EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 17 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 16-20 Juli 2018: Neraca Perdagangan Dan Suku Bunga BI

Penulis

Rupiah akan menghadapi rapat suku bunga BI dan rilis neraca perdagangan Indonesia minggu ini. Secara teknikal, USD/IDR diperkirakan mengalami koreksi bearish.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (13 Juli 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah bergerak sideways antara level 14298 hingga 14440 per USD, untuk kemudian ditutup pada level 14373. Mata uang Garuda melemah tipis dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 14365. Kenaikan suku bunga BI bulan lalu telah menyebabkan masuknya modal asing, seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah. Kebijakan suku bunga sebagai langkah pre-emptive BI itu telah mencegah Rupiah dari pelemahan yang lebih dalam.

Minggu ini akan kembali digelar rapat dewan gubernur BI untuk menentukan suku bunga acuan. Selain itu, ada rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Juni. Suku bunga diperkirakan akan dipertahankan pada level +5.25% setelah dua kali kenaikan berturut-turut. Akan tetapi, pergerakan Rupiah akan lebih dipengaruhi oleh neraca perdagangan Juni yang diperkirakan surplus sebesar USD0.65 miliar. Jika hasil rilis kembali defisit melebihi bulan sebelumnya (-USD1.52 miliar), maka Rupiah akan cenderung melemah.

Dari AS akan ada testimoni ketua The Fed Jerome Powell di depan senat, dan data penjualan ritel AS bulan Juni. Jika Rupiah berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 14320 hingga 14260, sedangkan jika melemah, resistance berada pada level 14420 hingga 14450.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 16 Juli 2018:

  • Jam 11:00 WIB: data neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2018 y/y: bulan sebelumnya: -USD1.52 milIar. Perkiraan: +USD0.65 milIar.


Analisa Rupiah 16-20 Juli 2018: Neraca

 

  • Jam 12:00 WIB: penjualan mobil di Indonesia bulan Juni 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +6.8%.


Analisa Rupiah 16-20 Juli 2018: Neraca

  • Jam 12:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Juni 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +10.26% (tertinggi dalam setahun terakhir).


Analisa Rupiah 16-20 Juli 2018: Neraca

 

 

Kamis, 19 Juli 2018:

  • Jam 16:00 WIB: suku bunga Bank Indonesia bulan Juli 2018: bulan sebelumnya: +5.25%. Perkiraan: +5.25%.


Analisa Rupiah 16-20 Juli 2018: Neraca

 

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: testimoni ketua The Fed Jerome Powell, Retail Sales, Building Permits, dan pidato anggota FOMC.

 

 

Tinjauan Teknikal


Analisa Rupiah 16-20 Juli 2018: Neraca
klik gambar untuk memperbesar

 

Chart Daily: dalam jangka pendek, kemungkinan terjadi koreksi bearish USD/IDR (Rupiah cenderung menguat) menyusul terbentuknya Pin Bar pada 12 Juli. Kemungkinan terjadinya koreksi didukung oleh:

  1. Kurva indikator MACD memotong kurva sinyal (warna merah) dan bergerak di bawahnya, serta garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  2. Garis histogram indikator ADX berganti warna merah yang menunjukkan sentimen bearish.

Dalam jangka menengah panjang, USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah cenderung melemah) selama harga masih bergerak di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands.

Level Pivot mingguan : 14370.33

Resistance : 14420.00 ; 14450.00 ; 14502.16 (138.2% Fibo Expansion) ; 14558.27 (150% Fibo Expansion) ; 14614.38 (161.8% Fibo Expansion) ; 14640.00 ; 14784.00.

Support : 14321.34 (100% Fibo Expansion) ; 14260.00 ; 14210.00 (76.4% Fibo Expansion) ; 14140.58 (61.8% Fibo Expansion) ; 14084.50 (50% Fibo Expansion) ; 14028.36 (38.2% Fibo Expansion) ; 13960.00 (23.6% Fibo Expansion) ; 13895.00 ; 13845.00 ; 13795.00 ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13624.00 ; 13538.00 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13736.00 (harga terendah 13 April 2018).
Titik 2 : 14210.00 (harga tetinggi 23 Mei 2018).
Titik 3 : 13845.00 (harga terendah 6 Juni 2018).

Arsip Analisa By : Martin
284427
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.