Juni ini, pelaku pasar memperkirakan RBNZ akan mempertahankan suku bunga pada level +0.25%. Jika RBNZ kembali memangkas OCR dan statement dianggap dovish, maka NZD akan cenderung melemah. Statement RBNZ bisa dibaca di sini.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.