Kapan Redenominasi Rupiah Akan Diberlakukan?
23238
|
Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (5 April 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Seiring dengan naiknya sentimen risk appetite pelaku pasar, minggu lalu Rupiah mengalami apresiasi dan ditutup pada level 14120 per USD, atau menguat 0.8% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya. Hasil perundingan negosiasi dagang lanjutan antara AS dan China yang positif menyebabkan investor melepas aset safe haven, dan masuk ke aset berisiko termasuk mata uang negara-negara di Asia.
Masuknya modal asing ke pasar keuangan Indonesia tampak dari naiknya harga obligasi pemerintah untuk jangka waktu 10 tahun, yang didukung oleh tingginya permintaan. Data inflasi Indonesia bulan Maret yang dirilis minggu lalu relatif stabil, membuat surat hutang pemerintah menarik di mata investor. CPI Maret 2019 y/y naik 2.48%, terendah sejak November 2009.
Penguatan mata uang Garuda minggu lalu juga didukung oleh kebutuhan valuta asing perusahaan besar yang sudah jauh berkurang pada akhir kuartal pertama tahun ini. Bank Indonesia (BI) juga tetap menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Rilis data tenaga kerja AS akhir pekan lalu diperkirakan tidak banyak mempengaruhi fluktuasi nilai tukar Rupiah.
Minggu ini akan ada rilis data penting, baik dari dalam negeri maupun dari AS. Dari dalam negeri akan ada data cadangan devisa bulan Maret yang diperkirakan menyusut ke USD121.9 miliar, sementara dari AS akan dirilis data inflasi AS dan notulen FOMC bulan lalu. Secara teknikal, Rupiah masih cenderung menguat.
Jadwal Rilis Data Fundamental:
Senin, 8 April 2019:
- Jam 12:00 WIB: Cadangan devisa (Cadev) Indonesia bulan Maret 2019 month over month (m/m): bulan sebelumnya: USD123.3 miliar (tertinggi sejak April 2018). Perkiraan: USD121.9 miliar.
Selasa, 9 April 2019:
- Jam 16:30 WIB: data Retail Sales di Indonesia bulan Februari 2019 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +7.2%. Perkiraan: +6.0%.
Rabu, 10 April 2019:
- Jam 14:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Maret 2019 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +12.13%. Perkiraan: +6.4%.
Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: notulen FOMC, CPI, PPI, indeks kepercayaan konsumen UoM, pidato Fed Clarida, Bullard dan Bowman.
Tinjauan Teknikal
Chart Daily:
USD/IDR cenderung bearish (Rupiah cenderung menguat), menyusul terbentuknya bearish engulfing candle:
- Harga berada pada kurva lower band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
- Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
- Kurva indikator RSI berada di bawah center line (level 50.0).
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.
Resistance kuat masih pada kurva EMA 144.
Level Pivot mingguan : 14160.33
Resistance : 14242.64 (level 38.2% Fibo Expansion) ; 14333.00 ; 14398.76 (23.6% Fibo Expansion) ; 14465.00 ; 14603.00 ; 14650.00 ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.
Support : 13992.43 (61.8% Fibo Expansion) ; 13885.00 ; 13736.00 ; 13587.31 (100% Fibo Expansion) ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 144 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
- Titik 1: 15265.00 (harga tertinggi 11 Oktober 2018).
- Titik 2 : 14205.00 (harga terendah 3 Desember 2018).
- Titik 3 : 14650.00 (harga tertinggi 11 Desember 2018).