Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (8 Desember 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Rupiah ditutup melemah tipis minggu lalu pada level 13545 versus US Dollar dibandingkan minggu sebelumnya yang 13524. Disetujuinya RUU Pajak AS oleh Senat awal bulan ini, meski belum final, telah menyebabkan greenback menguat terhadap semua mata uang utama, sementara data inflasi Indonesia yang stabil dan indeks kepercayaan konsumen yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya tidak mampu membendung pelemahan Rupiah.
Dari AS, minggu ini akan ada FOMC meeting dan konperensi pers, serta data inflasi dan penjualan retail. Sementara dari dalam negeri akan ada pengumuman suku bunga BI, cadangan devisa dan neraca perdagangan. Sekalipun kenaikan suku bunga The Fed sudah diperkirakan, namun statement FOMC, proyeksi ekonomi, dot plot suku bunga tahun depan dan konperensi pers Janet Yellen, akan sangat mempengaruhi pergerakan USD.
Diperkirakan Rupiah akan kembali tertekan awal minggu ini menyusul bagusnya data tenaga kerja AS bulan November yang dirilis Jumat pekan lalu. Di samping itu, pasar juga masih akan mencermati kelanjutan RUU Pajak AS dan isu politik yang menyangkut presiden Trump.
Jika Rupiah berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13585 hingga 13618, dan jika menguat, support kuat ada pada level 13495 hingga 13465.
Jadwal Rilis Data Fundamental Minggu Ini
Senin, 11 Desember 2017:
- Jam 15:00 WIB: data Retail Sales di Indonesia bulan Oktober 2017 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +1.8%, perkiraan: +2.0%.
- Jam 17:00 WIB: Cadangan devisa Indonesia bulan November 2017 month over month (m/m): bulan sebelumnya: USD 126.50 milyard, perkiraan: USD 124.00 milyard.
Kamis, 14 Desember 2017:
- Jam 11:00 WIB: Penjualan mobil di Indonesia bulan November 2017 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +2.5%.
-
Jam 16:00 WIB: Suku bunga Bank Indonesia bulan Desember 2017 : bulan sebelumnya: +4.25% (terendah sejak tahun 2005), perkiraan: +4.25%.
Jumat, 15 Desember 2017:
-
Jam 11:00 WIB: Neraca perdagangan Indonesia bulan November 2017 y/y: bulan sebelumnya: +USD 0.90 milyard, perkiraan: +USD 1.63 milyard.
Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini adalah FOMC meeting dan konperensi pers Janet Yellen, CPI, Retail Sales, PPI, JOLTS, Jobless Claims dan pidato Fed Brainard.
Tinjauan Teknikal
Chart daily : USD/IDR sempat melemah (Rupiah sempat menguat) setelah menembus neckline hingga ke level 13488, tetapi tidak maksimal, dan USD/IDR kembali menguat (Rupiah melemah). Saat ini USD/IDR sedang konsolidasi dengan kecenderungan menguat (Rupiah cenderung melemah):
- Terbentuk doji candle dan harga berada pada neckline, menunjukkan kondisi konsolidasi.
- Harga bergerak dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands dan diatas kurva support EMA 34.
- Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga berada di atas level 0.00.
- Kurva indikator RSI berada di atas center line (level 50.0).
- Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.
Level Pivot Mingguan : 13537.00
Resistance : 13555.00 ; 13585.00 ; 13618.00 (level 38.2% Fibonacci Retracement) ; 13640 ; 13690.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13843 (50% Fibonacci Retracement) ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14063.00 (61.8% Fibonacci Retracement) ; 14133.00 ; 14337.00 (76.4% Fibonacci Retracement) ; 14493.00 ; 14784.00.
Support : 13527,00 ; 13495.00 ; 13465.00 ; 13415.00 ; 13385.00 ; 13343.00 (23.6% Fibonacci Retracement) ; 13298.00 ; 13275.00 ; 13221.00 ; 13200.00 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.
Indikator: simple moving average (SMA) 200 dan exponential moving average (EMA) 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
Fibonacci Retracement :
Titik swing high : 14784.00 (harga tertinggi 29 September 2015)
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)