EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,385.61/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,144.55   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 2 jam lalu, #Saham AS

TLKM, Raksaksa yang Makin Perkasa

Penulis

Telkom, Indosat dan XL Axiata adalah 3 perusahaan telekomunikasi besar yang masih eksis beroperasi di Indonesia. Ketiganya pun merupakan perusahaan terbuka, dimana sahamnya tercatat tercatat di Bursa Efek Indonesia. Namun dilihat dari performa sahamnya, ketiga perusahaan ini memperlihatkan perbedaan signifikan.

Telkom, Indosat dan XL Axiata adalah 3 perusahaan telekomunikasi besar yang masih eksis beroperasi di Indonesia. Ketiganya pun merupakan perusahaan terbuka, dimana sahamnya tercatat tercatat di Bursa Efek Indonesia. Namun dilihat dari performa sahamnya, ketiga perusahaan ini memperlihatkan perbedaan signifikan.
emiten tlkm

Rival Indosat Dan XL, Kinerja Telkom Unggul

Sepanjang tahun 2014, kinerja saham ketiga perusahaan komunikasi tersebut masih belum menunjukan performa yang menarik. Misalnya Indosat, sampai perdagangan tanggal 2 Mei 2014 ditutup, harga pasarnya berkisar di harga 3.925. Dengan harga tersebut, sepanjang tahun 2014 performa saham Indosat minus 5%. Pada periode yang sama, performa saham XL Axiata juga masih minus 2%. Hanya Telkom yang sedikit berbeda. Performa saham emiten dengan kode TLKM ini positif 7%. Artinya, jika pada saat closing market tahun 2013 kita beli saham TLKM, maka gain yang kita dapat sebesar 7%.

Performa saham tahun ini sepertinya merupakan lanjutan dari tahun kemarin. Sepanjang tahun 2013 baik TLKM, Indosat maupun XL Axiata menunjukan performa masing-masing positif 19%, minus 36% dan minus 6%. Sehingga, jika melihat performa sepanjang tahun 2014 dan ditambah performa tahun 2013, hanya Telkom saja yang performanya menunjukan angka positif.

Positifnya kinerja saham Telkom sepertinya merupakan imbas dari positifnya kinerja perusahaan yang dipublikasikan. Dari pendapatan yang didapatkan sepanjang tahun 2013, angkanya menunjukan pertumbuhan sebesar 8%, atau naik dari 77 trilyun menjadi 82 trilyun.

Keberhasilan Telkom dalam menjaga net profit margin sebesar 24%, membuat laba bersih yang berhasil didapat naik 10%, yaitu sebesar 20 Trilyun dari 18 Trilyun di tahun 2012. Dengan demikian, ROA yang berhasil dicatat sebesar 16%, sedangkan ROE nya sebesar 34%.

Pendapatan Telepon Turun, Seluler Naik

Kinerja Telkom sepanjang 2013 memang menunjukan bahwa perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini masih eksis dengan terus konsisten meningkatkan kinerja. Hal ini dapat terlihat dari usaha-usaha yang dilakukan Telkom mencatatkan kenaikan pendapatan. Dimulai dari pendapatan usaha telepon, pendapatan interkoneksi, pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika dan pendapatan dari jasa telekomunikasi lainnya.

Pendapatan Telkom sebagian besar disumbangkan dari pendapatan telepon, yaitu berkontribusi 50% dari total pendapatan Telkom. Performa pendapatan telepon sendiri mengalami kenaikan tipis, dari 41,3 Trilyun ditahun 2012 menjadi 41,8 Trilyun di tahun 2013. Meskipun usaha telepon ini mengalami kenaikan, namun jika dilihat performanya menunjukan penurunan karena ditahun 2012 pendapatan usaha telepon Telkom bisa tumbuh sampai 3%. Selain itu, jika melihat kontribusi dari tahun 2010, pendapatan dari sektor telepon terus mengalami penurunan. Tahun 2010 Telkom mendapat sumbangan pendapatan sebanyak 61% dari usaha telepon. Dan tahun 2011 sampai 2013, kontribusi itu turun, mulai dari 56% ditahun 2011, 54% ditahun 2012 dan terakhir di tahun 2013 sebesar 50%.

