Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 22 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 22 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

Peluang Trading AUD/USD: Reversal Dekat Level S/R? (VIDEO)

Rico 12 Feb 2018
Dibaca Normal 1 Menit
forex > analisa >   #aud   #peluang   #reversal   #trading   #uang
Skenario trading kali ini akan mencoba memanfaatkan reversal AUD/USD. Pola Bearish Divergence tampak bisa menjadi peluang yang menjanjikan.

Hello traders! Hari ini saya akan menunjukkan peluang trading untuk pair AUDUSD. Saya sendiri mencari sinyal reversal pada pair ini yang sedang berada pada area S/R. Sinyal-sinyal reversal diperlihatkan oleh pola Bearish Divergence pada grafik harga M15, yang di support oleh area S/R pada grafik harga Hourly. Berikut selengkapnya :

Good Luck, Happy Trading!

Rico FY

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 22 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 22 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Supriono |  6 Apr 2012

trading yang bagai mana yang master gunakan hingga dapat menghasilkan profit secara kontinu dalam jangka panjang. trimkasih atas jawabannya akan sangat berguna bagi saya yang telah 3x MC

Lihat Reply [23]

Loss atau MC bisa mengincar siapa saja jika tidak hati hati. Letak dan Kunci trading sebetulnya bukan dari kehebatan menganalisa dengan menggunakan indikator tertentu. Tetapi kunci trading adalah pada kemampuan dalam mengatur keuangan. maka mulailah untuk terampil dalam mengatur modal anda. yang perlu jadi catatan, ketika anda melakukan BUY / SELL sebetulnya anda telah melakukan pinjaman kepada broker. uang yang masuk pasar adalah uang broker. Sedang dana anda adalah menjadi jaminannya dari setiap Open BUY/SELL anda.

Maka disanalah anda akan melihat berapa margin yang di kunci oleh beroker. Ketika ketika margin anda tidak mencukupi,  free margin dan margin level anda berkurang dan menipis dan floating minus sangat besar, maka anda akan terkena margin call. jadikalh pengalaman dari MC yang pernah anda alami. Mulailah pandai pandai mengatur dana anda. Ingat lah, Trading adalah ilmu dan seni mengatur uang untuk mendapatkan uang. Thanks

Basir   6 Apr 2012

Cara mengatur dana yg bagaimana yg bapak sarankan? Seingat saya cara mengatur dana di forex trading ada banyak. Nah yang bisa memungkinkan profit berkelanjutan dalam jangka panjang yang bagaimana pak?

Eris   2 Oct 2015

Untuk Eris

Trading forex termasuk trading margin, dimana saat seorang trader melakukan BUY/ SELL ia menggunakan uang pinjaman dari broker dan dana yang ia depositkan menjadi margin atas transaksi yang dilakukan, dimana besarnya tergantung dari contract size (jenis account).

Ada banyak cara mengelola keuangan / money managment dalam mempertahankan atau meningkatkan balance. Tiap trader mempunyai cara tersendiri dalam hal ini, diantarannya:

1. Memakai persentase

Trader yang menggunakan cara ini,  membuat resiko sebesar yang direncanakan. Jika ia membuat resiko sebesar 5% dari modal $100 yang ia miliki, artinya ia menyisihkan resiko sebesar $5 dari open trade yang ia buka.

2. Resiko berdasarkan margin

Dalam hal ini seorang trader akan membuat resiko atau memasang stop loss berdasarkan margin. Jika ia membuka posisi BUY/ SELL dan marginnya sebesar $ 5, maka ia akan menempatkan stop loss berdasarkan besarnya margin dari kenaikan dan penurunan harga (hitungan pips/point)

3 Resiko berdasarkan satuan lot

Ada trader yang menggunakan resko berdasarkan satuan lot yang ia buka. Misalkan ia trade dengan lot 1 yang nilainya sebesar 10.000 kontak size,  atau lot 0.10 yang nilainya sebesar 1.000 kontrak size ataulot 0.01 yang nilainya sebesar 100 kontak size

Maka saat ia membuka open trade dengan lot 0.01, ia floating sebesar 100 pips, atau hanya minus sebesar $1.

Dari resiko tersebut cara mengambil keuntungnya pun berbeda-beda. Ada yang:

  • 1 : 1 ( keuntungan sebanding dengan resiko)
  • 2 : 1 ( keuntungan lebih besar dari resiko )

Namun demikian, cara pengelolan resiko tersebut bisa berbeda hal berdasarkan cara trade yang di gunakan.

Mungkin cara trade diatas berlaku bagi trader Daily atau Long-term namun tidak berlaku bagi para scalper dan para m singgihgale yang trading di hari tersebut.

Berdasarkan pengalaman secara pribadi saya menggunakan no 3,  karena disamping daily saya menggunakan pola long-term/swinger yang kadang menerapkan juga pola averaging. Saya menggunakan satuan lot yang terukur sekalipun harus floating dalam beberapa hari.

Thanks.

Basir   2 Oct 2015

Kalau menggunakan Risiko berdasarkan prosentase modal yang dibuka bagaimana dengan akun yang sedang dalam fase drawdown pak? Bukankah akan semakin susah mengembalikan modal yang sudah hilang? Mohon pencerahannya.

Zulkifli Hasan   1 Aug 2018

Betul sekali, dengan menggunakan risiko berdasarkan %modal, maka saat strategi trading sedang tidak manjur maka untuk mencapai nilai modal yang telah hilang juga dibutuhkan waktu yang sedikit lama. Namun, coba pertimbangkan kembali. Meski membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan modal, namun dengan metode money management seperti ini, maka tingkat drawdown pun atau terkurasnya akun hingga habis juga menjadi lebih lama.

Mari mencoba menghitung. Misalkan modal awal dengan 1,000 USD, dengan 5% modal sebagai risiko. Coba kita hitung jika sistem trading mengalami loss sebanyak 5x secara beruntun.

Trade 1: 5% x 1000 USD = 50 USD. Modal berkurang 50 USD menjadi 950 USD.

Trade 2: 5% x 950 USD = 47.5 USD. Modal berkurang 47.5 USD menjadi 902.5 USD.

Trade 3: 5% x 902.5 USD = 45.1 USD. Modal berkurang 45.1 USD menjadi 857.375 USD.

Trade 4: 5% x 857.375 USD = 42.8 USD. Modal berkurang 42.8 USD menjadi 814.575 USD.

Trade 5: 5% x 814.575 USD = 40.7 USD. Modal berkurang 40.7 USD menjadi 773.8 USD.

Total kerugian = 1000-773.8 = 226.2 USD atau hanya sekitar 22.6% dari total modal Anda.

