Mana Yang Lebih Baik, Bunga Kredit Tetap Atau Mengambang?

Di pusat perbelanjaan, Anda mungkin sering melihat promo kredit kendaraan bermotor yang menyebutkan bunga tetap sekian persen. Kenapa itu menjadi sebuah promo? bisa jadi, itu karena bunga yang ditawarkan relatif lebih rendah daripada tingkat bunga pasar. Atau, bisa juga karena biasanya kredit kendaraan tersebut menggunakan bunga mengambang (floating).


Secara umum, bunga kredit yang ditawarkan bank ada dua jenis, yaitu bunga tetap (fixed) dan bunga mengambang (floating). Bunga mengambang artinya suku bunga yang dikenakan pada pinjaman Anda akan naik-turun sesuai dengan pergerakan suku bunga di pasar. Bunga tetap, sebaliknya, bersifat tetap walau suku bunga di pasar akan naik ataupun turun. Mana yang lebih menguntungkan? Ya, itu tergantung berapa persen bunga kredit yang ditawarkan. Bunga fixed bisa jadi lebih tinggi dibanding bunga floating yang ditawarkan disaat bersamaan, tetapi selalu ada kemungkinan beberapa bulan kemudian, bunga floating naik tinggi hingga diatas bunga fixed.

Kelebihan dan Kekurangan Bunga Kredit Tetap
Keunggulan bunga kredit tetap adalah nilainya yang tidak berubah-ubah. Jika Anda adalah seseorang yang menginginkan perencanaan keuangan yang jelas, maka bunga kredit tetap ini cocok bagi Anda. Anda bisa merencanakan sejak awal seberapa besar penghasilan bulanan Anda yang akan didedikasikan untuk membayar beban bunga kredit. Risiko meminjam uang dari bank dengan suku bunga tetap lebih rendah daripada suku bunga mengambang.

Namun, jika Anda sudah telanjur memilih kredit dengan bunga tetap, Anda tidak bisa komplain ketika, misalnya, suku bunga di pasar turun dan menjadi lebih rendah daripada bunga yang harus Anda bayar. Katakanlah Anda dan kawan Anda mengambil kredit mobil di waktu yang bersama-sama. Bedanya, Anda mengambil kredit berbunga tetap, sedangkan kawan Anda mengambil bunga mengambang. Di awal, Anda sudah menyetujui bunga tetap sebesar 10%. Kawan Anda yang mengambil kredit floating membayar cicilan awal dengan bunga 12%. Saat itu, Anda bisa beranggapan bahwa Anda untung. Tetapi di bulan-bulan berikutnya, terjadi tren penurunan suku bunga, hingga beberapa cicilan akhir kawan Anda hanya perlu membayar bunga sekitar 8%. Ini adalah sesuatu yang mungkin terjadi, mengingat suku bunga di pasar berubah secara dinamis.

Dinamika Bunga Kredit Mengambang
Jika dibandingkan dengan bunga kredit tetap, maka risiko kredit dengan bunga mengambang relatif lebih tinggi. Dalam contoh kasus diatas disebutkan bahwa bunga mengambang bisa menurun seiring waktu. Teorinya memang demikian. Tetapi pada prakteknya, bunga mengambang lebih sering naik daripada turun.


Salah satu patokan penetapan bunga kredit adalah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Pemotongan BI Rate terakhir adalah pada awal tahun 2012, dari 6% menjadi 5.75% dan itupun tidak serta merta diikuti dengan pemotongan suku bunga kredit oleh bank-bank dan lembaga pemberi kredit. Sejak awal 2013 BI Rate justru mengalami kenaikan secara bertahap. Kenaikan BI Rate ini tentu saja akan direfleksikan pada suku bunga kredit mengambang.

Faktor lain yang bisa mengakibatkan bunga kredit mengambang naik atau turun adalah kebijakan pemerintah. Ketika pemerintah ingin menggalakkan perumahan rakyat dan memberikan kredit berbunga ringan, maka kredit perumahan dengan kategori tertentu bisa menurun. Ketika pemerintah ingin mengurangi jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, katakanlah dalam rangka mengurangi polusi, maka pemerintah bisa mengetatkan persyaratan kredit kendaraan bermotor, dan dengan demikian membuat bunga kredit naik.