EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,194.05/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 51 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 52 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 53 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 54 menit lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

Kenaikan Kasus COVID-19 Redam Penguatan Rupiah

Penulis

Dalam sebulan terakhir, Rupiah bergerak stagnan dengan kecenderungan menguat, didukung oleh membaiknya ekonomi domestik dan pelemahan USD. Pekan ini, suku bunga BI dan FOMC meeting akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 11 Desember 2020, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Pasca penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 0.25% bulan lalu, Rupiah bergerak stagnan di kisaran 14100 per USD dengan kecenderungan menguat. Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 14080. Penguatan Rupiah selama sebulan terakhir didukung oleh penurunan indeks US Dollar dan membaiknya data fundamental ekonomi dalam negeri. Transaksi berjalan (Current Account) Indonesia kuartal ketiga yang surplus menimbulkan sentimen positif pada mata uang Garuda, sementara dibukanya kembali perundingan paket stimulus fiskal di AS menekan US Dollar.

Meski demikian, apresiasi lebih lanjut nilai tukar Rupiah tertahan oleh penambahan kasus COVID-19 di Indonesia yang masih tinggi. Pada 3 Desember lalu, kasus COVID-19 bahkan mencatat rekor penambahan lebih dari 8000 per hari. Pelaku pasar khawatir Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali diterapkan sehingga pemulihan ekonomi terhambat.

Minggu ini, Rupiah diperkirakan masih akan cenderung menguat, didukung oleh optimisme pasar terhadap membaiknya ekonomi domestik menjelang dimulainya vaksinasi massal. Indonesia telah menerima 1.2 juta dosis vaksin COVID-19 pekan lalu, dan sebanyak 1.8 juta dosis lainnya akan tiba pada tahap berikutnya.

Data penting dari dalam negeri adalah suku bunga acuan BI atau atau BI 7-day Repo Rate, serta neraca perdagangan bulan November. Dari AS akan ada FOMC meeting, Retail Sales, dan Manufacturing PMI.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Selasa, 15 Desember 2020:

  • Jam 11:00 WIB: data neraca perdagangan Indonesia bulan November 2020 y/y: bulan sebelumnya: +USD 3.61 miliar (tertinggi sejak Desember 2010). Perkiraan: +USD 2.30 miliar.

Kenaikan Kasus COVID-19 Redam Penguatan

Kamis, 17 Desember 2020:

  • Jam 14:30 WIB: suku bunga Bank Indonesia bulan Desember 2020: bulan sebelumnya: +3.75% (rekor terendah). Perkiraan: +75%.

Kenaikan Kasus COVID-19 Redam Penguatan

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: FOMC meeting, Retail Sales, Manufacturing PMI, Jobless Claims.

 

Tinjauan Teknikal

Kenaikan Kasus COVID-19 Redam Penguatan
Chart Daily:

Dari penunjukan indikator trend berikut ini, pergerakan USD/IDR pada time frame daily masih cenderung bearish (Rupiah masih cenderung menguat):

  1. Harga berada di bawah kurva SMA 200-day dan kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.

Untuk konfirmasi, sell jika kurva indikator MACD telah berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA juga berada di bawah level 0.00. Support kuat berada pada level 13992 hingga 13900, sedangkan resistance kuat pada kurva EMA21 hingga level 14232.

Level pivot mingguan: 14103.33

Resistance: 14160.00 ; 14232.00 ; 14310.00 (23.6% Fibo Expansion) ; 14500.00 ; 14608.00 ; 14675.00 ; 14800.00 ; 14974.00 ; 15190.00 ; 15400.00 ; 15580.00 ; 15640.00 ; 15785.00.

Support: 13992.00 ; 13902.00 (38.2% Fibo Expansion) ; 13577.22 (50% Fibo Expansion) ; 13248.23 (61.8% Fibo Expansion) ; 13082.00 ; 13000.00 ; 12834.00 (76.4% Fibo Expansion).

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion:

  • Titik 1: 16640.00 (harga tertinggi 23 Maret 2020).
  • Titik 2: 13850.00 (harga terendah 8 Juni 2020).
  • Titik 3: 14974.00 (harga tertinggi 11 September 2020).

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
294791
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.