EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,343.27/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,154.00   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 33 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 34 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 35 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 35 menit lalu, #Saham AS

The Fed Berpotensi Mengumumkan Rate Cut Terakhir Di 2019

Penulis

Lebih dari sekedar wacana Rate Cut terakhir di tahun ini, pengumuman Fed pekan ini bisa juga menekankan pendekatan wait and see untuk kebijakan suku bunga selanjutnya.

Dalam pertemuan para pembuat kebijakan Fed di Washington minggu ini, Ketua Jerome Powell diperkirakan bakal mengumumkan pengurangan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang akan menjadi langkah Rate Cut ketiga di sepanjang tahun 2019.

Jika proyeksi tersebut benar terjadi, maka total penurunan suku bunga yang sudah ditetapkan Fed dalam tahun ini adalah sebesar 75 basis poin. Jumlah tersebut penting diperhatikan, karena sudah mencapai batas pelonggaran yang ditetapkan Fed pada masa "mid-cycle adjustment" di pertengahan '90-an. Fed sendiri telah berulangkali menekankan bahwa arah kebijakan suku bunga yang mereka jalankan saat ini mengacu pada "mid-cycle adjustment" tersebut.

Powell awalnya menggunakan terminologi tersebut pada bulan Juli, ketika ia mengumamkan pemangkasan suku bunga pertama sejak krisis finansial satu dekade yang lalu. Ia mencitrakan langkah Rate Cut semata-mata sebagai pengaman dari risiko pelemahan ekonomi di masa mendatang.

Jerome Powell

Merespon pernyataan tersebut, pelaku pasar cenderung menjual Dolar karena mengekspektasikan Fed untuk memulai siklus pelonggaran yang lebih nyata. Sementara itu, Wakil Ketua Fed Richard Clarida dan Presiden Fed New York John Williams mengutarakan bahwa setiap keputusan mestinya dibuat dari pertemuan demi pertemuan.

Karena indikasi tersebut, Fullerton Markets menilai jika Fed kemungkinan bakal mengusung pendekatan wait and see setelah pengumuman kebijakan minggu ini, dan mempertahankan Rate di Desember 2019 hingga sepanjang tahun 2020. Pelonggaran tambahan hanya akan dilakukan jika terdapat pelemahan kondisi ekonomi yang jauh lebih buruk dari ekspektasi.

 

Bagaimana Dengan BoJ?

BoJ mengipasi ekspektasi pasar terhadap rapat kebijakannya minggu ini, yang hasilnya akan diumumkan pada hari Kamis (31/Oktober). Pasalnya, bank sentral Jepang ini berjanji akan "mengevaluasi ulang trend harga dan aktivitas perekonomian", sehubungan dengan prospek memudarnya momentum pencapaian inflasi menuju target 2%. Mayoritas investor memandangnya sebagai taktik bank sentral untuk mempersiapkan pasar akan sebuah kebijakan baru.

Gambaran kondisi ekonomi Jepang sendiri kurang begitu menentu. Ekspor Jepang lemah tapi permintaan domestik relatif kuat. Inflasi sedikit turun di tengah ekspektasi inflasi yang masih sulit dibaca. Sementara itu, tingkat ketenagakerjaan tinggi dan pasar finansial cenderung kokoh.

Yen konsisten diperdagangkan dalam range trading yang ketat, dekat kisaran ¥108 per Dolar AS. Ketakutan terbesar BoJ saat ini adalah pemotongan suku bunga Fed dan ECB yang bisa memicu kenaikan tajam bagi Yen. Sejauh ini, kekhawatiran tersebut belum benar-benar terjadi. Pasar memproyeksikan BoJ untuk mempertahankan kebijakannya atau paling "banter" mengungkapkan sedikit penyesuaian kebijakan.

 

Instrumen Trading Pilihan

EUR/USD

Sedikit bearish, pair ini berpeluang melemah hingga ke 1.1025, terutama karena Fed masih berpeluang melontarkan pernyataan hawkish minggu ini.

EURUSD

 

USD/JPY

Diperkirakan sedikit bullish, pasangan mata uang ini bisa menanjak ke level 108.90 di tengah meningkatnya risiko pasar.

USDJPY

 

XAU/USD

Harga emas kemungkinan melemah tipis hingga ke 1480 dalam pekan ini.

XAUUSD

 

US30USD

Indeks ini terpantau memiliki outlook bullish menuju 27369.

US30USD

 


Franky Nangoy

Market Strategist - Fullerton Markets

Dengan lebih dari 15 tahun pengalaman profesional dalam forex, Franky telah mengambil berbagai peran di industri ini. Ia menjadi konsultan dan analis untuk broker lokal dan internasional, dan saat ini memegang peranan sebagai Market Strategist di Fullerton Research, dimana ia bertanggung jawab mempersiapkan materi pembelajaran secara rutin, seperti Weekly Market Research dan webinar secara langsung untuk Audience global. Kelebihannya terletak pada analisis pasar Indonesia.

Pada tahun 2018, Franky menyelesaikan serangkaian Roadshow di 11 kota di seluruh Indonesia, menjangkau para trader, baik yang pemula maupun berpengalaman dengan wawasan dan kebijaksanaan terkait forex.

Arsip Analisa By : Fullerton Markets
290765
Penulis

Didirikan sejak 2015, broker Fullerton Markets menawarkan trading forex pada MT4 dengan spread rendah dan layanan menyalin trader sukses. Fitur yang bernama CopyPip itu memuat lebih dari 300 Signal Provider yang bisa disalin dengan mudah dan membuka peluang pendapatan tambahan bagi para profesional. Profil Selengkapnya