EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,982.98   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 14 jam lalu, #Saham AS

Efek Cuitan Trump Di Twitter Bagi Pasar Forex

Penulis

Cuitan Presiden AS Donald Trump di Twitter bak katalis tak kasat mata yang turut menggerakkan pasar forex. Sejauh manakah efek cuitan Trump bagi pasar forex?

Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan IPTEK memang tak bisa dibendung lagi. Beragam gadget canggih banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan besar nan terkemuka, mulai dari smartphone, tablet, hingga laptop. Bagi kaum milenial, keberadaan gadget-gadget tersebut bisa dimanfaatkan untuk menggali informasi secara lebih dalam dan detail hanya melalui beberapa klik saja. Pun, istilah "viral" yang akhir-akhir ini banyak digunakan oleh netizen, utamanya bersumber dari keberadaan media sosial, baik itu Facebook, Instagram, maupun Twitter.

Ada apa dengan Twitter dan Pasar Forex?

Bagi trader forex, satu hal yang perlu diketahui mengenai media sosial adalah dampaknya bagi pergerakan harga di pasar. Salah satu media sosial yang dinilai memiliki dampak cukup signifikan bagi pasar forex adalah Twitter. Apalagi bila cuitan (tweet) tersebut dikirim oleh "special actor" dalam dunia finansial, misalnya Presiden AS Donald Trump. Dalam beberapa kasus, cuitan-cuitan yang dikirim oleh Presiden Trump dalam Twitter-nya mampu membuat pasar forex bergejolak.

 

Sekilas Pandang Tentang Twitter

Twitter adalah salah satu jenis media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim pesan berbasis teks hingga 280 karakter. Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Twitter dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter, Inc., yang berbasis di San Francisco, dengan kantor tambahan terdapat di New York City, Boston, dan San Antonio.

Sekilas Pandang Tentang Twitter

(Baca Juga: 21 Akun Twitter Tentang Forex Yang Wajib Di-Follow Trader)

Dengan jumlah pengguna lebih dari 320 juta orang dari seluruh dunia, Twitter pun menjelma menjadi fasilitas multifungsi yang hampir digunakan oleh semua kalangan, mulai dari muda-mudi milenial, hingga kalangan elit politik sekelas Donald Trump. Per Januari 2017 saja, Twitter berhasil menempati posisi keempat sebagai media sosial paling sering dikunjungi netizen setelah Facebook, Google+, dan Instagram.

Tingginya popularitas Twitter menyebabkan layanan ini telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek, misalnya sebagai sarana protes, kampanye politik, sarana pembelajaran, dan sebagai media komunikasi darurat. Di samping fungsi-fungsi tersebut, Twitter juga rupanya mampu menggerakkan harga pasar forex melalui cuitan tokoh berpengaruh seperti Donald Trump.

Trump, yang telah memiliki jumlah followers sebanyak 64.8 juta per September 2019, biasanya mengirimkan Tweet baru untuk membahas banyak topik, utamanya yang berhubungan dengan kondisi ekonomi negaranya. Sebagaimana trader semua tahu, AS menjadi negara asal mata uang Dolar AS yang merupakan mata uang mayor. Dengan demikian, jelas tak mengherankan jika cuitan Trump akhirnya mampu membuat harga bergerak di luar perkiraan para pelaku pasar. Lantas, sejauh manakah efek cuitan Trump bagi pasar forex?

Cuitan dari Presiden AS, Donald Trump

 

Efek Cuitan Trump Bagi Pasar Forex

Sebagaimana telah disinggung di atas, pergerakan harga pasar ternyata tak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental serta teknikal, tetapi juga oleh pengaruh cuitan Trump di Twitter. Diketahui, pasar forex sempat bergejolak saat Presiden Trump mengirimkan tweet berupa kritikan bagi The Fed. Pun, jari-jari Trump tak luput mengkritisi sikap China di tengah perang dagang yang membelit negaranya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan lengkap mengenai cuitan Trump tentang isu-isu penting tersebut, dan bagaimana dampaknya bagi pasar forex.

 

1. Cuitan Trump Di Twitter Terhadap The Fed

Topik kritikan Trump yang pertama menyoal The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS. Cuitannya ini bermula dari ketidakpuasan terhadap kebijakan The Fed. Salah satu cuitan Trump yang menyinggung perihal ini adalah ketika Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan pidato dalam simposium Jackson Hole. Powell tidak menjelaskan arah kebijakan suku bunga secara spesifik setelah Rate Cut pada bulan Juli, sehingga tidak memenuhi ekspektasi pasar yang saat itu memperkirakan pernyataan dovish.

Efek Kritik Trump di Twitter bagi pasar forex

(Baca Juga: Jerome Powell, Ketua The Fed Yang Dikenal Sentris)

Kurang dari satu jam setelah pidato Powell, Presiden Trump langsung memberi tanggapan melalui cuitannya di Twitter. Trump menuding bahwa The Fed tak mendukungnya dan menganggapnya sebagai musuh besar seperti ia menganggap Xi Jinping.

Statement ini memberikan pengaruh cukup signifikan bagi beberapa pair forex:

  • EUR/USD diperdagangkan menguat sebanyak 58 pip atau sekitar 0.53%.
  • GBP/USD juga mencatatkan kenaikan sekitar 32 pip (ditutup menguat 0.25%).
  • Franc Swiss menguat versus Dolar AS sebanyak 92 pips atau 0.94%.
  • USD/JPY harus rela kehilangan 108 pip, karena diperdagangkan melemah sebesar 1.01%.
  • Emas menjadi yang paling diuntungkan dari efek cuitan Trump, karena mengalami kenaikan hingga USD20 per troy ounce. Selain itu, XAU/USD berhasil mencapai level tertinggi tahunan baru di area 1530.