Hasilnya akan sangat berbeda jika Anda menggunakan Fixed Equity sebagai jenis management modal Anda. Kerugian 5x secara beruntun dapat menyebabkan kerugian total sebesar 250 USD atau 25% dari modal.

Jauh lebih enak menggunakan prosentase bukan? Apalagi jika saat Anda memasuki periode keuntungan yang beruntun. Keuntungan yang Anda dapatkan juga akan berlipat dengan sendirinya.

Admin   2 Aug 2018

Jadi dengan menggunakan metode ini jauh lebih baik pak ya intinya? Terima kasih pak.

Lalu bagaimana dengan perhitungan lotnya pak? apakah lebih baik dibagikan dengan Stop Loss yang fixed atau dengan Stop Loss yang berubah-ubah sesuai sistem tradingnya?

Zulkifli Hasan   3 Aug 2018

Betul sekali pak. Metode managament dengan %modal ini lebih baik karena sifatnya yang dapat berfungsi sebagai boost saat dalam fase keuntungan beruntun, dan menjadi rem saat fase kekalahan beruntun.

Menengai perhitungan Lot dengan menggunakan SL fixed maupun berubah-ubah itu tergantung sistem tradingnya pak. Beberapa sistem trading bekerja dengan Fixed SL, beberapa lagi memang mengamati perubahan dan struktur market untuk menentukan SL-nya. Keduanya juga memiliki kelenihan dan kekurangan masing-masing. Lebih baik Anda mencoba untuk backtest terlebih dahulu dengan akun demo selama satu bulan untuk melihat mana yang lebih baik.

Admin   5 Aug 2018

@Supriono
berlatih lagi mas di akun demo, kalau kena MC artinya tidak pakai stop loss? wajib pakai stop loss karena sekalipun Don Juan disamping kita tetap aja harus ada stop loss untuk jaga-jaga. Mau profit? kuncinya ikuti trend, pintar baca berita fundamental, pintar baca indikator. Belajar juga gunakan multi time frame minimal 3 time frame. gunanya itu untuk melihat trend. buat pemula hindari pair XAUUSD terlalu ganas. berlatih adalah kuncinya, sabar dan terus belajar. Salam profit.

Abu Al-Maida   8 Nov 2019

@Eman_eman: Berikut beberapa cara penerapan manajemen risiko dengan benar.

  • Selalu menggunakan stoploss dalam setiap entry posisi
  • Menetapkan risiko per transaksi tidak lebih dari 2% dalam setiap posisi
  • Jika terjadi 3 kali loss berturut-turut, stop trading pada hari tersebut dan lakukan evaluasi.
  • Tidak boleh ada lebih dari 3 transaksi yang berjalan bersamaan dalam satu waktu.
  • Jangan entry sekaligus 2 pair yang memiliki korelasi tinggi
Kiki R   31 Mar 2022

@ I Nyoman Miasa:

Maksud Anda kalkulator untuk position sizing (menghitung besarnya lot)?
Sretahu saya untuk akun Cent tidak ada, tetapi Anda bisa coba menghubungi broker Anda barang kali menyediakan kalkulator tsb untuk akun Cent.

Selain itu, Anda bisa coba menggunakan kalkulator MM ini, masuk ke akun micro, dan mengkonversi perhitungan nilai per pip-nya ke Cent lot dengan membaginya dengan 100, karena jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), maka 1 micro lot (0.01 lot) nilai per pip-nya adalah USD 0.1, sedang untuk 1 Cent lot pair XXX/USD nilai per pip-nya adalah USD ¢ 0.1 atau 0.1 sen USD atau USD 0.001.

M Singgih   14 Apr 2022

Cara management resiko yang benar dalam trading?

Eman_eman   31 Mar 2022

Apakah ada kalkulator MM utk menghitung akun cent?

I Nyoman Miasa   13 Apr 2022

Apakah money management dan risk:reward ratio itu sama saja?

Agustian   4 Aug 2022

@Agustian: Beda, risk/reward ratio adalah perbandingan antara jarak SL terhadap TP.

Sedangkan money management sangat luas dan mencakup seluruh aturan menggunakan risiko dan uang dalam trading Anda.

Money management mencakup banyak hal, termasuk berapa batas maximum drawdown yang Anda inginkan, berapa risiko per transaksi yang Anda gunakan, dst.

Kiki R   5 Aug 2022

selamat malam pak, keuntungan yang kita dapat dalam trading apakah sebaiknya konsisten ditarik atau justru lebih baik didiamkan saja agar semakin besar modal yang dimiliki? 

Ganendra Tristan   29 Aug 2022

@Ganendra Tristan: Saya pribadi menyarankan ditarik sebagian. Bisa ditarik 30-50% bergantung pribadi.

Alasan penarikan uang ini ada 2 hal.

1. Menghindari kejadian luar biasa yang bisa terjadi di market.

Contohnya seperti kejadian 2015 saat bank sentra Swiss (SNB) memutuskan untuk melepas pegging terhadap CHF, seluruh mata uang CHF naik dengan sangat kuat dalam waktu cepat.

Harganya lompat, stoploss tidak berfungsi. Bukan hanya trader yang bangkrut, namun juga banyak broker bangkrut.

2. Memberikan reward kepada diri sendiri

Tujuan kedua penarikan dana adalah karena Anda harus memberikan reward kepada diri sendiri. Dengan memberikan reward kepada diri sendiri diharapkan Anda bisa konsisten dan berusaha lebih baik lagi.

Kiki R   31 Aug 2022

Terima kasih banyak pak atas penjelasan detailnya. Untuk penarikan ini dalam jangka berapa lama baiknya pak? Karena modal saya yang cenderung kecil (200 usd), rata-rata saya hanya dapat 10 USD tiap bulannya. Kalau dengan jumlah segitu, apakah penarikan per-bulan baik? atau lebih baik tunggu hingga 2-3 bulan saja?

Ganendra Tristan   31 Aug 2022

@Ganendra Tristan: Dengan akun 200 USD dan profit $10 per bulan, lebih baik penarikan per beberapa bulan saja sambil melihat perkembangan performa trading.

Kiki R   1 Sep 2022

Apakah kita melakukan diversifikasi aset itu termasuk ke dalam manajemen modal? Atau kalo manajemen modal itu harus di aset yang sama... Misalnya kalau bahas forex, ya cuma fokus ke forex saja? Gak termasuk invest di saham dan sebagainya?

Kanaya   9 Feb 2023

Kanaya:

Ya, diversifikasi aset itu termasuk manajemen modal.

Tujuan diversifikasi dalam manajemen modal itu jelas: mengurangi risiko dan mengoptimalkan return. Tapi, ada banyak sekali cara untuk mencapai tujuan itu.

