EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,773.30   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 12 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 12 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 30 April - 4 Mei 2018

Penulis

Minggu lalu, tidak ada sentimen positif untuk Rupiah dari dalam negeri. USD/IDR masih akan bullish dengan resistance kuat pada level 13923.00.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (27 April 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Rupiah ditutup pada level 13883 per US Dollar minggu lalu, melemah tipis dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 13873. Sebelum ini, Rupiah sempat melemah hingga level 13930 akibat imbas sentimen penguatan US Dollar. Dari dalam negeri, tidak ada sentimen positif yang mendukung Rupiah.

Indeks USD melonjak hingga 91.99 di pekan lalu, menduduki level tertinggi sejak Desember tahun lalu. Penggerak utamanya adalah melonjaknya imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS untuk jangka waktu 10 tahun hingga mencapai 3%, tertinggi dalam 4 tahun terakhir.

Pelemahan Rupiah teredam setelah Bank Indonesia (BI) menyatakan suku bunga acuan kemungkinan bisa dinaikkan jika pelemahan berlanjut. Di samping itu, BI berkomitmen untuk tetap melakukan intervensi di pasar guna menjaga stabilitas nilai tukar.

Minggu ini akan ada rilis data penting, baik dari dalam negeri maupun AS. Dari dalam negeri akan ada data inflasi bulan April yang diperkirakan masih stabil pada 3.4%. Sementara dari AS akan ada FOMC meeting, Non Farm Payrolls April, ISM Manufacturing dan PCE Price Index. FOMC meeting bulan ini tidak disertai dengan konferensi pers. Pasar akan fokus pada statement yang dirilis seusai rapat, terutama mengenai frekuensi kenaikan suku bunga sepanjang tahun ini.

Jika melemah, resistance kuat Rupiah ada pada level 13900 hingga 13961. Sementara jika menguat, support kuat ada pada level 13827 hingga 13800.

 

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 30 April 2018:

  • Jam 11:00 WIB: penanaman modal asing di Indonesia kuartal pertama tahun 2018 quarter over year (q/y): kuartal sebelumnya: +10.6% dan mencapai Rp. 112.0 trilliun (tertinggi sejak tahun 2010).


Analisa Rupiah 30 April - 4 Mei


 


  • Jam 16:30 WIB: uang beredar M2 di Indonesia bulan Maret 2018 y/y: bulan sebelumnya: +8.3%.


Analisa Rupiah 30 April - 4 Mei



Rabu, 2 Mei 2018:

  • Jam 07:30 WIB: Indeks Manufacturing PMI Indonesia versi Nikkei bulan April 2018: bulan sebelumnya: 50.70, perkiraan: 50.60.


Analisa Rupiah 30 April - 4 Mei



  • Jam 11:00 WIB: CPI total Indonesia bulan April 2018 y/y: bulan sebelumnya: +3.40%. Perkiraan: +3.44%.
    CPI total Indonesia
    bulan April 2018 m/m : bulan sebelumnya: +0.20%. Perkiraan: +0.12%.
    CPI inti
    Indonesia bulan April 2018 y/y : bulan sebelumnya: +2.67%. Perkiraan: +2.66%.


Analisa Rupiah 30 April - 4 Mei

 

 

Jumat, 4 Mei 2018:


Analisa Rupiah 30 April - 4 Mei



Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini adalah FOMC meeting, Non Farm Payrolls dan upah rata-rata, ADP Non Farm, ISM Manufacturing dan Non Manufacturing PMI, Core PCE Price Index, Jobless Claims dan pidato Fed Dudley.

 

 

Tinjauan Teknikal


Analisa Rupiah 30 April - 4 Mei
klik gambar untuk memperbesar


Chart Daily : USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah masih cenderung melemah) dengan resistance kuat pada level 13923.00:

  1. Harga berada dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25.0, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.


Level Pivot mingguan : 13893.33

Resistance : 13900.00 (level 76.4% Fibo Expansion) ; 13923.00 ; 13961.00 (100% Fibo Expansion) ; 14000.00 ; 14067.17 (138.2% Fibo Expansion) ; 14095.22 (150% Fibo Expansion) ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13875.00 ; 13827.00 (50% Fibo Expansion) ; 13800.00 (berimpit dengan 38.2% Fibo Expansion) ; 13756.40 (23.6% Fibo Expansion) ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13655.00 ; 13605.00 ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13500.00 ; 13453.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).
Titik 2 : 13800.00 (harga tetinggi 1 Maret 2018).
Titik 3 : 13693.00 (harga terendah 27 Maret 2018).

Arsip Analisa By : Martin
283435
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.