Masa-masa terburuk bagi Pound sudah usai, tetapi masih ada sejumlah rintangan yang perlu dilewati agar reli bullish bertahan.
Pound melesat sejak minggu lalu di tengah optimisme Inggris dan Uni Eropa akan segera mencapai kesepakatan. Pound mampu menguat atas dollar di saat mata uang AS itu masih unggul terhadap banyak mata uang di dunia. Namun, pergerakan pound masih dibayangi oleh dinamika terkait Brexit.
Pound berhasil menguat minggu lalu karena rangkaian berita yang menimbulkan optimisme deal bisa dicapai dalam waktu dekat. Selain ada progress terkait perbatasan Irlandia, Uni Eropa menawarkan kerjasama perdagangan. Jumat lalu muncul berita Uni Eropa menawarkan kesepakatan perdagangan bebas yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Tawaran bentuk perdagangan bebas dari Uni Eropa ini kurang lebih 30-40% sama dengan proposal Chequers Plan dari Perdana Menteri Inggris Theresa May. Negosiator Brexit Uni Eropa akan menyampaikan gagasan itu ke seluruh duta Uni Eropa pada Rabu dan kemudian akan dilanjutkan ke parlemen Inggris.
Kemarin, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan kesepakatan Brexit bisa dicapai secepatnya dua minggu lagi. Namun, ia tidak menutup kemungkinan juga deal baru tercapai pada November. Bagaimanapun, pihaknya tetap mengupayakan kesepakatan sebelum akhir tahun karena menurutnya, no deal akan buruk untuk kedua belah pihak.
Pertemuan pemimpin Eropa selanjutnya digelar pada 17 Oktober nanti ketika mereka mengevaluasi kondisi negosiasi dengan Inggris menjelang Pertemuan Dewan Eropa bulan ini. Pertemuan minggu depan itu krusial untuk menjaga progress yang sudah diraih. Inggris juga harus menyerahkan proposal terkait perbatasan Irlandia Rabu nanti. Setiap konfirmasi kedua belah pihak bisa menyelesaikan perbedaan akan mendorong sterling.
Meski kedua belah pihak sudah mulai menemukan format yang tepat untuk urusan perbatasan Irlandia dan perdagangan, perjalanan masih terjal untuk mencapai kesepakatan akhir. Proposal terkait perbatasan Irlandia dan perdagangan bebas masih harus mendapat persetujuan baik dari Parlemen Eropa maupun Inggris. Oleh karena itu, tarik ulur masih mungkin terjadi dan ini dapat menyebabkan fluktuasi pada pound.
Meski demikian, GKInvest menilai sepertinya "the worst is over" untuk pound. Selama prospek deal tetap ada, pound masih menapaki tren bullish.
Ulasan Teknikal
Sterling rebound setelah mampu mempertahankan support trend line-nya di 1.29212. Harga bahkan mampu ditutup di atas resistance sebelumnya di 1.30411 di minggu lalu. Dengan begitu, outlook trend jangka pendek dari pair GBP/USD mulai bullish. Jika level 1.30411, yang saat ini akan menjadi support, bertahan minggu ini, maka kenaikan sterling bisa berlanjut untuk menguji kembali resistance di kisaran 1.32166 - 1.32972.
Sementara itu, trend bullish jangka menengah - panjang bisa terbentuk jika harga kemudian mampu bertahan di atas resistance 1.32972, untuk fokus pada kenaikan lanjutan menuju area Fibonacci Retracement 50% di 1.35011 hingga Fibonacci retracement 61.8% di kisaran 1.37115.
Sedangkan trend bullish ini akan batal jika harga kemudian turun ke bawah support trend line tersebut, untuk fokus pada penurunan lanjutan di kisaran 1.27844 - 1.26607.
Untuk minggu, GKInvest memperkirakan pair GBP/USD ini akan bergerak di rentang;
- Support: 1.30411, 1.29212.
- Resistance: 1.32166, 1.32972.
GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.
