EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 29 Mei - 2 Juni 2017

Penulis

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar akhir minggu lalu (26 Mei 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar akhir minggu lalu (26 Mei 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

 

Tinjauan Fundamental

Dengan tidak adanya rilis data fundamental ekonomi dari dalam negeri, Rupiah menguat minggu lalu dan ditutup dibawah level 13300 per US Dollar. Penguatan tersebut terutama masih didukung oleh sentimen positif akibat kenaikan rating investment grade Indonesia oleh S&P, yang akan berdampak pada meningkatnya aliran dana asing. Sementara ledakan bom di terminal Kampung Melayu Jakarta yang diduga tindakan teror tidak berdampak pada Rupiah.

Sebelumnya Rupiah sempat melemah hingga level 13333 per US Dollar akibat merosotnya harga minyak pasca pertemuan OPEC, tetapi dengan cepat rebound ke level terkuatnya sebulan di 13261 per US Dollar. Notulen FOMC yang diperkirakan akan menghambat penguatan Rupiah ternyata malah membuat US Dollar tertekan meskipun ada isyarat kenaikan suku bunga pada meeting bulan depan.

Minggu ini akan dirilis data inflasi Indonesia dan data tenaga kerja AS, dua indikator penting untuk pergerakan USD/IDR selama pekan ini. CPI total bulanan (m/m) untuk Mei diperkirakan naik signifikan ke 0.3% dari sebelumnya 0.09% akibat meningkatnya harga makanan terutama sembako menjelang lebaran.

Namun data tenaga kerja AS terutama Non Farm Payrolls dan upah rata-rata bulan Mei akan lebih besar pengaruhnya terhadap pergerakan Rupiah, juga panas dinginnya keadaan politik di AS yang menyangkut presiden Donald Trump.

Jadwal Rilis Data Fundamental Minggu Ini

Rabu, 31 Mei 2017:

Indeks Manufacturing PMI Indonesia versi Nikkei bulan Mei 2017: bulan sebelumnya: 51.2. Perkiraan: 50.5.

Analisa Rupiah 29 Mei - 2 Juni

Uang beredar M2 di Indonesia bulan April 2017 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +10.0%, tidak ada perkiraan.

Analisa Rupiah 29 Mei - 2 Juni

Jum’at, 2 Juni 2017:

CPI total Indonesia bulan Mei 2017 y/y: bulan sebelumnya: +4.17%. Perkiraan: +4.30%.
CPI total Indonesia bulan Mei 2017 m/m : bulan sebelumnya: +0.09%. Perkiraan: +0.30%.
CPI inti Indonesia bulan Mei 2017 y/y : bulan sebelumnya: +3.28%. Perkiraan: +3.40%.

Analisa Rupiah 29 Mei - 2 Juni

Kunjungan wisatawan bulan April 2017 y/y : bulan sebelumnya: +12.78%, tidak ada perkiraan.

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini adalah Non Farm Payrolls, upah rata-rata per jam, tingkat pengangguran, ISM Manufacturing, indeks kepercayaan konsumen versi CB, Jobless Claims, Core PCE Price Index dan pidato anggota FOMC Robert Kaplan.

Tinjauan Teknikal

Analisa Rupiah 29 Mei - 2 Juni


Chart daily : Rupiah masih cenderung menguat (USD/IDR melemah) dengan resistance kuat di level Fibonacci retracement 50% dan kurva SMA 50:

  1. Harga bergerak di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands dan titik indikator Parabolic SAR berada diatas bar candlestick, menunjukkan pergerakan harga yang cenderung bearish.
  2. Kurva indikator MACD berada dibawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA juga berada dibawah level 0.00.
  3. Kurva indikator RSI berada dibawah center line (level 50.0).


Level pivot mingguan : 13296.00

Resistance : 13310 (level 50% Fibonacci retracement) ; 13330.00 ; 13358.00 ; 13376.00 ; 13408.00 (38.2% Fibonacci retracement) ; 13434.00 ; 13485.00 ; 13527.52 (23.6% Fibonacci retracement) ; 13615.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14133.00 ; 14348.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13278.00 ; 13261.00 ; 13221.00 ; 13171.00 ; 13092.45 (76.4% Fibonacci retracement) ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator
: simple moving average (SMA) 200 dan 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).

Fibonacci retracement :
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)
Titik swing high : 13723.00 (harga tertinggi 11 Nopember 2016)

Arsip Analisa By : Martin
279093
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.