 

2. Cuitan Trump Tentang Kenaikan Tarif Impor Barang-Barang China

Tak berhenti di topik terkait kebijakan The Fed, konflik dagang antara AS-China yang hangat dibicarakan selama satu setengah tahun ke belakang juga ikut dibahas Trump. Perang ini dimulai saat AS menerapkan tarif impor tambahan terhadap produk asal China sebesar USD50-60 Miliar, karena menganggap China telah mencuri kekayaan intelektual AS. Seolah tak mau kalah, China pun melayangkan serangan balasan dengan menaikkan bea impor barang-barang AS sebesar USD3 Miliar, mencakup besi, baja, hingga daging babi.

7 Perang Dagang Yang Melibatkan Amerika Serikat

(Baca Juga: 7 Perang Dagang Yang Melibatkan Amerika Serikat)

Hingga artikel ini ditulis, polemik perang dagang antar kedua negara maju tersebut tak kunjung usai. Bahkan, Presiden Trump mengirim cuitan yang sensasional pada 1 Agustus 2019 lalu. Presiden Donald Trump menyatakan bahwa dirinya akan menaikkan kembali tarif sebesar 10 persen atas barang-barang impor China senilai 300 miliar Dolar per 1 September. Langkah ini diambil karena Trump menilai pembicaraan dagang di Shanghai beberapa hari sebelumnya gagal membawa kemajuan besar.

Efek cuitan Trump bagi pasar forex kala itu sungguh hebat. Bahkan, beberapa pasangan mata uang sempat terguncang pada awal Agustus lalu, di antaranya:

  • EUR/USD mengalami reversal dan membukukan kenaikan harian sekitar 0.09%.
  • Meskipun valuasi Poundsterling relatif lebih kuat versus Dolar AS, GBP/USD nyatanya diperdagangkan konsolidatif dan ditutup negatif sebesar 0.23%.
  • Yen Jepang menguat terhadap Dolar secara dramatis, terlihat dari USD/JPY yang turun sekitar 1.30%.
  • Tak hanya terhadap Yen, Dolar AS juga melemah terhadap Franc Swiss dengan persentase penurunan USD/CHF sekitar 0.37%. Kondisi ini terjadi karena trader lebih memilih aset safe haven sebagai instrumen trading.
  • Aussie diperdagangkan melemah versus Greenback (AUD/USD), dengan persentase penurunan sekitar 0.67%.
  • Sebagai aset safe haven, XAU/USD menguat 1.84% dan mendekati level tertinggi tahunan di sekitar 1450.

 

3. Cuitan Trump Lemahkan Peso Meksiko (MXN)

Selain mata uang mayor, Peso Meksiko (MXN) juga merasakan efek cuitan Trump. Pada Pemilu AS 2016 silam, hubungan ekonomi dan bisnis AS-Meksiko menjadi tema penting. Selama masa pemilihan itu, Trump telah memiliki pandangan untuk mengubah kebijakan AS dalam bidang imigrasi dan perdagangan dengan Meksiko. Hal ini didukung oleh cuitan Trump pada 3 Januari 2017, tentang keterlibatan industri otomotif di Meksiko.

Kiriman Trump tersebut mampu melemahkan MXN/USD sebesar 3.5%. Hal ini pun memicu aksi intervensi oleh Bank Sentral Meksiko (Banxico). Efek cuitan Trump ini juga mengakibatkan pesaing Ford batal menyuntikkan dana sebesar USD1.6 miliar dan 2800 pekerjaan ke Meksiko.

Dari ulasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa tweet Trump juga dapat menimbulkan reaksi dramatis bagi mata uang negara berkembang (dalam hal ini MXN). Secara tidak langsung, cuitan di atas juga memicu kekhawatiran investor mengenai prospek ekonomi Meksiko, sehingga pada akhirnya juga berdampak pada depresiasi MXN.

Efek Cuitan Trump Bagi Pasar Forex

 

Akhir Kata

Meski tampaknya hanya berperan sebagai media sharing biasa, tetapi jika ditelaah lebih jauh, efek cuitan Trump bagi pasar forex bisa luar biasa. Hanya berawal dari ketikan kalimat, pergerakan pair di pasar pun bisa bergejolak. Dari beberapa penggalan tweet di atas, maka tidak dipungkiri bahwa orang nomor satu di AS tersebut memiliki kemampuan untuk menggerakkan pasar finansial secara global.

 

Percaya atau tidak, rupanya tak hanya pasar forex saja yang terdampak keberadaan sosial media Twitter. Pasar komoditas juga bernasib sama. Bedanya, gejolak pasar komoditas tak berasal dari cuitan Trump, melainkan dari media berita. Bagaimanakah Twitter bisa mempengaruhi pasar komoditas? Mari simak bersama-sama di artikel "Inilah Cara Twitter Mengacaukan Harga Komoditas".

290273
Penulis

Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang sudah mengenal dunia jurnalistik sejak SMP. Sempat aktif sebagai Editor dan Reporter di UKM Pers UWKS, kini bekerja sebagai salah satu Online Journalist di seputarforex.com.


Okta
haha bener jg nih artikelnya. Tiap Trump ngmong apa, pasar udah goyah kemana2, apalagi kalo udah mulai ngritik soal China. Sy gak main twitter, tp kdg di beberapa beritanya SF banyak diulas grgra cuitan Trump, jd mesti ngikutin kkkk 😁😆
Fajar
jd kudu stalking twitternya trump nih biar tau doi ngmong pa ja haha