Cara mana yang seharusnya dipilih? Apakah harus di aset yang sama, atau aset berbeda?  Tidak ada yang tahu. Malah, cara terbaik bagi tiap orang akan berbeda-beda. Hal ini kembali lagi kepada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.

Seseorang yang cenderung risk-taker dan agresif, ingin dapat untung cepat, mungkin lebih suka fokus ke trading forex saja.

Seseorang yang cenderung cari aman dan ingin invest jangka panjang, mungkin akan membagi modalnya ke dalam obligasi dan saham dividen.

Seseorang yang risk-taker dan punya target long-term, mungkin memilih untuk trading saham dan kripto.

"Diversifikasi" adalah topik yang sangat luas dan mendalam. Butuh waktu lebih dari 2 sks untuk membahasnya. Bahkan, banyak lembaga keuangan dan investor top dunia yang terus menerus menelaah strategi diversifikasi sampai sekarang.

Aisha   13 Feb 2023

Jawaban untuk Kanaya:

Ya, diversifikasi aset termasuk dalam manajemen modal. Manajemen modal melibatkan pengelolaan portofolio investasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko.

Diversifikasi aset adalah salah satu strategi yang umum digunakan dalam manajemen modal untuk meminimalkan risiko dengan mengalokasikan dana pada beberapa jenis aset yang berbeda, seperti forex, saham, obligasi, dan lainnya. Oleh karena itu, manajemen modal tidak harus hanya terfokus pada satu jenis aset seperti forex, tetapi dapat mencakup beberapa jenis aset sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investor.

Kiki R   14 Feb 2023

Ganendra Tristan:

Saran ya, berdasar pengalaman sih, mendingan profit forex itu ditarik rutin. Tapi hitung juga fee WD-nya. Misal modal kecil dan profit kecil, yaaa tarik sekali setahun itu oke. Anggep angpau atau THR, hihihihi.

Trus dari cuan itu masukin ke reksadana buat di-compounding. Ngga usah diapa-apain bisa nambah sendiri, meski dikit-dikit bgt. Ntar jg bisa tarik duit dr reksadana buat top up balance misalnya trading kena MC (amit amit deh)

Sebut Saya Mawar   21 Feb 2023

Sebut Saya Mawar: Setuju, kalau jumlah profit memang besar, sebaiknya ditarik aja. Selain karena buat reward ke diri sendiri, tetapi juga jaga-jaga aja. Anggap aja, sewaktu waktu ada masalah di broker, kalau uang kita udah kita tarik ya nothing to worry about.

Sama seperti uang di Marketplace nih, lebih baik jangan di timbun kebanyakan. Buat jaga-jaga ajaa. Ini pendapat gw ya setuju or not is oke

Franky   21 Feb 2023
 Petruk |  17 Dec 2020

Apakah pullbacks wajib diwaspadai atau dimanfaat untuk mencari momentum entry?

Lihat Reply [11]

@ Petruk:

Dalam trading, seharusnya memperhatikan setiap price action, termasuk kemungkinan pergerakan pull back atau breakout. Price action yang menunjukkan keadaan pull back bisa mengisyaratkan terjadinya koreksi atau reversal. Untuk entry pada saat price action menunjukkan keadaan pull back harus dikonfirmasi oleh indikator trend dan juga indikator momentum (misal RSI atau stochastic) supaya valid.

M Singgih   18 Dec 2020

Antara Pullback dan reversal itu apakah sama pak definisinya?

Malik   28 Dec 2020

@ Malik:

Pullback artinya pergerakan balik arah. Ketika mulai terjadi pullback, asumsi kita adalah terjadi koreksi atau retracement. Ini bisa diamati dengan level Fibonacci rtracement. Jika pergerakan harga berlanjut hingga menembus level 61.8% Fibo retracement, maka kemungkinan bisa terjadi pergerakan reversal.
Reversal diartikan sebagai pembalikan arah trend. Trend pergerakan harga akan dianggap reverse (berbalik arah) jika telah menembus level 100% Fibo retracement.

M Singgih   29 Dec 2020

Koreksi itu biasanya berapa candle pak, sbelum akhirnya balik lagi ke trend awal sebelum koreksi?

Vincent   2 Mar 2021

@ Vincent:

Tidak bisa dipastikan, yang perlu diamati adalah level dari Fibonacci retracement-nya. Jika candle masih berada di sekitar level 50% Fibonacci retracement, pergerakan harga masih dalam fase koreksi.Tetapi jika candle telah melewati level 61.8% Fibonacci retracement, maka diasumsikan pergerakan harga akan mengalami reversal atau pembalikan arah trend.

M Singgih   3 Mar 2021

Apakah "Pullback" dan "Terkoreksi" dalam trading forex memiliki arti yang sama master?

Suwasono   12 Sep 2022

Sama. Pullback dan koreksi artinya harga yang melawan tren yang bersifat sementara.

Kiki R   14 Sep 2022

@Suwasono:

Banyak trader dan pakar yang menyamakan istilah pullback dan koreksi, sehingga kita bisa menganggapnya sama saja.

Tapi, kalau dirunut dari asal-usul makna bahasa asalnya (Inggris), sebenarnya ada perbedaan antara pullback dan koreksi. Begini penjelasannya:

  • Pullback adalah pembalikan sementara dari suatu tren yang sedang berlangsung. Tidak ada patokan berapa besar pullback.
  • Koreksi (correction) adalah pembalikan sementara sebanyak minimal 10% dari tren yang sedang berlangsung.
Aisha   18 Jan 2023

Apakah pullback akan selalu diiringi dengan perubahan trend?

Arif Cahyadi   18 Jan 2023

Jawaban untuk Arif Cahyadi:

  • Apakah pullback akan selalu diiringi dengan perubahan trend?

Pullback tidak selalu diiringi oleh perubahan tren.

Dalam tren naik, pullback dapat terjadi sebagai koreksi sementara dan harga kemudian akan kembali ke tren naik. Dalam tren turun, pullback dapat terjadi sebagai koreksi sementara dan harga kemudian akan kembali ke tren turun.

Namun, jika pullback yang terjadi kuat dan diikuti oleh perubahan arah dari indikator teknikal, maka ini dapat menjadi tanda awal dari perubahan tren.

Kiki R   19 Jan 2023

@ Arif Cahyadi:

- Apakah pullback akan selalu diiringi dengan perubahan trend?

Tidak. Kondisi pullback adalah retracement (koreksi) yang waktunya pendek dan tidak selama retrace.
Retracement bisa sampai 50% hingga 61.8% Fibonacci retracement, tetapi pullback biasanya tidak sampai 38.2% Fibonacci retracement. Retracement berpotensi untuk jadi reversal (perubahan arah trend), tetapi pullback tidak.

