EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 3 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 19-23 Februari 2018

Penulis

Analisa USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan minggu lalu (16 Februari 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (16 Februari 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.


Tinjauan Fundamental

Rupiah berbalik unjuk gigi minggu lalu setelah terpuruk tajam 2 minggu berturut-turut. Rupiah ditutup pada level 13555 per USD dibandingkan 13623 pada minggu sebelumnya, masih di atas level psikologis 13500. Penguatan terbesar terjadi hari Kamis 15 Februari (sebelum pasar libur Imlek), akibat data penjualan ritel AS bulan Januari yang minus meski inflasi naik di atas perkiraan. Penjualan ritel yang mencerminkan belanja konsumen merosot 0.3% meski inflasi bulanan naik 0.5%, jauh di atas bulan sebelumnya yang naik 0.1%.

Kekhawatiran investor akan kekuatan riil ekonomi AS dan kemungkinan terjadinya stagflasi menyebabkan indeks USD melorot hingga level 88.25, terendah dalam 3 tahun. Meski demikian, kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed bulan depan menurut CME FedWatch masih diatas 80% hingga akhir pekan lalu.

Sebelumnya, Rupiah masih melanjutkan pelemahan hingga level 13655 (resistance kuat minggu ini), seiring dengan sentimen yang masih positif terhadap US Dollar. Namun keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (7 day Reverse Repo Rate) sebesar 4.25% menyebabkan Rupiah berbalik menguat, meski neraca perdagangan Indonesia bulan Januari kembali defisit USD 0.68 miliar. Padahal, perkiraannya akan surplus USD 0.19 milyard.

Secara teknikal, penguatan Rupiah minggu lalu merupakan retracement atau koreksi, dan minggu ini masih cenderung melemah. Namun jika berhasil menembus level 50% Fibo Expansion, maka kemungkinan harga akan berlanjut menguat. Dari AS, akan ada notulen meeting FOMC dan pidato beberapa anggota FOMC. Sementara itu, dari dalam negeri tidak ada rilis data penting.

Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13655 hingga 13689. Sedangkan jika menguat, support kuat ada pada level 13520 hingga 13475.


Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 19 Februari 2018:

  • Jam 11:00 WIB: penjualan mobil di Indonesia bulan Januari 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: -2.0%.


Analisa Rupiah 19-23 Februari

  • Jam 14:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Januari 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +8.35%.

 


Analisa Rupiah 19-23 Februari


Rabu, 28 Februari 2018

  • Jam 16:15 WIB: uang beredar M2 di Indonesia bulan Januari 2018 y/y: bulan sebelumnya: +8.3%.


Analisa Rupiah 19-23 Februari


Kamis, 1 Maret 2018

  • Jam 07:30 WIB: Indeks Manufacturing PMI Indonesia versi Nikkei bulan Februari 2018: bulan sebelumnya: 49.9, perkiraan: 49.87.


Analisa Rupiah 19-23 Februari

  • Jam 11:00 WIB: CPI total Indonesia bulan Februari 2018 y/y: bulan sebelumnya: +3.25%. Perkiraan: +3.50%.
    CPI total Indonesia
    bulan Februari 2018 m/m : bulan sebelumnya: +0.62%. Perkiraan: +0.44%.
    CPI inti
    Indonesia bulan Februari 2018 y/y : bulan sebelumnya: +2.69%. Perkiraan: +2.63%.


Analisa Rupiah 19-23 Februari

  • Jam 11:30 WIB: Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia bulan Januari 2018 y/y: bulan sebelumnya: -5.77%.

 


Analisa Rupiah 19-23 Februari

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini
adalah notulen meeting FOMC, Existing Home Sales, Jobless Claims dan pidato Fed Dudley, Mester, Quarles, Bostic dan Williams.


Tinjauan Teknikal


Analisa Rupiah 19-23 Februari

Chart daily: Rupiah masih cenderung melemah (USD/IDR cenderung bullish) dengan resistance kuat pada level triple top 13655.00.

  1. Harga berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD masih berada diatas kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  3. Kurva indikator RSI masih berada di atas center line (level 50.0).
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

Jika berhasil menembus level 50% Fibo Expansion, maka kemungkinan USD/IDR akan berlanjut bearish (Rupiah berlanjut menguat).

Level pivot mingguan : 13584.33

Resistance : 13565.00 ; 13606.60 (61.8% Fibo Expansion) ; 13655.00 ; 13689.00 (level 76.4% Fibo Expansion) ; 13723.00 ; 13819.82 (100% Fibo Expansion) ; 13905.00 ; 13954.00 (123.6% Fibo Expansion) ; 14012.00 ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13541.45 (50.0% Fibo Expansion) ; 13520.00 ; 13474.85 (38.2% Fibo Expansion) ; 13453.00 ; 13393.77 (23.6% Fibo Expansion) ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13082.00 (harga terendah 11 September 2017).
Titik 2 : 13640.00 (harga tetinggi 27 Oktober 2017).
Titik 3 : 13263.00 (harga terendah 25 Januari 2018).

Arsip Analisa By : Martin
282404
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.