Berita Emas
Nadia Sabila
 Harga Emas Naik Setelah FOMC Memperjelas Sinyal Rate Cut
202
|
alpari-asia.com - Kondisi geopolitik AS saat ini dalam kondisi yang tidak stabil, karena Presiden Trump menjalankan keadaan darurat nasional. Kondisi darurat nasional tersebut untuk "memaksa" proposal pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, agar pendanaan penuhnya yang senilai senilai 5.7 miliar USD mendapat persetujuan. Saat ini, kongres hanya menyetujui sebagian pendanaan senilai 1.4 miliar USD. Efek kondisi darurat nasional AS memaksa Indeks USD untuk runtuh dan mengalami koreksi. Padahal, Indeks USD sebelum ini sudah sudah kokoh atas penguatanya. Koreksi Indeks Dolar AS akan membuat pasangan-pasangan mata uang yang berpasangan dengannya mengalami penguatan signifikan, begitu juga emas.
Secara teknikal, emas berpotensi menggenapi penguatan menuju area resistance bulanan untuk kelima kalinya. Level tahanan kuat yang akan diuji emas berada pada kisaran harga 1354.363 sampai dengan 1364.559 (area biru). Probabilitasnya, setelah harga mencapai level tersebut, akan terjadi koreksi jangka pendek menuju kisaran level harga 1326.130 (trendline up pada time frame harian). Harga akan melanjutkan penguatan signifikan jika berhasil breakup area biru, dan akan menuju level harga 1407.550 sebelum mengawali Downtrend jangka menengah.
Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd
Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi.
Arsip Analisa By : Alpari