M Singgih   20 Jan 2023
 Stefani A |  25 Jan 2022

permisi, scale in dan scale out itu maksudnya apa ya klo dalam trading? Saya sudah cari di tempat lain tapi belum puas dengan jawabannya. Thx

Lihat Reply [1]

@Stefani A:

Scaling In dan Scaling Out itu adalah salah satu teknik Trade dan Money Management. Untuk simplenya kira-kira seperti ini:

Scaling In: Membagi resiko yang digunakan dalam satu trade ke dalam beberapa posisi sekaligus. Posisinya sendiri biasanya dibuka pada level dan waktu yang berbeda. Jadi tidak serta merta masuk dengan nilai resiko yang sama, di tempat yang sama, di tiap posisinya. Contoh yang paling mudah misalnya kakak pakai strategi Breakout Support dan Resistance. Dengan resiko yang ingin digunakan misalnya 1% dari modal dan dibagi menjadi 3 posisi. skenarionya seperti ini:

1. Harga Breakout garis SNR, Buy dengan 0.25% modal. Dengan SL yang telah ditetapkan beberapa pips di bawah garis SNR.

2. Ternyata harga turun terlebih dahulu ke sekitaran garis tersebut. Sementara posisi pertama belum SL, situasi ini bisa dimanfaatkan untuk kembali Entry dengan sisa resiko yang dimiliki. Misalnya digunakan 0.5% dari modal. Di sini kita masih punya sisa 0.25%.

3. Setelah Pullback, harga melanjutkan kenaikannya dan ditutup di atas level Entry yang pertama. Jika berkenan, di sini kita bisa menambahkan posisi kembali sebesar sisa resiko yang akan kita gunakan di awal, yaitu 0.25%. 

Mohon diperhatikan, contoh di atas dituliskan hanya untuk keperluan menjelaskan proses Scaling In. Proses aktualnya harus selalu disesuaikan dengan masing-masing strategi atau sistem yang digunakan. Besaran prosentase modal dan pembagiannya juga harus disesuaikan. Sepengetahuan saya, penggunaan Scaling In ini bisa dan baik digunakan hampir di setiap strategi trading.

Lalu kalau Scaling Out sendiri adalah kebalikannya dari Scaling In. Kalau di Scaling In, Entry dilakukan secara terpisah, kalau Scaling Out sendiri adalah Exit yang dilakukan secara terpisah-pisah. Kalau kakak pernah liat analisa trading yang ada penjelasan TP1, TP2, dst, itu maksudnya kita disuruh Close posisi secara partial pada level-level tersebut. Contoh yang paling sederhana sebagai berikut:

scale-out

1. Harga berhasil Breakout ke atas pada SNR, dan posisi Buy dibuka dengan resiko sebesar 1% dan Lot sebesar 1. Dengan SL yang ditetapkan di bawah garis SNR sejauh 10 pips dan TP ditetapkan menjadi 3 bagian dengan jarak masing-masing 10 pips.

2. Saat harga bergerak sesuai analisa sejauh 10 pips, maka posisi akan di Close partial sebesar 50% Lot yang digunakan. Jika saat itu Lot yang digunakan bernilai 1, maka posisi yang akan ditutup hanya sebesar 0.5 Lot. Dengan penutupan ini, maka keuntungan yang berhasil dicatat sudah bernilai 0.5% dari total resiko yang digunakan atau senilai 0.5 Lot x 10 pips, kurang lebih $50. Meskipun kelak harga akan kembali turun dan mengenai SL, maka posisi secara total akan berakhir dengan Breakeven karena hanya tersisa 0.5 Lot dari posisi dan SL 10 pips.

2. Harga terus beranjak naik hingga tercatat keuntungan sebesar 20 pips. Pada level ini, posisi akan kembali ditutup kembali setengahnya atau sebesar 0.25 Lot. Penutupan ini akan menjadikan akumulasi keuntungan sebesar $100 hasil dari penambahan 0.5x10 Pips dan 0.25x20 Pips. Dan jika harga ternyata turun kembali dan mengenai SL maka total keseluruhan posisi masih akan ditutup dengan keuntungan sebesar $50.

3. Harga kembali naik ke TP3 dan ditutup dengan Take Profit. Sehingga total keuntungan yang didapatkan menjadi $225. Hasil dari 0.5x10 Pips, 0.25x20 Pips, dan 0.25x30 Pips.

Metode ini seringnya digunakan pada strategi atau sistem yang memanfaatkan konsep Trend Following. Tujuannya tentu saja untuk memaksimalkan profit dan menimilasir kerugian di harga yang Volatile. Pada beberapa sistem bahkan setelah sampai pada TP3, SL akan dipindahkan ke Breakeven dan sisa Lot yang terbuka tidak ditutup dan biarkan berjalan begitu saja.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   25 Jan 2022
 Dingdong |  7 Apr 2021

Pair apa yang aman dan paling banyak digunakan untuk trading forex?

Lihat Reply [29]

@ Bobi:

Semua pair di pasar forex bisa ditradingkan, hanya saja mungkin volatilitas pergerakan harganya bisa brubah-ubah. Tidak selalu volatilitasnya tinggi. Peluang trading yang bagus adalah ketika volatilitas harganya sedang tinggi. Cross pair tidak berbeda dengan pair lainnya, tidak ada keuntungan atau kerugian tertentu jika trading di cross pair.

 

M Singgih   21 Nov 2021

Terima kasih responnya.

Tanya lagi pak, pair cross yang paling cocok untuk trader harian time frame 1 jam apa pak?

Bobi   22 Nov 2021

@ Bobi:

Menurut saya semua pair termasuk cross pair bisa ditradingkan, tidak ada pair mana yang paling cocok. Setahu saya cross pair yang sering ditradingkan antara lain adalah GBP/JPY, EUR/JPY, EUR/GBP dan juga AUD/JPY.

 

M Singgih   23 Nov 2021

@ Jaelani:

Semua pair bisa ditradingkan oleh trader pemula. Tidak ada pair mana yang terbaik. Asalkan trader punya sistem trading yang memadai maka selalu ada peluang untuk bisa entry.

 

M Singgih   3 Apr 2022

Master, untuk pemula baiknya trading di sesi apa ya?
mohon penjelasannya, terima kasih.

Astronot   4 Apr 2022

@ Astronot:

Bisa trading di semua sesi selama volatilitas peergerakan harganya lumayan tinggi. Biasanya volatilitas pergerakan harga yang lumayan tinggi terjadi pada pembukaan sesi Eropa (London) dan pembukaan sesi Amerika (New York).

