Sell AUD/CAD Saat Harga Menguji Area Supply
13
|
Volatilitas pasar mata uang benar-benar sangat terasa dalam dua hari perdagangan terakhir di bulan Oktober. Dolar AS sempat merosot tajam versus beberapa mata uang utama lainnya pada hari Kamis (28/Oktober), tapi kemudian rebound dengan kuat pada Jumat (29/Oktober).
Histori yang terjadi jauh sebelumnya pernah menunjukkan situasi yang mirip. Saat ekonomi global sedang suram atau sebaliknya (mulai menggeliat kembali), investor akan berupaya mengatur ulang posisinya menjelang putusan penting dari beberapa bank sentral.
Tapi aksi harga major currencies dalam dua hari perdagangan terakhir memang di luar perkiraan. Saya memprediski aksi jual USD pada Kamis masih akan berlanjut hingga Jumat, barulah kemudian pelaku pasar akan melakukan penyesuaian di awal pekan berikutnya. Di luar dugaan, sebagian besar investor melakukan positioning lebih awal dengan range yang lebar.
Beberapa hari ke depan, di minggu yang sama, kita akan berhadapan dengan pengumuman kebijakan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA), bank sentral AS (Federal Reserve/Fed), dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE).
Sehingga, volatilitas yang tinggi kemungkinan masih akan terjadi. Bahkan, kita juga harus menghadapi laporan tenaga kerja AS yang umumnya berdampak tinggi mempengaruhi sentimen.
Tips intraday sederhana yang sering saya ikuti dari para trader profesional untuk menghadapi agenda fundamental penting tersebut adalah: hindari membuka posisi apa pun beberapa jam menjelang pengumuman bank sentral atau data ketenagakerjaan AS, apalagi membuka banyak posisi (averaging atau martingale). Dalam banyak kasus, itu tindakan yang sangat tidak bijaksana.
Sekarang pertanyaannya adalah, apakah Dolar AS masih akan berlanjut menguat setelah putusan beberapa bank sentral? Di atas kertas atau secara teknikal, masih mungkin. Mari kita simak grafik di bawah ini:
Terkait tapering The Fed, saya pernah menulis bahwa kebijakan itu hampir pasti dilaksanakan jelang akhir tahun ini. Namun menurut saya pribadi, reli Indeks Dolar hingga pertengahan Oktober sudah merupakan jawaban pasar terhadap prospek tapering. Dengan kata lain, Indeks Dolar telah priced-in untuk mengantisipasi ketok palu The Fed sebagai tanda resmi dimulainya pengurangan stimulus.
Lantas, investor akan mengalihkan fokus untuk memantau bank sentral lainnya. Kalau tidak salah saya juga pernah menulis bahwa BoE bisa jadi malah berencana lebih cepat menaikkan suku bunga ketimbang The Fed. Jika indikasi itu nanti dikirimkan lewat pengumuman putusan BoE, saya tidak terlalu kaget apabila Indeks Dolar gagal melanjutkan reli yang lebih tinggi setelah menyentuh level tertinggi Oktober. Ini karena ECB, sang tetangga dekat BoE, juga akan melakukan penyesuaian untuk mengimbangi kebijakan itu.
Hal-hal di atas adalah situasi yang menarik dan barangkali menantang. Di sisi lain, kehati-hatian kita sebagai retail trader sangat dibutuhkan. Trade safe... Jangan lupa untuk selalu menempatkan posisi Stop Loss (SL) di area atau level-level yang terukur.