EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,385.61/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,145.75   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 3 jam lalu, #Saham AS

Hubungan Current Account Dan Nilai Tukar Mata Uang

Penulis

Hubungan Current Account dan nilai tukar mata uang cukup erat karena indikator ini merupakan salah satu pengukur kinerja ekonomi dan aliran modal.

Jika Anda perhatikan kalender ekonomi, Current Account adalah salah satu data ekonomi yang dirilis secara berkala dan rata-rata berdampak medium pada nilai tukar mata uang negara yang merilisnya. Bahkan, kenaikan dan penurunan Current Account sering disebut-sebut sebagai basis fundamental penguatan dan pelemahan nilai tukar. Mengapa bisa demikian? Apa itu Current Account? Bagaimana sebenarnya hubungan Current Account dan nilai tukar mata uang? Artikel ini akan mengulas semuanya.

Hubungan Current Account dan Nilai Tukar Mata Uang

 

Pengertian Current Account

Current Account (Neraca Transaksi Berjalan) adalah salah satu dari dua komponen utama neraca pembayaran di samping Capital Account. Current Account suatu negara terdiri dari neraca perdagangan, penerimaan (dari investasi asing) dan transfer tunai antar negara. Perhitungan tidak hanya dilakukan atas sektor pemerintah, tetapi juga sektor swasta.

Jika hasil perdagangan internasional dan arus dana masuk melebihi arus dana ke luar negeri, maka Current Account akan surplus. Sebaliknya, jika aliran modal keluar (capital outflow) lebih besar, maka Current Account akan defisit. Lalu apa pengaruhnya terhadap nilai tukar mata uang?

 

Pengaruh Current Account Terhadap Nilai Tukar

Untuk memahami hubungan Current Account terhadap nilai tukar, mari ambil contoh ketika Current Account suatu negara dilaporkan mengalami surplus.

Dalam prakteknya, perdagangan internasional mempunyai porsi yang besar dalam Current Account, sehingga jika ekspor lebih besar dari impor, maka Current Account kemungkinan akan surplus. Pembayaran hasil ekspor membutuhkan mata uang lokal, sedangkan untuk impor membutuhkan mata uang asing. Dengan demikian, naiknya kuantitas (volume) ekspor akan meningkatkan permintaan mata uang lokal, sehingga nilai tukar mata uang lokal akan menguat terhadap mata uang negara-negara partner dagang. Demikian juga jika impor berkurang, maka akan membuat permintaan mata uang negara partner dagang berkurang, sehingga mata uang mereka akan melemah terhadap mata uang lokal.

Simpulannya, Current Account yang surplus akan memperkuat nilai tukar mata uang. Sebaliknya, jika Current Account defisit, maka nilai tukar mata uang akan cenderung melemah.

 

Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Current Account

Hubungan yang sebaliknya bisa terjadi, yaitu pengaruh nilai tukar mata uang terhadap Current Account. Sebabnya, aliran modal punya andil besar dalam mempengaruhi nilai tukar mata uang.

Sebagai contoh: Jika aliran modal yang keluar dari suatu negara cukup besar, maka akan memperlemah nilai tukar mata uang, sehingga harga ekspor relatif lebih murah dan harga impor relatif lebih mahal. Akibat langsung dari hal tersebut adalah turunnya Current Account, sehingga efeknya bisa menyebabkan surplus berkurang atau defisit makin membengkak.

Dalam prakteknya, Current Account didefinisikan sebagai :

(harga ekspor x kuantitas ekspor) - (harga impor x kuantitas impor)

Dalam analisa hubungan pengaruh nilai tukar mata uang dan Current Account, mula-mula efek dari kuantitas tidak diperhitungkan atau dianggap konstan. Ketika nilai tukar mata uang menguat, maka pengaruh jangka pendeknya adalah harga ekspor naik dan harga impor turun, sehingga current account akan surplus. Dalam jangka panjang, kuantitas impor akan naik dan kuantitas ekspor menurun, sehingga Current Account akan defisit. Defisit Current Account memang bisa ditutup dengan hutang ke negara eksportir, tetapi langkah tersebut juga dapat memperlemah mata uang lokal.

Simak juga: Di Mana Bisa Mendapatkan Fitur Belajar Analisa Fundamental?

Akhir kata, Current Account sering disebut oleh analis ketika mengulas naik turunnya nilai tukar suatu mata uang, karena berhubungan dengan neraca pembayaran yang menunjukkan kinerja ekonomi suatu negara. Apalagi jika dikaitkan dengan ekspor dan impor serta aliran modal yang masuk atau keluar ke atau dari negara tersebut. Secara khusus, indikator ekonomi fundamental ini bisa berdampak tinggi pada nilai tukar mata uang jika terjadi perubahan yang menyolok dibandingkan periode sebelumnya.