 

M Singgih   5 Apr 2022

@Deni Arozak: Pair yang cocok digunakan sesi Asia (Tokyo) adalah pasangan mata uang yang memuat mata uang JPY, AUD, dan NZD.

Contohnya AUD/JPY, AUD/NZD, dan NZD/JPY.

Selain itu, pasangan mata uang yang bercampur dengan mata uang seperti EUR, GBP, USD bisa jadi terjadi pergerakan kuat saat sesi Asia. Contohnya EUR/AUD, EUR/JPY, GBP/AUD, USD/JPY, NZD/USD, AUD/USD.

Kiki R   6 Apr 2022

@Dingdong: Pair yang aman dan paling banyak digunakan untuk trading forex adalah EUR/USD.

Volume transaksi EUR/USD mencapai 27% dari total transaksi di pasar forex.

Range pergerakan pair EUR/USD tidak sebesar pair cross sehingga lebih aman digunakan.

Kiki R   7 Apr 2021

@Zikri Ramadhan: Kelebihan & kekurangan major pair terhadap cross pair:

  • Pair mayor tersedia di semua broker, cross pair ada broker yang tidak menyediakan
  • Major pair lebih likuid sehingga spread lebih kecil. Cross pair lebih besar spreadnya
  • Range harga major pair lebih kecil dibandingkan cross pair
  • Karakter major pair mudah dipahami dan lebih lambat sehingga mudah dipahami oleh pemula. Cross pair range hariannya lebih besar.
  • Banyak analisa atau referensi mengenai mayor pair di website analisa forex, sedangkan cross pair kurang analisanya karena kurang diminati
Kiki R   9 Apr 2022

@Priska Barusegu: Ada, berikut kelebihan dan kekurangan pair exotic dibandingkan major pair dan cross pair:

Kelebihan:

1. Volatilitas lebih tinggi

2. Pergerakan harga yang sangat besar, buat trader yang suka dengan perolehan pips yang besar akan cocok dengan pair ini

Kelemahan:

1. Likuiditas rendah

2. Spread lebih lebar

3. Biaya trading lebih tinggi (komisi, swap)

4. Tidak semua broker menyediakan exotic pairs

5. Jarang ditradingkan oleh trader kebanyakan sehingga analisa/informasi mengenai pair ini jarang terlihat di medsos. Selain di medsos, di grup-grup belajar dan diskusi trading juga jarang dibahas karena dianggap kurang menarik.

Kiki R   21 Apr 2022

Apa yang mempengaruhi penggolongan pair ya masta? Apakah keadaan ekonomi negara tsb? mohon info. Terima kasih

Ibrahim Husein   21 Apr 2022

@Ibrahim Husein: Lebih tepatnya digolongkan berdasarkan volume transaksinya. Major pair adalah pair dengan volume transaksi paling besar di dunia, disusul pair cross lalu exotic pairs.

Pair major terdiri dari mata uang negara maju (ekonomi besar) terhadap USD. Contohnya seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY.

Seperti yang kita ketahui, USD adalah mata uang yang paling banyak digunakan di dunia.

Sedangkan pair cross dari negara maju namun mempunyai volume transaksi lebih kecil daripada major pair dan tidak memiliki pasangan terhadap USD. Contohnya AUD/CAD, NZD/CAD, CAD/CHF, EUR/GBP, dst.

Untuk exotic pair, terdiri dari mata uang negara berkembang yang dipasangkan terhadap negara maju dan mempunyai volume transaksi lebih rendah daripada cross pair, contohnya seperti USD/ZAR, USD/MXN, USD/RUB, dst.

Kiki R   21 Apr 2022

Pemula lebih baik memilih trading pada pair mayor saja. Mengapa demikian? Ada tiga alasan utama:

  • Spread pada pair mayor itu lebih tipis daripada cross, jadi target profit lebih cepat tercapai dan biaya trading akan lebih murah.
  • Pair mayor memiliki likuiditas dan volatilitas lebih tinggi, sehingga pergerakan hariannya lebih aktif dan lebih menguntungkan. Jika trading pada pair mayor, kita bisa mengharapkan sinyal muncul tiap hari. Sedangkan trading pada pair cross tidak selalu ramai, melainkan kadang-kadang sangat sepi dan kadang-kadang sangat bergejolak (lebih tidak menentu dan sukar diprediksi). Secara teknikal, aspek ini juga membuat pair mayor lebih mudah dianalisis daripada cross.
  • Pair mayor mencakup negara-negara maju yang mudah dipantau perkembangannya, seperti AS, Inggris, Eropa, dll. Berbeda halnya dengan pair cross yang mungkin mencakup mata uang yang kamu sendiri tidak memahami latar belakangnya.
Aisha   25 Apr 2022

Apakah pair cross juga memilik potensi trading yang baik? Lantas apa saja untung dan ruginya bila trading di pasangan mata uang Cross ini?

Bobi   19 Nov 2021

Pair apa yang cocok digunakan untuk jam trading sesi Asia?

Deni Arozak   6 Apr 2022

Rekomendasi pair forex terbaik untuk trader pemula?

Jaelani   31 Mar 2022

Untuk pemula lebih aman pakai pair mayor atau cross pair?

Eza Agustino   22 Apr 2022

Apa kelebihan dan kekurangan exotic pair jika digunakan dalam trading?

Priska Barusegu   20 Apr 2022

Kelebihan dan kekurangan trading menggunakan major pair vs cross pair?

Zikri Ramadhan   8 Apr 2022

Untuk strategi Swing lebih rekomended pake pair cross atau mayor ya kak?

Yatno   1 Jul 2022

@Yatno: Major, karena pergerakan harganya lebih tenang (kurang volatil) dan spreadnya lebih kecil.

Kiki R   4 Jul 2022

Aisha: Apakah dengan runtuhnya SVB dan Bank lainnya serta krisis dari Credit Suisse sndiri akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar dari uang Eropa dengan Amerika? Klu misalkan sama2 bermaslaah dan runtuh gitu, apakah mata uang Eropa dan Amerika bisa sama sama terdampak dan apakah pair Mayor lainnya berpengaruh jga kak? Makasihh!!!

Wahyu   16 Mar 2023

@ Yatno:

Keduanya bisa ditradingkan. Mengenai mana yang disarankan, dalam hal kemudahan analisa fundamental pair mayor lebih mudah dianalisa.

M Singgih   16 Mar 2023

Wahyu:

Krisis perbankan jelas akan berpengaruh pada mata uang dari negara yang terdampak. 

Lalu bagaimana dampaknya kalau semuanya sama-sama bermasalah?