Jika dianalisis, penurunan kontribusi ini disebabkan penurunan dari pendapatan telepon tidak bergerak. Tahun 2010, Telkom mendapatkan pendapatan sebesar 12 Trilyun dari telepon tidak bergerak. Dan pendapatan itu turun hingga tahun 2013 yang hanya mendapatkan 9 Trilyun. Artinya, sejak tahun 2010 sampai 2013, pendapatan telepon tidak bergerak Telkom menurun sebesar 25%. Atau, jika dirata-rata pertahun, pendapatan telepon tidak bergerak ini turun 9%.

Sedangkan dari usaha seluler, kontribusi yang diberikan ke Telkom mengalami kenaikan signifikan. Dari tahun 2010, pendapatan seluler naik 10%, atau dari 29 Trilyun tumbuh sampai 32 Trilyun di tahun 2013. Atau secara rata-rata per tahun, pertumbuhan usaha seluler naik 3%. Meskipun pendapatan seluler Telkom terus mengalami kenaikan, namun jumlahnya tidak sebesar penurunan dari pendapatan telepon duduk. Sehingga, pendapatan Telkom dari usaha telepon sedikit mengalami penurunan.

Terlepas dari masalah bisnis telepon duduk Telkom, sepanjang tahun 2013 secara keseluruhan usaha-usaha Telkom menunjukan peningkatan kinerja. Hal tersebut terlihat dari pendapatan Telkom secara keseluruhan tumbuh 8%. Selain itu, tahun 2013 juga menjadi awal dimulainya operasi Telkom di Hongkong, Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan dan Amerika Serikat. Sehingga, dengan aksi korporasi tersebut semakin membuat Telkom nambah menarik buat investasi.

Prospek Saham Emiten TLKM Ke Depan

Peningkatan kinerja Telkom 2013 sepertinya masih berlanjut ditahun 2014. Sepanjang kuartal pertama tahun 2014, Telkom berhasil meraup pendapatan 21 Trilyun. Angka tersebut naik 9% jika dibandingkan dengan pendapatan 3 bulan pertama di tahun 2013. Bahkan, tahun 2014 ini perseroan baru saja membagikan dividen tunai senilai Rp 102 per lembar. Sehingga, ketika melihat kinerja Telkom di tahun 2014 dan dua tahun terakhir atau tahun 2013 dan 2012 ditambah aksi korporasi ke luar negeri, penulis optimis bahwa perseroan masih bisa tumbuh lebih besar lagi, raksaksa yang makin perkasa.

Secara fundamental, margin perseroan masih menarik, yaitu sebesar 24%. Perseroan juga memiliki hutang yang jumlahnya tidak banyak, yaitu hanya sebesar 0,75 kali dari ekuitas. Apalagi EPS perseroan tahun 2013 dapat tumbuh 10%. Jika melihat posisi harga di penutupan terakhir diharga 2.300, PER perseroan sebesar 15,3 Kali. Artinya, harga saham perseroan masih belum mahal dan masih menarik sebagai pilihan investasi.

Ekuitas perseroan saat ini tercatat sebesar 64 Trilyun. Artinya, jika melihat posisi harga pasar yang sama, yaitu di harga 2.300, PBV perseroan sebesar 3,6 kali. Dengan PBV sebesar itu, menurut penulis harga saham perseroan saat ini di pasar relatif agak mahal. Namun dengan melihat kinerja dan aksi korporasi yang sedang dan akan dilakukan perseroan, maka wajar saja jika saham perseroan dipasar dihargai sebesar itu. Anda tertarik berinvestasi di PT Telekomukasi Indonesia, Tbk?

Selamat berinvestasi.

Arsip Analisa By : Royan Aziz
177654
Penulis

Alumni jurusan Manajemen Universitas Negeri Semarang yang aktif di bidang saham sejak masa kuliah. Royan berfokus pada analisa fundamental dalam memilih investasi potensial, khususnya valuasi emiten.