171458
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Hari Santoso
Pengaruhnya lebih besar ketika ada perbedaan besar dari periode sebelumnya atau dari forecastnya?
Adrian.dwiki
hubungan antara current account dn trade balance?
dari yg sya simak disini trade balance adalah salah satu bagian dri current account, apa benar demikian? lalu naik turunnya ekspor impor itu kan biasanya punya pengaruh langsung untuk trade balance, apakah itu nanti juga secara langsung berdampak pada current account, yang tidak hanya melibatkan trade balance sja didalamnya? apakah mungkin jika trade balance defisit tapi penerimaan dari investasi justru makin bertambah?
dalam kondisi demikian bagaimana hasil current accountnya?
tetap defisit mengikuti trade balance atau bisa surplus?
Dayat Sopyan
Kalo seperti itu berarti antara penguatan nilai mata uang dan surplus current account ga bisa searah? Sebenarnya lebih bagus mana antara mata uang yng kuat dan neraca yg surplus?
Hari Santoso
Nilai mata uang yang menguat bisa menjadi konfirmator dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di satu sisi hal itu bisa menandakan kuatnya kondisi perekonomian, tapi dalam jangka panjangnya nilai mata uang yang terlalu kuat bisa mengakibatkan defisit yang makin lebar terutama jika pertumbuhan ekonomi di negara partner dagang tidak mampu menyaingi perkembangan ekonomi dalam negeri.
Erik Fx
jika current account defisit, apa nant bisa mengakibatkan harga mata uang turun? kalau inflasi rendah bank sentral mungkin akan menetapkan kebijakan moneter yg bisa melemahkan mata uang, apakah usaha pemerintah untuk menutup defisit neraca ini juga perlu diwaspadai karena bisa menurunkan nilai mata uang?

gw lihat tiap laporan inflasi keluar pasar mesti sibuk ngasih analisa soal kebijakan bank sentral selanjutnya terutama kalo hasil yang keluar diluar ekspektasi. tapi kok untuk neraca perdagangan dan current account ini jika defisit tidak ada yg membahas soal langkah pemerintah untuk mengurangi angka defisit? padahal kan langkah2nya juga berakibat ke nilai tukar mata uang?
Martin S
@ Hari Santoso :
Kalau hasil rilis jauh menyimpang dari forecast dan data sebelumnya (lebih besar atau lebih kecil) maka akan tampak dampaknya pada nilai tukar mata uang, tetapi kalau hasil rilis diantara forecast dan data sebelumnya maka pergerakan nilai tukar mata uang tidak begitu terpengaruh.
Martin S
@ adrian.dwiki :
- ya, benar, menurut sumbernya memang demikian.
- Jika trade balance defisit tapi earning dari investasi naik melebihi defisit perdagangan maka current account bisa surplus. Jadi tidak bergantung dari trade balance.
Martin S
@ Dayat Sopyan :
Current account yang surplus akan cenderung memperkuat nilai tukar mata uang, dan sebaliknya current account yang defisit akan cenderung memperlemah mata uang.
Yang lebih bagus neraca yang surplus. Penguatan nilai tukar mata uang adalah dampak dari surplusnya neraca.
Martin S
@erik fx :
- ya.
- kalau defisit makin kecil nilai tukar mata uang cenderung menguat.
- dulu neraca perdagangan sangat diperhatikan karena berdampak langsung ke nilai tukar mata uang, tetapi sejak volume perdagangan mata uang naik tajam maka trade balance sudah tidak berdampak langsung

Rio Wijaya
Berarti hubungan current account denga neraca perdagangan (trade balance) tidak langsung ya Master? kan jika neraca perdagangan defisit belum tentu current accountnya ikut memburuk..
Martin S
@ Rio Wijaya :
Neraca perdagangan adalah bagian dari current account, jadi berpengaruh langsung. Jika defisit neraca perdagangan lebih besar dari penerimaan investasi atau uang yang masuk ke negara tersebut maka current account bisa defisit. Selain dari keuntungan investasi, uang yang masuk ke negara tersebut bisa berupa uang yang dikirimkan seorang warga negara yang bekerja di luar negeri.
Kaila
Kalau hubungan antara aliran modal yang masuk dengan naik-turunnya nilai mata uang lokal, itu gimana ya pak martin? Saya kog masih belum nangkep. Misal ada aliran modal berupa dolar AS masuk berinvestasi di Indonesia, bukankah itu membuat nilai mata uang rupiah naik?

Investor AS jika saat akan berbelanja untuk keperluan investasinya kan harus menukarkan mata uang dolar AS ke dalam rupiah kah? Dengan begitu mata uang rupiah banyak dicari oleh para investor itu. Imbasnya nilai tawar rupiah terhadap dolar AS akan naik..bukan begitu logikanya pak martin? Mohon koreksi dan penjelasan tambahannya ya pak..

terimakasih
Martin S
@ Kaila: - Misal ada aliran modal berupa dolar AS masuk berinvestasi di Indonesia, bukankah itu membuat nilai mata uang rupiah naik? Benar. - Investor AS jika saat akan berbelanja untuk keperluan investasinya kan harus menukarkan mata uang dolar AS ke dalam rupiah kah? Benar, harga saham-saham Indonesia yang listing di BEI juga dalam Rupiah, jadi kalau ada investor asing akan beli saham Indonesia yang listing di BEI akan dikurs dengan Rupiah, dan harus menukarkan mata uang negaranya dengan Rupiah. - Imbasnya nilai tawar rupiah terhadap dolar AS akan naik.. Benar, kalau nilai mata uang asing yang ditukar ke Rupiah sangat besar. Untuk penjelasan lebih lanjut Anda bisa baca: Aliran Modal Dan Tingkat Suku Bunga