Nah, di sini ada satu konsep dasar dalam forex yang perlu dipahami dulu, yakni tentang karakteristik risiko dalam mata uang dan sentimen pasar.

Unsur risiko dalam setiap mata uang itu berbeda-beda. Kalau risiko mata uang mayor diurutkan dari rendah ke tinggi, maka: USD, CHF, JPY, EUR, GBP, dan terakhir Comdoll (AUD, NZD, CAD).

USD, CHF, dan JPY sering disebut "safe haven". JPY dan EUR sering disebut "funding currency". Sedangkan GBP dan Comdoll sering disebut "high risk currency".

Selanjutnya, cermati 3 skenario yang lazim terjadi ini:

  • Pelaku pasar cenderung mencari safe haven dalam situasi krisis, kecuali kalau safe haven-nya itu terkena krisis sendirian dan yang lainnya aman.
  • Kalau safe haven terkena krisis, tapi dia tidak sendirian (banyak negara mayor lain yang kena juga), maka safe haven lah yang akan dicari. Karena pasar menganggap dia tetap paling aman diantara semua yang sama-sama terancam.
  • Funding currency adalah mata uang yang biasanya dilepas untuk membeli mata uang lain dalam carry trade. Karena statusnya unik, funding currency hanya akan terpengaruh kalau prospek yield (bunga) berubah bersama dengan munculnya krisis itu.

Nah, sekarang kita lihat situasi sekarang secara kronologis:

  • Berita awal SVB dan 2 bank lain di AS kolaps, USD jatuh. Prospek yield The Fed juga turun, sehingga safe haven lain, funding currency, dan high risk currency sama-sama naik.
  • Berita berikutnya Credit Suisse goyah. Pasar menangkap sinyal bahwa seluruh dunia terancam, maka mereka balik lagi ke USD dan melepas semua mayor lain. Prospek yield Eropa turun, maka funding currency ikut jatuh.
  • Berita terbaru The Fed beri bantuan likuiditas ke perbankan AS, dan bank sentral Swiss injeksi dana ke Credit Suisse. Bank sentral Eropa juga menaikkan bunga seperti biasa. Kekhawatiran sirna. Semua kurs mayor balik lagi posisi sebelum masalah SVB muncul, kecuali JPY yang ambles terus vs USD karena memang prospek bunga Jepang terlalu rendah.
Aisha   17 Mar 2023

@ Priska Barusegu:

Menurut saya exotic pair tidak ada kelebihannya. Kekurangannya adalah likuiditas yang rendah dan spread yang tinggi. Setahu saya jarang yang trading di pasangan mata uang exotic.

M Singgih   19 Mar 2023

Deni Arozak:

Secara umum semua pair cocok ditradingkan pada sesi ataupun jam berarapun. Semuanya kembali lagi ke strategi atau sistem trading yang bapak tradingkan. Jika ingin mencari pergerakan yang ramai saat sesi Asia, maka segala market yang mengandung unsur JPY,AUD dan NZD adalah pilihan bapak. Namun jika ingin mencari pair yang cenderung sepi, bapak bisa trading di market yang mengandung unsur USD,EUR,GBP,dll.

Nur Salim   23 Mar 2023

Zikri Ramadhan:

Coba lihat dari perspektif account base currency (mata uang dasar akun). Mata uang dasar akun adalah denominasi yang dipakai untuk menghitung jumlah saldo akun kita.

Umumnya trader menggunakan denominasi USD (dolar AS). Karena mata uang dasar akunnya sudah USD, maka akan mudah untuk trading major pairs. Umpamanya ingin jual USD/JPY, maka akun otomatis akan menjual saldo USD untuk membeli JPY.

Tapi bagaimana jika sang trader yang punya akun USD itu ingin sell GBP/JPY?

Akun harus terlebih dahulu buy GBP/USD (mengonversi USD menjadi GBP dengan menjual USD dan membeli GBP), kemudian baru mengeksekusi sell GBP/JPY (jual GBP dan beli JPY). 

Ruwet, kan!? Transaksi buy GBP/USD di sini bersifat ikutan dan instan, sehingga tidak akan terlihat pada histori trading. Akan tetapi, konversi mata uang itu belum tentu menguntungkan buat kita.

Untuk mengatasi situasi ini, banyak broker yang menyediakan account base currency bermacam-macam (selain USD). Umpamanya AUD, EUR, dst. Ini salah satunya tujuannya untuk memfasilitasi trading cross juga.

Jadi, kekurangan dan kelebihan trading cross currency itu juga bisa berbeda-beda, tergantung pada account base currency yang kita pakai. Kalau memang berminat trading cross, ada baiknya membuat akun baru dengan base currency yang diminati.

Aisha   10 Apr 2023

Jawaban untuk Astronot:

Trading di sesi London atau NY karena mempunyai volatilitas yang lebih tinggi.

Kiki R   17 Apr 2023

Eza Agustino: Setuju! Untuk pemula, sangat disarankan untuk memulai dengan pasangan mata uang mayor (major pairs) karena pasangan ini cenderung lebih likuid dan memiliki spread yang lebih kecil dibandingkan dengan pasangan mata uang cross (cross pairs) atau eksotis (exotic pairs).

Pasangan mata uang mayor melibatkan mata uang dari ekonomi terbesar di dunia, seperti USD (Dolar AS), EUR (Euro), GBP (Poundsterling Inggris), JPY (Yen Jepang), dan lain-lain. Pasangan mata uang mayor memiliki likuiditas yang tinggi. Selain itu, menurut saya sendiri, untuk pasangan mata uang mayor memiliki banyak analisis dan informasi pasar yang tersedia, sehingga dalam menganalisa menggunakan analisis fundamental juga lebih mudah. Sedangkan untuk pasangan mata uang lainnya, kita ga bakalan menemukan berita dengan mudah

Dino   21 Jun 2023
 Matt Hisam |  5 Jul 2023

Halo mastah, 

Saya mau tanya...saya masih pemula, kebetulan saya paling suka trading pair GBP/USD. Bagaimana cara trading di pair ini yang benar agar lebih menguntungkan? 

Lihat Reply [24]

Apa faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan GBP/USD dalam perdagangan?

Ahmad Royani   6 Jul 2023

Bagaimana dampak kebijakan moneter Bank of England (BoE) terhadap nilai tukar GBP/USD?

Taufiq Fikri   6 Jul 2023

Apa perbedaan antara analisis teknis dan analisis fundamental dalam konteks trading GBP/USD?

Erwin Lubis   6 Jul 2023

Bagaimana pengaruh berita ekonomi terkait Inggris dan Amerika Serikat terhadap pergerakan GBP/USD?

