Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
IHSG View
Market masih terkena efek virus Corona. Meskipun IHSG berhasil menguat, namun belum kembali dalam rentang Support krusial untuk menapaki tren Bullish. Kekhawatiran investor masih cukup besar dan menekan volume transaksi rata-rata harian di pasar saham domestik. Pada perdagangan (05/Februari), IHSG naik 0.95% ke level 5,978.
Beberapa sektor yang mendorong kenaikan IHSG bisa lihat di bawah ini:
- Industri Dasar: 2.29%
- Pertanian: 3.87%
- Pertambangan: 1.35%
Macro View
Bank Mandiri dalam riset terbarunya bertajuk "EconMark: 2020 Economic Outlook", memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga di sepanjang semester I-2020. Hal ini sejalan dengan sejumlah kebijakan pemerintah terkait belanja sosial dan dana desa, serta prospek musim panen yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Daily Outlook
Mengutip beberapa laporan berita internasional, sedikit ada harapan akan pencegahan virus Corona dengan vaksin yang ditemukan. Angka kematian dapat ditekan meski jumlah penderita virus Corona juga makin bertambah. Berdasarkan berita tersebut, harga minyak mulai Rebound dan harga emas kembali turun.
Jika melihat data ekonomi yang paling terdampak dari koreksi ekonomi China, ialah negara Korea Selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia, dan Jepang. Di manakah Indonesia? Indonesia berada di urutan ke-11 ketika China mengalami kontraksi ekonomi.
Berita emiten
Pada semester I-2020, Jasa Marga (JSMR) berencana mencari pendanaan sebesar Rp5 triliun. Racikan pembiayaan tersebut berasal dari tiga instrumen. Instrumen itu antara lain step up coupon bond sebesar Rp1 triliun dengan underlying Jasa Marga Bali Tol, KIK-EBA Syariah sekitar Rp1 triliun hingga Rp2 triliun, dan obligasi global atau pun domestik sekitar USD300 juta.
Produsen kemasan baja, Pelangi Indah Canindo (PICO) optimis aktivitas produksinya bisa berjalan normal di tengah risiko gangguan pasokan bahan baku dari China, akibat ancaman wabah virus Corona. Sekretaris Perusahaan tidak memungkiri bahwa ancaman wabah virus Corona bisa saja mengganggu pasokan bahan baku, berupa baja canai dingin atawa cold rolled coil (CRC) dari China.
Teknikal
Berdasarkan analisa pada grafik di bawah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
- Indeks Overall Trend Short Term: Bearish
- Price: Turun
- Volume: Jual
- Sinyal: Test (Support)
- Range IHSG: 5,920 – 6,040
- Prediksi: Sideways
Saham-Saham Pilihan
1. Sarana Menara Nusantara (TOWR)
Last Price: 855
Tren Potensial: Bullish
Tren sejak awal tahun Bullish, dengan membentuk Higher High Support. Indikator RSI masih di level 65%, yang menunjukkan harga belum overbought. Meski demikian, terlihat asing belum sepenuhnya Net Buy di TOWR saat ini. Money flow positif dan menandakan masih adanya akumulasi di saham TOWR.
Action: Hold
- TP: 870 dan 880
- Support: 840
- Cut Loss: 830
- Area Buy: 840-850
2. Astra Internasional (ASII)
Last Price: 6,400
Tren Potensial: Rebound
ASII sudah memiliki sinyal bagus untuk Rebound yang terlihat dari money flow index sebesar 24%, yang menandakan akumulasi beli. Tiga hari terakhir sudah Net Buy asing, dan harga mulai mendekati MA9 ke level 6,540.
Action: Speculative Buy
- TP: 4,520 dan 4,550
- Support: 4,430
- Cut Loss: 4,400
- Area Buy: 4,430-4,450
3. Adi Sarana Armada (ASSA)
Last Price: 570
Tren Potensial: Rebound
MACD Golden Cross, dengan Net Buy asing sudah mulai terlihat. Money flow index meningkat sejak awal tahun hingga saat ini yang menandakan adanya tren Rebound dan Reversal ke depan. Next uji level 610 dan selanjutnya 650.
Action: Hold
- TP:610 dan 650
- Support: 580
- Cut Loss: 560
- Area Buy: 580-590
4. Surya Semesta Internusa (SSIA)
Last Price: 685
Tren Potensial: Rebound
Money flow mulai kembali naik, dari 25.17% ke 39.29%, diikuti dengan Net Buy asing Rp220 juta, bertahan di atas MA5 dan MA9. Peluang untuk Rebound cukup besar jika melihat kondisi tren saat ini dengan berpeluang menembus level 700 dalam jangka pendeknya.
Action: Speculative Buy
- TP: 710 dan 720
- Support: 680
- Cut Loss: 670
- Area Buy: 680-685