Harga Emas Naik Setelah FOMC Memperjelas Sinyal Rate Cut
202
|
Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 12 Maret 2021, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Setelah sempat melemah hingga level USD1676.70 per troy ounce, harga emas berbalik reli hingga menyentuh level 1740 dan ditutup pada 1724.59. Harga penutupan ini menguat 1.4% dibandingkan minggu sebelumnya. Melonjaknya harga logam mulia terutama disebabkan oleh penurunan yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun, dan naiknya inflasi (CPI) AS bulan Februari. Sementara itu, The Fed belum merencanakan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Faktor lain yang memicu reli harga emas adalah paket stimulus fiskal pemerintah AS senilai USD1.9 trilliun yang telah ditandatangani Presiden Joe Biden Kamis minggu lalu. Paket ini termasuk bantuan langsung sebesar USD1,400 untuk warga negara AS, yang diperkirakan akan meningkatkan peredaran jumlah US Dollar sehingga nilainya akan turun.
Pekan ini, harga emas diprediksi masih akan menguat. Faktor utama yang akan mempengaruhi emas masih pada pergerakan yield obligasi AS 10 tahun. Disamping itu, hasil FOMC meeting yang akan disertai dengan proyeksi ekonomi dan konferensi pers ketua The Fed Jerome Powell juga menjadi katalis. Pelaku pasar akan fokus pada sikap The Fed terhadap kenaikan yield obligasi, kenaikan inflasi, serta kemungkinan tapering. Jika The Fed masih bersikap dovish, maka akan berdampak positif pada harga emas.
Survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan mayoritas pelaku pasar memperkirakan bullish untuk emas. Sekitar 38% pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas akan bullish, 31% bearish, dan 31% lainnya memperkirakan netral atau sideways. Sementara itu, 62% pemain Main Street memperkirakan bullish, 23% bearish, dan 15% netral.
Tinjauan Teknikal
Chart Daily
Pergerakan harga sedang mengalami koreksi dan masih cenderung bullish jika Pin Bar yang terbentuk terkonfirmasi. Kecenderungan ini didukung oleh titik indikator Parabolic SAR yang pindah ke bawah bar candlestick, kurva indikator MACD di atas kurva sinyal (warna merah), serta garis histogram OSMA yang berada di atas level 0.00.
Untuk konfirmasi, buy jika kurva indikator RSI telah berada di atas center line (level 50.0). Resistance kuat berada pada level 1740 hingga 1762.46 (level 50% Fibo Retracement), sedangkan support kuat ada di level 1700.
Level pivot mingguan: 1713.68
Resistance: 1740.00 ; 1762.46 (50% Fibo Retracement) ; 1784.96 ; 1810.39 ; 1836.10 (38.2% Fibo Retracement) ; 1855.00 ; 1874.50 ; 1900.00 ; 1927.68 (23.6% Fibo Retracement) ; 1950.00 ; 1974.00 ; 1992.50 ; 2015.67 ; 2049.00 ; 2075.19.
Support: 1717.14 ; 1700.00 ; 1676.70 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1598.17 (76.4% Fibo Retracement) ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1451.08.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).
- Titik Swing Low: 1451.08 (harga terendah 16 Maret 2020).
- Titik Swing High: 2075.19 (harga tertinggi 7 Agustus 2020).