Fajar Permana   7 Jul 2023

Apakah ada pola atau indikator teknis yang sering digunakan oleh para trader dalam trading GBP/USD?

Imataza   6 Jul 2023

Apakah ada waktu tertentu yang dianggap lebih menguntungkan untuk trading GBP/USD?

Karina   6 Jul 2023

Bagaimana hubungan antara pergerakan GBP/USD dengan pasar saham global?

Irwan Hanif   6 Jul 2023

Apakah ada strategi trading khusus yang disarankan untuk menghadapi volatilitas tinggi dalam GBP/USD?

Erwin Adianta   6 Jul 2023

Bagaimana perbandingan antara trading jangka pendek dan jangka panjang dalam konteks GBP/USD?

Patrick Ershad   6 Jul 2023

Apa faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh trader yang ingin memprediksi pergerakan GBP/USD di masa mendatang?

Mas Baim   6 Jul 2023

@ Matt Hisam:

Trading pada pair apapun, tujuannya adalah menghasilkan profit yang konsisten dalam periode waktu tertentu. Untuk itu, Anda harus mempunyai sistem trading yang bisa diandalkan, yaitu sistem trading yang profitable. Sistem trading yang profitable bukan berarti setiap trade mesti profit, tetapi hasil akumulasi dari sekian kali trade dalam periode waktu tertentu secara keseluruhan hasilnya masih profit.

Untuk mencari sistem trading apa yang pas dan mengujinya, Anda bisa lakukan di akun demo terlebih dahulu, sebelum diterapkan pada akun riil.

Pada dasarnya, sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal atau analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1. Metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry.

Yang perlu diketahui agar sistem trading bisa digunakan dengan baik:

1. Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
2. Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
3. Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
4. Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentase keuntungannya.

M Singgih   5 Jul 2023

Karina : Ada beberapa waktu yang dianggap lebih menguntungkan untuk trading GBP/USD berdasarkan aktivitas pasar dan volatilitas yang lebih tinggi. Berikut adalah beberapa waktu yang umumnya dianggap penting dalam trading GBP/USD:

  • Overlap Sesi London dan Sesi New York: Ini terjadi sekitar pukul 19:00 WIB hingga 23:00 WIB. Selama periode ini, terdapat aktivitas pasar yang tinggi dan volatilitas yang lebih besar karena dua pusat keuangan utama, yaitu London dan New York, aktif pada saat bersamaan.

  • Rilis Berita Ekonomi: Data ekonomi penting dari Inggris dan Amerika Serikat, seperti data penggajian non-pertanian AS (NFP) atau keputusan suku bunga Bank of England (BoE), sering kali dirilis antara pukul 19:30 WIB hingga 21:30 WIB. Periode ini dapat menunjukkan volatilitas yang tinggi dan peluang trading yang signifikan.

  • Awal dan Akhir Sesi Trading: Volatilitas GBP/USD cenderung meningkat saat pembukaan dan penutupan sesi trading utama. Pembukaan sesi Asia sekitar pukul 04:00 WIB dan penutupan sesi New York sekitar pukul 05:00 WIB sering kali menunjukkan pergerakan harga yang aktif.

  • Jam Kerja London: Aktivitas pasar GBP/USD cenderung tinggi selama jam kerja London, yaitu antara pukul 14:00 WIB hingga 22:00 WIB. Ini karena London merupakan pusat keuangan utama yang mempengaruhi pergerakan GBP/USD.

Sebastian   6 Jul 2023

Fajar Permana: Simple aja, karena mata uang yang terkait adalah GBP dari Inggris dan USD dari Amerika Serikat, maka, berita ekonomi yang terkait dengan Inggris dan Amerika Serikat dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan pasangan mata uang GBP/USD. GBP/USD adalah pasangan mata uang yang terdiri dari Poundsterling Inggris (GBP) dan Dolar Amerika Serikat (USD).

Ketika berita ekonomi yang positif atau negatif dirilis untuk salah satu negara tersebut, dapat mempengaruhi sentimen pasar terhadap mata uang mereka, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pergerakan GBP/USD

Galuh   7 Jul 2023

Mas Baim :

Kalau secara keseluruhan ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi baik dari sisi fundamental seperti kondisi perekenomian Inggris dan AS, ataupun dari sisi teknikalnya. Bapak bisa menggunakan salah satu atau campuran antara keduanya guna menentukan atau menganalisa pergerakan GBP/USD kedepannya.

Kedua hal tersebut dapat dijabarkan dengan lebih detail lagi seperti contohnya dalam analisa yang menggunakan teknikal saja. Ada faktor seperti Trend jangka panjang harga, Key Level harga, Range pergerakan harga, Volume harga saat itu, volatilitasnya, dan lain sebagainya.

Nur Salim   9 Jul 2023

Patrick Ershad: Maaf saya tidak begitu mengerti maksud pertanyaan bapak. Tetapi, Dalam konteks trading jangka pendek dan panjang, secara umum, trading jangka pendek melibatkan pembukaan dan penutupan posisi dalam waktu singkat, biasanya beberapa jam hingga sampai satu hari, dengan fokus pada pergerakan harga jangka pendek.

Trader jangka pendek lebih mengandalkan analisis teknis dan volatilitas pasar untuk mencari peluang trading cepat. Di sisi lain, trading jangka panjang pada GBP/USD melibatkan memegang posisi dalam beberapa minggu hingga berbulan-bulan, dengan fokus pada tren jangka panjang dan faktor fundamental yang mempengaruhi nilai mata uang tersebut.

Trader jangka panjang mencari keuntungan dari pergerakan harga yang lebih besar dan memperhatikan faktor ekonomi dan geopolitik yang dapat mempengaruhi pasangan mata uang yang di tradingkan dalam jangka waktu yang lebih lama. 

Galuh   9 Jul 2023

@ Ahmad Royani:

Rilis data fundamental ekonomi Inggris yang berdampak medium hingga tinggi, yaitu suku bunga BoE, statement BoE, pernyataan gubernur BoE dan pejabat BoE lainnya, data inflasi Inggris terutama y/y, data manufaktur dan juga data ketenagakerjaan Inggris.

M Singgih   10 Jul 2023

@ Taufiq Fikri:

- Jika BoE menaikkan suku bunga maka mata uang GBP akan cenderung menguat, sebaliknya jika BoE menurunkan suku bunga maka mata uang GBP akan cenderung melemah.

- Jika BoE menahan suku bunga sementara estimasinya akan menaikkan suku bunga, maka mata uang GBP akan cenderung melemah, sebaliknya jika estimasinya akan menurunkan suku bunga, maka mata uang GBP akan cenderung menguat.

