EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,263.22   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Analisa Rupiah 2-6 Oktober 2017

Penulis

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (29 September 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (29 September 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Rupiah melemah tajam minggu lalu sebelum ditutup pada level 13470 per USD setelah sempat mencapai 13589, level tertinggi sejak bulan Nopember tahun lalu, atau melemah lebih dari 2% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya.

Dari data dan peristiwa hingga minggu lalu, pelemahan Rupiah disebabkan oleh:

  • Dampak dari penurunan suku bunga Bank Indonesia minggu sebelumnya,
  • Pidato ketua The Fed Janet Yellen yang hawkish dengan memberi sinyal akan menaikkan suku bunga acuan,
  • Proposal reformasi pajak presiden Trump yang mendukung penguatan USD.

Sementara dari dalam negeri tidak ada rilis data fundamental penting yang berdampak tinggi.

Untuk minggu ini, dari dalam negeri akan ada rilis 2 data penting dan berdampak tinggi yaitu inflasi dan cadangan devisa bulan September. Inflasi tahunan bulan September diperkirakan sedikit turun ke +3.67% dari sebelumnya +3.82%, dan cadangan devisa diperkirakan juga turun ke USD 125.00 milyard dari bulan sebelumnya yang USD 128.79 milyard.

Yang penting diperhatikan adalah rilis data tenaga kerja AS (Non Farm Payrolls, tingkat upah dan pengangguran) pada akhir pekan nanti (Jum’at malam WIB) yang bisa berdampak pada pergerakan Rupiah pada awal minggu depan.

Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13510 hingga 13589, dan jika menguat, support kuat ada pada level 13438 hingga 13415.

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 2 Oktober 2017:

Jam 07:30 WIB: Indeks Manufacturing PMI Indonesia versi Nikkei bulan September 2017: bulan sebelumnya: 50.7. Perkiraan: 49.5.

Analisa Rupiah 2-6 Oktober
Jam 11:00 WIB
: CPI total Indonesia bulan September 2017 y/y: bulan sebelumnya: +3.82%. Perkiraan: +3.67%.
CPI total Indonesia bulan September 2017 m/m : bulan sebelumnya: -0.07%. Perkiraan: +0.06%.
CPI inti Indonesia bulan September 2017 y/y : bulan sebelumnya: +2.98%. Perkiraan: +2.96%.

Analisa Rupiah 2-6 Oktober
Jam 11:30 WIB
: Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia bulan Agustus 2017 y/y: bulan sebelumnya: +21.8%. Perkiraan: tidak ada.

Kamis, 5 Oktober 2017:

Jam 18:00 WIB: Indeks kepercayaan konsumen Indonesia bulan September 2017 m/m: bulan sebelumnya: 121.9, perkiraan: 121.4.

Analisa Rupiah 2-6 Oktober
Jum’at, 6 Oktober 2017:

Jam 15:00 WIB: Cadangan devisa Indonesia bulan September 2017 month over month (m/m): bulan sebelumnya: USD 128.79 milyard (tertinggi sejak tahun 2000), perkiraan: USD 125.00 milyard.

Analisa Rupiah 2-6 Oktober
Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini
adalah Non Farm Payrolls (NFP), upah rata-rata, tingkat pengangguran, pidato Janet Yellen, ISM Manufacturing dan Non Manufacturing, Jobless Claims dan pidato para anggota FOMC.


Tinjauan Teknikal

Analisa Rupiah 2-6 Oktober


Chart daily : secara teknikal pegerakan Rupiah sedang konsolidasi (terbentuknya inside bar), dengan kecenderungan masih melemah (USD/IDR cenderung bullish):

  1. Setelah menembus kurva resistance SMA 200 day, membentuk pola Three White Soldiers yang menunjukkan sentimen pergerakan bullish.
  2. Harga bergerak dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA juga berada di atas level 0.00.
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

Level pivot mingguan : 13452.33

Resistance : 13510 ; 13589.00 ; 13617.00 (level 38.2% Fibonacci retracement) ;13723.00 ; 13797.00 ; 13842 (50% Fibonacci retracement) ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14059.00 (61.8% Fibonacci retracement) ; 14133.00 ; 14348.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13438.00 ; 13415.00 ; 13390.00 ; 13343.00 (23.6% Fibonacci retracement) ; 13298.00 ; 13278.00 ; 13261.00 ; 13221.00 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator
: simple moving average (SMA) 200 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci retracement :
Titik swing high : 14784.00 (harga tertinggi 29 September 2015)
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)

Arsip Analisa By : Martin
280421
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.