- Jika pernyataan atau statement BoE bernada hawkish maka mata uang GBP akan cenderung menguat, sebaliknya jika BoE bersikap dovish maka mata uang GBP akan cenderung melemah. Hawkish adalah pernyataan yang pro kenaikan suku bunga, sementara dovish adalah pernyataan yang pro penurunan suku bunga.

M Singgih   10 Jul 2023

@ Erwin Lubis:

Analisa teknikal adalah pengamatan yang mengacu pada indikator teknikal seperti indikator trend dan indikator momentum, sedangkan analisa fundamental mengacu pada rilis data fundamental ekonomi suatu negara, kalau untuk GBP ya negara Inggris.

M Singgih   10 Jul 2023

Irwan Hanif:

Pertama-tama, perlu dipahami dulu bahwa hubungan antara kurs valas dan bursa saham itu terletak pada ARUS DANA yang digerakkan oleh PELAKU PASAR (para trader dan investor).

Umpamanya kalau suku bunga naik dan investor pesimistis terhadap bursa saham, maka mereka akan menjual sahamnya dan mengakumulasi cash. Permintaan terhadap cash meningkat, sehingga nilai mata uang naik.

Atau kalau suku bunga turun dan investor optimistis terhadap bursa saham, maka mereka akan memborong saham dan melepas cash. Permintaan terhadap cash menurun, sehingga nilai mata uang turun.

Teori dasarnya demikian.

Nah, terkait dengan GBP/USD, bursa saham mana yang berkaitan? Sudah jelas, bursa saham Inggris (LSE) dan Amerika Serikat (NYSE, NASDAQ). 

Namun perlu diperhatikan bahwa pergerakan antara GBP/USD dengan bursa-bursa itu hanya DAPAT berkaitan, dan TIDAK SELALU berkaitan. Pada kenyataanya, ada banyak sekali faktor yang sama-sama dapat mempengaruhi pasar keuangan di luar faktor-faktor ini.

Aisha   10 Jul 2023

Imataza:

Kalau trader milenial ingat GBPUSD, pasti ingat LONDON BREAKOUT. Terkenal banget nih di mana-mana. Tapi nggak tahu sih asalnya siapa yang bikin. Juga nggak tahu apa masih terkenal sampai sekarang.

LONDON BREAKOUT itu caranya:

  • Pakai TF 1H
  • Lihat 3 candle terakhir sesi Asia (sebelum pembukaan candle sesi London)
  • Garis support & resistance di paling atas dan paling bawah tiga candle itu.
  • Buat jebakan:

Pasang BUY STOP sekitar 5 pips di atas resistance, SL di SELL STOP
Pasang SELL STOP sekitar 5 pips di bawah support, SL di BUY STOP

  • Kalau salah satu kena, yang satunya di-cancel.
Sofiyan   10 Jul 2023

Fajar Permana:

Ya gampang aja kan.

Kalau kabar baik soal ekonomi Inggris, biasanya GBP/USD naik.

Kalau kabar baik soal ekonomi AS, biasanya GBP/USD turun.

Tapi itu teorinya ya. Realitanya, banyak banget faktor sampai sering bikin bingung buat yang baru trading.

Sandra   10 Jul 2023

Jawaban untuk Karina: Waktu yang optimal untuk trading GBP/USD adalah di sesi London (Eropa) dan New York (AS).

Pada sesi ini, trader besar seperti bank dan hedge fund yang terletak di Eropa dan Amerika Serikat sedang aktif melakukan transaksi sehingga pergerakan harga forex akan sangat volatil.

Terlebih lagi jika ternyata ada rilis berita ekonomi berdampak tinggi pada sesi tersebut.

Kiki R   15 Jul 2023

Jawaban untuk Erwin Adianta: Tidak ada strategi khusus. Lebih tepatnya Anda membuat sistem trading lalu menguji keefektifitasnya di pair GBP/USD.

Pada dasarnya semua sistem trading mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Kiki R   15 Jul 2023

Jawaban untuk Patrick Ershad: Perbandingan antara trading jangka pendek dan jangka panjang dalam konteks GBP/USD dapat ditinjau dari beberapa aspek utama:

  • Tujuan dan Waktu: Trading jangka pendek, seperti scalping atau day trading, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek dalam periode waktu singkat, mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam. Di sisi lain, trading jangka panjang pada GBP/USD lebih fokus pada pergerakan harga jangka panjang dalam periode waktu yang lebih lama, biasanya beberapa hari, minggu, bulan, atau bahkan tahun. Tujuan trading jangka panjang adalah untuk memanfaatkan tren jangka panjang dan pergerakan harga yang lebih besar.
  • Analisis dan Strategi: Dalam trading jangka pendek, analisis teknis dan strategi trading yang mengandalkan grafik harga dan indikator pendekatan yang lebih umum digunakan. Scalper dan day trader sering menggunakan time frame yang lebih kecil seperti 1 menit, 5 menit, atau 15 menit untuk mengidentifikasi peluang trading. Di sisi lain, trading jangka panjang pada GBP/USD cenderung melibatkan analisis fundamental dan teknis yang lebih mendalam, serta penggunaan time frame yang lebih besar seperti 4 jam, harian, atau mingguan.
  • Volatilitas dan Risiko: Trading jangka pendek pada GBP/USD biasanya melibatkan volatilitas yang lebih tinggi dan risiko yang lebih besar karena pergerakan harga yang cepat dan fluktuatif. Scalper dan day trader harus siap menghadapi pergerakan harga yang tidak terduga dan melindungi posisi mereka dengan manajemen risiko yang ketat. Di sisi lain, trading jangka panjang pada GBP/USD dapat memiliki volatilitas yang lebih rendah dan risiko yang lebih terkendali karena fokus pada tren jangka panjang.
Kiki R   15 Jul 2023
 
Suku Bunga Deposito
BANK 12 bulan 12 bulan
  Rupiah USD
BNI 46 2.75% 2.75%
BCA 2.50% 2.50%
MANDIRI 2.50% 2.50%
OCBC NISP 3.00% 3.00%
PANIN 4.25% 4.25%
Lihat Bank Lain
Suku Bunga Kredit
BANK Korporasi Ritel KPR
BRI 8.00% 8.25% 7.25%
BNI 8.05% 8.30% 7.30%
BCA 7.90% 8.10% 7.20%
Mandiri 8.05% 8.30% 7.30%
BTN 8.05% 8.30% 7.30%
OCBC NISP 8.25% 8.75% 8.00%
BTPN 7.64% 10.36% -
Danamon 8.50% 9.00% 8.00%
CIMB Niaga 8.00% 8.75% 7.30%
HSBC Indonesia 7.00% 8.75% 8.00%
Lihat Bank Lain

Kirim Komentar Baru